||Chapter 13

5.5K 188 0
                                    

PAGI nya seperti biasa, Saga menjemput Nayra dirumahnya. Bedanya kali ini Saga sudah lebih mengenal kedua orang tua Nayra. Walaupun belum sepenuhnya kenal. Tak menunggu waktu lama,Saga pun sampai didepan rumah Nayra.

Tin tin tin

"Saga." gumam Nayra, sembari melirik arlojinya yang menunjukan pukul 06.20.

"Pacar tuh jemput."  celetuk Rey. Abang nya sudah pulang semalam. Namun Nayra tak melihat karena ia sudah tidur.

"Abang ih!" kesal Nayra, Reyhan hanya tertawa renyah.

"Ma, pa, Nayra berangkat sekarang ya."

"Kan belum habis sayang makannya." ucap Sarah.

"Gapapa ma, bawa roti aja buat sarapan dikantin."

"Yaudah, ati ati ya. Salamin buat pacar kamu itu, kapan kapan suruh main kesini lagi." Goda Sarah, Nayra hanya tersenyum kikuk.

"Mama." seru Nayra malu.

"Kalo kesini lagi harus ketemu papa ya, Nay." timpal Agam.

"Kan udah pas itu." jawab Nayra.

"Ya kan cuma sebentar. Ngobrol sama papa itu harus lama, tukar pikiran sama anak SMA. Ya ngga bang?" Agam tertawa, Sarah hanya menggelengkan kepalanya.

"Nah bener tu apa kata papa. Ketemu gue juga."

"Astaga, ga danta banget, udah ah Nayraberangkat dulu, Assalamualaikum." Tak lupa Nayra pun menyalami tangan ketiganya.

"Waalaikumsalam." jawab ketiganya, mama dan papa nya hanya menggeleng kan kepalanya. Anak gadis nya sudah besar ternyata.

Nayra berjalan keluar, Saga menunggu diluar, karena tak mau menunggu diteras. Nayra tersenyum melihat Saga. Lelaki itu berhasil membuat dirinya lambat laun lupa akan masalalu nya.

"Ayo." ajak Nayra. Saga hanya terdiam, ia hanya menatap lekat mata Nayra.

"Ga? Ayo nanti telat."

"Nay, kalo nanti ga ada aku, kamu jaga diri baik baik ya."

"Hm?ngomong apa sih ga? Kamu mau kemana emang?" tutur Nayra, tersirat nada yang tak bisa Nayra artikan.

"Engga,jaga jaga aja. Ayo berangkat."

"Ga? Kamu ga kemana mana kan?!" Nayra memandang mata Saga, air mata nya pun menetes di pipinya, perasaan nya tak karuan sekarang. Seperti ada yang akan terjadi nanti.

"Nay, jangan nangis. Maafin aku." Saga sembari menghapus lembut air mata Nayra.

"Aku gamau kamu kenapa napa, Ga." Nayra tertunduk.

"Engga nay, jangan nangis dong ntar tuan putrinya jelek." ucap Saga tersenyum lembut, ia tak tahan melihat gadisnya itu sedih.

Nayra tersenyum parau "Berangkat."

"Let's go!"

                                     ****

Sesampainya dikelas Nayra masih kepikiran tentang Saga yang tiba tiba aneh. Entah ini perasaan Nayra saja atau bagaimana. Namun Nayra mencoba untuk berfikir positif dan berdoa supaya Saga tidak terjadi apa apa.

SAGARAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang