||Chapter 18

5K 201 37
                                    

Malam ini Saga sedang kumpul di markas geng motornya. Seperti biasa,setiap malam ia berkumpul dengan teman teman nya. Namun kemarin kemarin ia jarang sekali kumpul. Bagaimana pun ia harus menjaga Nayra dari Zero.

Pria itu sekarang sedang duduk bersandar di sofa yang ada di markas. Memejamkan mata,mengingat Nayra membuatnya lebih tenang. Ia pun merogoh saku dan mengambil ponselnya,terlihat jelas di hp Saga terpampang foto Nayra yang sedang berpose dan tersenyum manis, ia pun membuka matanya dan memandang foto itu.

"Cantik." gumamnya lirih, ia tersenyum tipis. Sangat tipis.

"Ciee abang Saga udah sembuh." ujar Danu memeluk Saga, ntah dari mana ia datang. Karena tiba tiba ia sudah ada disebelah Saga sekarang.

"Ternyata Nayra berpengaruh banget di hidup lo, Ga. Buktinya sekarang lo udah kumpul lagi sama kita." ucap Andri.

Teman yang lain hanya mengangguk menyetujui ucapan Andri "Padahal kemarin lo udah kaya gitu." timpal Riky. Saga hanya memandang tanpa berniat menjawab.

"Najis." ucap Saga dingin,seraya melepas pelukan Danu,teman nya yang satu ini memang sedikit kurang waras.

"Dikarenakan terlalu lama jomblo seorang pria menjadi homo." sindir Marcel sembari memainkan game di hp nya. Membuat yang lain tertawa.

"Lo mau gue peluk juga? Sini sini sayang." Danu yang bergeser ke arah Marcel, dan ingin memeluknya. Yang lain hanya bergidik ngeri melihat kelakuan Danu.

"Anjing! Ngeri gue, Nu." ujar Andri bergidik.

"Ya Allah, ampuni Danu yang kurang waras ini." ucap Fion mengadahkan tangan ke atas, diikuti yang lain.

"Aamiin." ucap mereka serempak, kecuali Saga. Ia hanya diam memandang teman temannya. Karena memang di markas sedang berkumpul anggota Dalrick.

"Sialan lo semua." kesal Danu, mereka hanya tertawa. Namun Saga hanya tersenyum tipis,seperti tak ada niatan untuk tertawa.

See? Saga memang seperti itu, dengan Nayra sifatnya jauh berbeda. Saga dingin tak hanya dengan teman teman nya, bahkan dengan orang yang tak ia kenal sekalipun. Andaikan kenal pun ia tetap seperti ini. Namun ketika ia bertemu Nayra sifat dinginnya seolah olah mencair. Ia juga tak tau mengapa seperti ini.

Berbeda saat dengan gadis nya itu, ia bisa menjadi seseorang yang biasa, yang bisa membuat Nayra nyaman. Namun dengan begitu teman teman nya memaklumi, karena memang sudah sifat asli Saga seperti itu. Tak jarang Saga pun juga bersikap dingin kepada Nayra, hingga membuat gadisnya itu bingung.

                                   ****

Ditempat lain Zero dan anggota geng nya juga sedang berkumpul. Entah sekedar kumpul atau membahas hal lain nya. Zero baru saja muncul, karena mengingat kejadian waktu itu dengan Saga yang membuat dirinya juga dihajar habis habisan oleh kakak nya, Zaki.

"Wih, ketua kita kembali lagi." seru teman teman nya seraya menepuk pelan bahu Zero.

"Yaelah gitu doang masuk rumah sakit. Lemah lo." cibir teman yang lain.

"Lo gak berantem lagi sama si Saga?" tanya Roki seraya tertawa.

"Bacot lo!" seru Zero. Dan masih banyak lagi teman temannya yang bertanya atau sekedar menanyakan keadaan,namun Zero hanya tersenyum sekilas,ia hanya menjawab apa yang harus dijawab.

"Gimana kakak lo?" tanya Tomi.

"Ck!Persetan sama dia!" ujar Zero sembari mendaratkan bokongnya di sofa, seperti nya ia memang sangat membenci kakak nya itu.

"Gue heran pas lo digedung kenapa kakak lo bisa ada disitu juga?" tanya Leon.

"Dia ngikutin gue." jawabnya singkat, ia tengah malas membahas itu.

"Udahlah, Ro. Lo move on aja dari Nayra. Toh juga cewe simpenan lo banyak, kan?" ucap Evan tertawa, Zero memang seperti itu,sering main perempuan dan seenaknya sendiri. Namun berbeda ketika ia bertemu Nayra, dulu.

"Ga semudah itu anjing!"

Saat berkumpul, Zero sembari memikirkan bagaimana cara untuk Nayra bisa kembali kepadanya. Memang tak mungkin, tetapi bukan Zero jika apa yang diingkinkannya tidak bisa dicapai. Mau tak mau, ingin tak ingin, Nayra harus kembali kepadanya,dengan cara apapun.

"Gue minta sama lo semua jangan ada yang ganggu Nayra sama Saga dulu. Gue punya rencana, dan semoga ini berhasil." Zero tersenyum licik, dan diangguki oleh anggota yang lain.

"Rencana?" tanya salah satu teman Zero.

Zero menyunggingkan senyum licik "Liat aja nanti."

"Lo bakal mati, Ga." batin Zero.

                                    ****

Update!!
Updtae!!

Haloooooo guyssss!!
Gimana cerita nya? Tambah seru apa tambah ngebosenin? Hehe
Ada yang bisa nebak Zero bakal nglakuin rencana apa? Hihi.
Maaf ya kalo part ini pendek:))
Btw, sumpa aku seneng banget, setiap aku buka notif kebanyakan pada nambahin ke readinglist:"))

Makasi juga buat yang udah ngevote+comment:)
Semoga kalian dukung cerita aku ini:)
Hehe sayang kalian:))❤

Ikutin terus Sagaraku yaaa❤

Vote and comment:)

Happy reading❤❤❤

Tq❤

See u next chapter💖

SAGARAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang