17. Something Unexpected

1.6K 184 10
                                    

Taehyung berjalan menuruni tangga dengan wajah bantalnya. Sesekali menguap karena masih mengantuk. Semalam ia bergadang-mengerjakan tugas kuliahnya yang menumpuk dan membuatnya harus tidur pukul 3 dini hari. Ia baru bangun sekitar jam 10 pagi atau lebih tepatnya 5 menit yang lalu karena merasa haus.

Langkah Taehyung terhenti ketika melihat Hoseok datang. Wajahnya terlihat ceria seperti biasa. Tapi, ada yang tidak biasa di sini. Jika biasanya Lelaki itu selalu berpakaian rapi dengan stelan jasnya, justru kini lelaki itu memakai sebuah kaos warna merah muda dengan gambar seekor anjing Beagle warna putih, celana jeans warna putih dan sepatu snikers warna serupa. Poni yang biasanya di belah dua di sisi kirinya kini di biarkan menutupi jidatnya-membuatnya tampak manis.

"tumben sekali kau berpakaian sepeti itu, Hyung?" tanya Taehyung begitu Hoseok sampai di hadapannya.

"umm... itu..." Melihat Hoseok yang menjawab pertanyaannya dengan tidak jelas membuat Taehyung mengkerutkan dahinya. Terlebih rona merah di wajah Hoseok semakin menimbulkan rasa heran di wajah Taehyung. Hampir 5 tahun lamanya ia mengenal Hoseok dan ini baru pertama kalinya ia melihat lelaki manis itu merona. Entah kenapa itu terlihat lucu dimatanya membuatnya ingin menggoda lelaki manis itu.

"Hyung apa kau sedang sakit?" pertanyaan Taehyung menimbulkan raut bingung muncul pada wajah Hoseok.

Hoseok menggelengkan kepalanya. "tidak, kenapa?"

"wajahmu merona" dan ucapan Taehyung membuat rona merah pada wajah Hoseok semakin parah. Bahkan kini rona itu sampai ketelinganya.

Taehyung terkekeh melihat Hoseok yang kini sudah menduduk malu seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sampai matanya tidak sengaja melihat ke arah sebuah map coklat yang dibawa Hoseok. "apa itu?" tanyanya. Tiba-tiba merasa penasaran dengan apa yang di bawa Hoseok.

Hoseok mengangkat kepalanya menunjukkan wajahnya yang masih sedikit merona. "apa?" tanyanya tidak mengerti.

"itu" jawab Taehyung seraya menunjuk ke arah map yang ada ditangan Hoseok.

Sedangkan Hoseok tampak bingung untuk menjawab dan dengan segera menyembunyikan map itu dibelakang tubuhnya-membuat rasa penasaran semakin menggerogoti Taehyung.

Taehyung mengulurkan tangannya bermaksud meminta map coklat itu dari Hoseok. "berikan!"

Entah kenapa suara bernada rendah itu membuat Hoseok ciut. Terlebih tatapan tajam itu seolah tengah mencabik dirinya. Dengan perlahan Hoseok mengulurkan tangannya-memberikan map yang ada ditangannya pada Taehyung.

Taehyung menerima map itu dan dengan segara melihat isinya. Terdapat beberapa lembar kertas HVS dengan deretan kata-kata dan juga foto seseorang di dalamnya.

Mata Taehyung terbelalak ketika melihat foto seorang lelaki berparas cantik dengan surai pirang dan iris mata sekuning matahari. Setelahnya ia membaca deretan kata-kata yang tersusun di kertas HVS dengan cepat.

Dalam hati Hoseok merutuki dirinya yang kalah hanya karena ditatap tajam oleh bocah berkulit tan yang bertatus sebagai adik Kim Mingyu itu. Sial! Bagaimana jika nanti Mingyu marah karena ia memberikan map itu pada Taehyung?

"i-ini.." Taehyung terperangah. Ternyata isi map yang dibawa Hoseok adalah data diri Jimin. Ia tidak mengerti. Kenapa kakaknya meminta Hoseok untuk mencari tau tentang Jimin? Terlebih kapan kakaknya bertemu dengan Jimin?

Belum sempat Hoseok menahan Taehyung, lelaki tan itu sudah melangkahkan kakinya menaiki tangga untuk pergi ke ruangan Mingyu yang berada di lantai dua.

"Yak! Kim Taehyung!" Taehyung terus menggerakkan kakinya dengan langkah lebar-menghiraukan teriakkan Hoseok.

Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Taehyung langsung masuk ke dalam ruangan yang berada di ujung Koridor lantai dua yang mana langsung disambut oleh ruangan bercat putih abu dengan furniture yang didominasi oleh warna gelap.

Dengan tangan terkepal kuat, Taehyung menghampiri lelaki berkulit tan yang tengah duduk di sofa seraya menonton TV. Lelaki itu terlihat fokus menonton berita yang tengah di tayangkan sehingga tidak menyadari kedatangannya.

Taehyung tidak peduli. Kini ia hanya menginginkan jawaban dari kakaknya. "Hyung! Apa yang sedang kau rencanakan!?" tanya Taehyung marah seraya melempar map serta kertas berisi data diri Jimin ke atas meja yang ada di hadapan Mingyu membuat fokus lelaki tan itu teralihkan.

Tangan Taehyung terkepal kuat saat melihat reaksi Mingyu yang tampak biasa saja. Kakaknya itu hanya menatap kertas-kertas yang dilempar Taehyung, lalu menyeruput teh yang sedari tadi ada ditangannya dan kembali menonton.

"Hyung! Ka-.." ucapan Taehyung terhenti saat pintu masuk kembali terjeblak terbuka menampilkan Hoseok yang terengah-engah dengan wajah paniknya.

"ini gawat!" ucap Hoseok panik seraya menghampiri Mingyu yang masih menikmati berita yang ditampilkan layar TV.

"hyung, ada apa?" tanya Taehyung dengan suaranya yang melunak. Melihat Hoseok yang panik sedikit banyak membuatnya merasa khawatir.

"aku dengar dari Suho jika Jungkook tadi di tembak oleh seseorang" ucapan bernada khawatir itu membuat Taehyung terbelalak kaget. Sedangkan Mingyu masih terlihat nyaman ditempatnya.

"Yak, Hyung! Sahabatmu tertembak dan kau masih bisa setenang ini!?" melihat Mingyu yang terlihat biasa saja membuat Taehyung terbakar amarah. Sebenarnya tidak hanya Taehyung, diam-diam percikan api juga menghampiri hati Hoseok. Ia tau jika hubungan Mingyu dan Jungkook tidaklah baik setelah kejadian beberapa tahun lalu, tapi setidaknya lelaki tan itu ingat jika Jungkook pernah jadi orang yang berarti bagi hidupnya. Sahabatnya.

"dia baik-baik saja" Mingyu menanggapi dengan suara tidak kalah tenang membuat kemarahan dua orang yang mendengar semakin berkobar.

"Hyu-" ucapan Taehyung kembali terpotong karena Mingyu menaikkan volume suara TV membuat atensinya dan Hoseok langsung tertuju pada layar TV yang ternyata tengah menunjukkan berita penembakan yang terjadi di taman Hangang.

Seperti yang sudah dilihat dari CCTV yang berada di sekitaran taman target pelaku adalah Jeon Jungkook, CEO dari perusahaan Jeon's Corp. Polisi belum yakin terhadap motif dari aksi penembakan ini. Namun melihat pelaku yang langsung meninggalkan TKP setelah aksi penembakannya yang gagal polisi memberikan tuduhan sementara yaitu rencana pembunuhan...

Setelah mendengar berita itu Taehyung dan Hoseok langsung terdiam. Di antara keduanya tidak ada yang memulai pembicaraan karena terlalu sibuk pada pikiran masing-masing dan merasa bersalah pula karena telah memarahi Mingyu. Namun beberapa saat kemudian Taehyung langsung melangkah pergi dari sana meninggalkan Hoseok dan Mingyu.

Mingyu menghela nafasnya, lalu mematikan TV. "jadi siapa lelaki cantik itu?" tanya Mingyu. Tangannya terulur untuk melihat lembaran kertas HVS yang dilempar Taehyung ke atas meja yang ada dihadapannya.

"huh?" sejenak Hoseok merasa linglung karena belum sepenuhnya sadar dari lamunannya sebelum dengan cepat menjelaskan data diri Jimin secara singkat, "Namanya Park Jimin. Dia lahir di busan, tanggal 13 oktober 1995"

"lalu hubungannya dengan Jungkook?" Tanya Mingyu. Matanya menatap penasaran kearah Hoseok.

"Jimin adalah teman Jungkook saat di Jepang. Setelah Jungkook pindah ke Korea mereka tidak pernah bertemu lagi. Sampai saat Jungkook berburu di gunung Taebaek dan bertemu dengannya di sana. Bahkan sekarang mereka tinggal satu rumah" ucap Hoseok menjelaskan. Sedangkan Mingyu hanya menganggukkan kepalanya.

"kali ini terus awasi Jimin dan jauhkan dia dari Kim Kang Woo. Jika perlu kirimkan beberapa orang untuk melindungi Jimin" mendengar itu Hoseok hanya menganggukkan kepalanya, lalu melangkah pergi dari sana.

Drrttt! Drrrttt!

Setelah kepergian Hoseok, Mingyu termenung cukup lama sampai suara nyaring disertai getar dari ponselnya membuyarkan lamunanya.

Mingyu mengulurkan tangannya mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja. Ia mengernyit begitu melihat nomor yang tidak terdaftar di ponselnya yang ternyata menghubunginya. Memilih untuk menjawab Mingyu dikejutkan oleh suara yang sudah lama tidak ia dengar.

"Kalian serius tidak akan menjemputku?"


Hai?

Serendipity Bubbles | KOOKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang