||Chapter 10

5.6K 213 0
                                    

MINGGU pagi Nayra dan teman temannya berjoging mengelilingi komplek.  Dan bertemu Tania ditengah jalan. Tania itu senior mereka di sekolah sekaligus teman kelas Saga.

"Hay kak." sapa Nayra. Tania yang sedang mendengarkan musik pun melepas ierphone nya.

"Eh, hay Ra. Joging juga?" Tania tersenyum.

"Iya nih. Mau bareng kak?" tawar Nayra.

"Boleh, aku juga sendiri."

"Loh kak Tania disini juga?" timpal Karin kepada Tania.

"Iya, rumah aku kan sekitar sini."

"Wah kita tetanggaan ternyata." sahut Siska.

"Oh rumah kalian deket sini? Kapan kapan kumpul bareng dong." canda Tania.

"Boleh tuh kak." ucap Desi. Sembari mereka melanjutkan joging dan ngobrol.

Setelah merasa cukup lelah, mereka pun berhenti untuk sekedar beristirahat. Pas sekali ada tukang bubur yang mangkal disana. Akhirnya mereka pun sarapan bubur "Kang Jo".

"Kamu gimana Ra sama Saga?" tanya Tania tiba tiba.

"Anjir! Berita lo sama Saga pacaran udah kesebar luas, Nay!" seru Desi.

"Udah dari lama kesebar kali Des." timpal Tania tertawa.

"Angel gimana kak?" tanya Nayra, karena semenjak dirinya dengan Saga, Angel tak terlihat batang hidungnya.

"Angel? Ngga tau tuh, ga pernah liat juga disekolah. Malu kali suka sama orang yang udah punya pacar."

Nayra tertawa renyah "Mungkin ya kak."

"Kak Tania satu kelas sama Saga kan?" tanya Siska sembari memakan buburnya.

"Iya."

"Saga gimana kak dikelas?" tanya Nayra yang tiba tiba ingin tau bagaimana Saga dikelas.

"Nakal banget, Ra."

"Hah? Serius kak?!" kaget Nayra.

"Hahaha, ngga Ra. Dia baik kok. Di kelas ga banyak omong, ga kaya temen nya yang lain." Tania tersenyum sehingga lesung pipi nya terlihat.

Nayra menghela nafas lega "Syukur deh kalo gitu."

"Yaudah yuk, pulang. Udah pada abis kan?" ajak Karin untuk pulang ke rumah.

"Bentar gue bayar dulu." ucap Nayra, dan berjalan untuk membayar bubur.

"Ra, duluan ya." pamit Tania, karena ia sudah membayar terlebih dahulu tadi.

"Eh iya kak, next time kumpul bareng kita ya."

"Iya. Mari semuanya." Keempat teman Nayra hanya tersenyum menanggapi nya.

                                    ****

Mereka pun memilih duduk sebentar ditaman komplek. Dari kejauhan Nayra melihat seperti motor Saga. Namun ia menepis pikirannya, tak mungkin pagi pagi Saga datang menemuinya.

Ternyata benar, itu adalah Saga. Tapi untuk apa Saga kesini? Dia memang mengajak jalan Nayra tetapi nanti sore. Saga pun memberhentikan motornya karena melihat Nayra sedang mengobrol dengan temannya.

"Loh Ga? Ngapain disini?" tanya Nayra bingung sekaligus kaget melihat Saga.

"Jemput."

"Kan mau keluar nya ntar sore."

"Sekarang. Naik." titah Saga, Nayra pun hanya melongo.

"Tap--"

"Naik, Nay." dinginnya.

Nayra pun hanya mengangguk pasrah. Dan menaiki motor Saga.

"Guys gue duluan ya, sory banget nih." ucap Nayra yang tak enak dengan teman temannya.

"Iya Nay gapapa. Lagian juga kita mau pulang." ujar Desi.

"Gue juga mau pulang, mau mandi." ujar Siska sembari mencepol rambut nya. Begitu pun yang lain, mereka akhirnya memutuskan untuk pulang kerumah masing masing.

Motor Saga berhenti didepan rumah Nayra. Ada mbak Sulis yang sedang menyiram tanaman.

"Kok ke rumah? Katanya mau pergi?" tanya Nayra polos.

"Ga mau mandi emang?"

"Eh iya, hehe. Nunggu didalam aja, ayo." ucap Nayra menyuruh Saga untuk menunggu di dalam rumah.

Saga mengangguk "Iya."

Ini baru pertama kali Saga masuk ke dalam rumah keluarga Pradipta. Meski ia sering mengantar jemput Nayra sekolah tetapi Saga tak pernah mampir ke rumah. Bertemu dengan orang tua Nayra pun belum pernah.

"Duduk dulu, kamu mau minum apa?" tawar Nayra.

"Gausah."

"Beneran? Yaudah kalo gitu aku mandi dulu." ujarnya, Saga hanya mengangguk. Nayra pun berjalan menuju kamar nya, dan bersiap siap.

Sembari menunggu Nayra, Saga pun memilih untuk membaca buku filsafat yang ada di meja. Dan kemudian melihat Agam berjalan ke arahnya.

"Pagi om." sapa Saga sambil tersenyum.

"Pagi, temannya Nayra?"

"Iya om."

Agam hanya mengangguk. Sarah yang sedang didapur mendengar Agam berbincang bincang pun akhirnya keluar.

"Ada siapa mas?" tanya Sarah.

"Pacar nya Nayra, ma." ujar Agam sekenanya yang membuat Saga hanya tersenyum kikuk.

"Masyaallah, ganteng ya mas." ucap Sarah duduk disamping Agam.

"Ayo Ga." Nayra sambil merapikan bajunya, ia belum sadar ada kedua orang tuanya disitu.

"Mau kemana Nay, baru aja joging mau pergi lagi?" tanya Agam.

"Eh? Papa mama kok disini?"

"Mau keluar sama pacar ya?" goda Sarah kepada anak gadisnya itu.

"Ih mama apaansih. Ayo Ga."

"Iya. Mari om tante." ucap Saga. Kedua orang tua Nayra pun mengangguk.

"Hati hati, anak tante jangan sampe lecet ya kasep." ujar Sarah.

"Iya tante!" ucap Saga seraya tersenyum.

"Yaudah Nayra duluan ya ma, pa. Assalamualaikum." Nayra sembari menyalami tangan mama papa nya, begitupun Saga.

"Iya, Waalaikumsalam."

Saga pun melajukan motornya menuju rumah. Karena ingin mengajak Nayra pergi menggunakan mobil agar aman. Ia tak mau terjadi apa apa dengan gadisnya itu.

                                   ****

Yeayyy update!!
Semoga kalian suka❤
Vote and Comment:)

SAGARAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang