"daddy...?" Jimin yang berada dalam pelukan Jungkook memanggil-berusaha menyadarkan Jungkook dari keterkejutannya. Namun bukannya sadar Jungkook malah terserang serangan panik. Mukanya pucat pasi menunjukkan kepanikan yang kentara. Matanya yang bergetar juga tidak tinggal diam-bergerak menatap setiap inchi tubuh Jimin.
"daddy?" sekali lagi Jimin memanggil. Tapi, Jungkook masih terdiam-menghiraukannya karena terlalu terhanyut pada pikirannya.
Beberapa saat kemudian Jungkook menolehkan kepalanya dengan cepat ke arah sebuah pohon dimana seorang lelaki dengan pakaian serba hitam itu berada. Namun sudah tidak ada siapa-siapa disana.
"sialan!" Jungkook menggeram dengan kedua tangan terkepal kuat. Di depannya Jimin yang melihat wajah Jungkook memerah dan leher yang mengeras langsung mencebik seraya menundukkan kepalanya karena takut.
🐤
Kini Jungkook dan Jimin sedang dalam perjalanan pulang. Jika biasanya perjalanan mereka selalu diisi dengan sesi tanya jawab dan hal-hal lucu, kini tidak lagi. Suasana mobil benar-benar hening. Tidak ada yang berniat memulai percakapan. Keadaan ini di mulai ketika Jungkook menelepon Yoongi untuk menjemput mereka. Tadi Jungkook juga sedikit menjelaskan dengan apa yang terjadi kepada Yoongi.
Di kursi kemudi Yoongi berkali-kali melihat kebelakang melalui kaca spion. "kalian baik-baik saja?" tanyanya berusaha memastikan keadaan Jungkook dan Jimin yang kini terpokus menatap keluar jendela.
"kita baik-baik saja, Hyung" selama beberapa saat tidak ada yang menjawab akhirnya Jungkook membuka suara. Namun pandangannya masih menatap keluar jendela.
Yoongi menganggukan kepalanya sebagai tanggapan sebelum memilih untuk kembali fokus pada jalan.
Tidak membutuhkan waktu lama mereka sampai di depan Mansion Jungkook. Tanpa mengatakan apa-apa Jungkook langsung turun dari mobil meninggalkan Jimin yang menatapnya dengan sedih sekaligus bingung. Bahkan ditempatnya Yoongi menatap punggung Jungkook yang menghilang begitu melewati pintu masuk mansion dengan tatapan heran. Ini tidak biasanya, bukannya biasanya Jungkook selalu membukakan pintu dan membantu Jimin turun dari mobil, lalu kenapa sekarang lelaki itu malah pergi begitu saja?
🐤
Pada pukul 11.01 KST tadi siang terjadi sebuah penembakan di taman Hangan. Tidak ada korban jiwa. Namun warga yang berada di sekitaran taman merasa khawatir dan resah. Warga meminta polisi untuk mengusut masalah ini secepat mungkin. Sementara itu saksi mata mengatakan jika pelaku penembakan menggunakan pakaian serba hitam dan langsung melarikan diri menggunakan mobil warna hitam bermerek Mercendes setelah melakukan aksi penembakan...
Seorang lelaki dengan stelan jas single brested warna biru tua tengah duduk seraya menopang kepalanya dengan tangan kanannya yang dikepalkan. Matanya yang tengah menatap tajam ke arah layar TV serta kumis tipis dan rambut yang di tata menggunakan gaya Quiff Blow membuat garis wajahnya semakin tegas dan arogan.
Satu tangannya yang sedari tadi memegang remot TV terulur setelahnya jari telunjuknya mulai bergerak mematikan TV.
Helaan nafas dari mulutnya membuat seorang lelaki mungil berpakaian serba hitam yang tengah berdiri tidak jauh darinya meneguk ludahnya dengan tubuh bergetar hebat. Lelaki mungil itu memiliki paras yang manis dengan wajah bulatnya. Namun wajah manis itu terlihat ketakutan dengan keringat dingin yang menyertai di pelepisnya.
Tok! Tok! Tok!
"masuk!" Kim Kang Woo-lelaki berwajah tegas sekaligus arogan itu berujar dengan suara datar dan teramat dingin tanda jika ia tidak dalam suasana baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity Bubbles | KOOKMIN
FanfictionMenurut Jeon Jungkook dia adalah orang tersial dan Park Jimin adalah salah satu kesialan terindah yang pernah didapatnya.