||Chapter 02

11K 405 1
                                    

SANG MENTARI telah memancarkan sinarnya. Hari sudah pagi. Terasa sangat sejuk karena semalam baru saja diguyur hujan.

Kring kring kring

Suara alarm milik Nayra pun berbunyi. Jam beker menunjukan pukul 05.00.

"Dingin banget gila." ucapnya setengah sadar, ia masih bergumul dengan selimutnya, karena memang pagi ini sangat dingin sekali.

"Nayraa bangun!sholat shubuh dulu. Terus mandi. Jangan tidur lagi!" teriak Sarah kepada anak gadisnya itu.

Nayra segera bangun mendengar teriakan sang mamah. Dia tak mau membuat mamahnya marah karena kesal membangunkannya.

"Hmm, iya ma. Ini udah bangun."

Setelah nyawanya terkumpul, Nayra mengambil air wudhu untuk menunaikan sholat. Setelah itu dia bergegas mandi. Selesai mandi Nayra pun siap siap. Memakai seragam, dan memoleskan sedikit bedak dan liptint nya seperti biasa.

"Udah siap." ucapnya kepada dirinya sendiri.

Kling
Suara pesan masuk dari hapenya.

Dia mengambil hapenya diatas nakas. Dan membuka pesan itu.

SagaAnanta.
Gmn kaki lo? Udh sembuh?

                                                         NayraJessie
                                    Masih sakit, tapi gapapa

SagaAnanta.
Gue jemput. Itung itung permintaan maaf gue karena kemaren udah nyeret lo.

NayraJessie
Eh? Gausah, makasi

SagaAnanta.
Gue maksa.

NayraJessie
Serah lo. Dasar tukang maksa.

Read.

"Gajelas banget si nih orang. Ngapain juga jemput gue. Kemaren kan gue udah dianterin pulang. Aneh." Ucap Nayra bingung.

Menurut nya Saga itu aneh. Bagaimana tidak? Dia yang menabrak, malah Saga yang merasa bersalah. Nayra juga tidak mempermasalahkan soal Saga yang kemarin menyeret tangannya.

Flashback on.

Nayra sebenarnya ingin kembali ke kelas. Namun kakinya baru saja diobati. Ya, kakinya diobati oleh Saga. Cowok nakal, kasar, ketua geng disekolah. Namun Nayra heran, orang seperti dia ternyata masih peduli dengan orang lain. Termasuk dirinya saat ini.

"Saga." panggil Nayra

"Hmm"

"Thanks ya. Sori tadi pagi gue ga sengaja nabrak lo." Ucap Nayra.

"Gak. Gue gak terima maaf dari lo."

"Eh kutu. Masi untung ya gue mau minta maaf sama lo. Ngeselin banget sih." kesal Nayra.

"Gue mau maafin kalo lo terima tawaran gue buat pulang bareng." ucapnya sambil menatapnya lekat.

"HAH?! Gak gak. Gue gamau pulang sama lo! Ya kali kaki gue masih sakit gue disuruh bonceng motor." titah Nayra. Sebenarya ia gugup ditatap seperti itu oleh Saga.

"Gue bawa mobil,lo aman sama gue."

Entah mengapa setelah Saga mengatakan itu, hati nayra deg deg an sendiri. Seperti ada rasa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

SAGARAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang