||Chapter 17

5.1K 210 26
                                    

Nayra menuruni tangga tanpa ada rasa semangat. Mungkin karena ia terus memikirkan Saga, biasanya setiap pagi ada yang menjemput dirinya. Namun pagi ini, ah sudahlah.

Nayra menghembuskan nafas kasar, dan mengambil slai coklat untuk dioleskan ke rotinya. Mama, papa dan abang nya hanya memandangnya bingung.

"Kenapa dek?" tanya Rey, ia memandang Nayra, Nayra yang merasa terus dipandang pun akhirnya mendongakkan kepalanya.

"Gapapa bang, masih ngantuk." Nayra memakan rotinya, dan mengunyah pelan.

"Masih ngantuk apa mikirin yang lain?" tanya Agam, Sarah hanya tersenyum melihatnya.

"Eh? Engga kok pa." jawab Nayra sembari tersenyum memperlihatkan gigi gingsulnya.

Saat sedang memakan roti, hp nya berbunyi pertanda telfon masuk. Nayra pun segera mengangkat tanpa melihat siapa yang menelfon nya.

"Halo?" ucap Nayra sembari makan rotinya.

"Aku didepan, keluar."

Nayra kaget, ia tak asing dengan suaranya, namun siapa yang menelfon dan menyuruhnya keluar. Saat Nayra melihat nama yang tertera di hp nya ternyata itu dari Saga. Nayra segera mematikan telfon nya, dan segera pamit untuk ke sekolah.

"Nayra duluan ya, Assalamualaikum."

Nayra pun berlari keluar rumah, dan benar, ia mendapati Saga sudah ada didepan rumahnya. Bagaimana bisa? Bukannya ia masih sakit? Nayra tersenyum sekilas, ia pun menghampiri Saga.

"Ga? Bukannya kamu dirumah sakit?" tanya Nayra.

"Ga betah, mending pulang."

"Ihh,istirahat dirumah dulu besok baru sekolah." ucap Nayra, Saga hanya diam memperhatikan Nayra.

"Yaudah, aku pulang aja ya."

"E-eehh, ga boleh." Nayra menarik pergelangan tangan Saga.

"Kan ga boleh sekolah, mending pulang." goda Saga. Ia ingin melihat wajah gemas Nayra ketika marah, sangat lucu menurutnya.

"Kan udah sampe sini masa mau pulang?" Nayra mengerucutkan bibirnya yang membuat Saga semakin gemas melihatnya.

Saga terkekeh pelan "Engga sayang. Ayo berangkat." Saga sembari mengacak pelan rambut Nayra.

"Siap bos!" Nayra pun naik ke motor Saga. Ya, Saga memang masih sakit,namun kemarin ia memaksa mama nya untuk membawa dia pulang ke rumah, karena ia ingin bertemu gadisnya itu, dan Saga pun tetap membawa motor dan menjemput Nayra. Karena bagi Saga dengan melihat gadisnya sakitnya sudah sembuh.

                                    ****

Tet tet tet
Bel pulang pun berbunyi. Saga menunggu Nayra diparkiran seperti biasa. Beruntung nya hari ini tak terjadi apa apa, karena Zero tidak masuk sekolah. Kabarnya ia sedang dirumah kakak nya,tidak diizinkan sekolah dulu agar ia tak membuat ulah lagi. Nayra pun datang, berjalan bersama ke empat temannya.

"Gue duluan ya." pamit Nayra karena ia melihat Saga sedang menunggunya, padahal hari ini niatnya Nayra ingin main ke rumah Anne, teman lama nya semasa SMP.

"Iya, ati ati Nay." jawab Siska, Nayra hanya mengangguk dan berjalan untuk menemui Saga diparkiran.

Saat Nayra sudah ada didepan Saga, Saga hanya menatapnya datar, dingin. Namun beda dengan Nayra, ia tersenyum sangat manis.

"Tajem banget si matanya." Nayra sembari mengucir rambutnya karena gerah.

"Jangan dikucir, jelek." Saga sembari menarik pelan karet dirambut Nayra, membuat rambutnya kini sedikit berantakan dan menutup sebagian wajahnya.

"Ih gerah, Ga. Sini balikin." ucap Nayra yang berusaha merebut karet nya dari tangan Saga. Namun Saga tak memberikan nya, membuat mereka seperti anak kecil yang merebutkan sesuatu.

"Cantik gini, Ra." Saga yang mengacak pelan rambut Nayra, membuat Nayra semakin kesal dengan Saga.

"Panas tauk, sini ah cepet." kesal Nayra.

"Sini dong ambil, gitu aja ga bisa." Saga yang terus menggoda Nayra.

Nayra pun terus merebut, sembari menahan kesal, namun Saga tak kunjung memberikan nya. Mau tak mau akhirnya Nayra pun memeluk pinggang Saga untuk merebut karetnya,namun tetap saja tidak dapat karena Saga mengangkat tangannya keatas.

"Berani peluk peluk ya sekarang." goda Saga. Nayra mendongakkan wajahnya, dan mata coklat terang milik Nayra bertemu dengan mata bak elang milik Saga.

"Makannya balikin." Nayra sembari mencubit pinggang Saga,yang membuat nya meringgis.

Tanpa menjawab Saga menarik pelan Nayra, kini Nayra membelakanginya dan Saga mengucir rambut Nayra. Nayra pun kaget, tak biasanya Saga seperti ini. Lucu saja menurutnya. Untung saja sekolah sudah sepi, tak ada yang melihat tingkah mereka kecuali beberapa anak yang masih disekolah untuk mengikuti ekskul.

Saga tertawa melihat Nayra, ia semakin menggemaskan.

"Gak rapi jadinya." omel Nayra kepada Saga, bukannya rapi rambutnya malah tambah berantakan. Saga hanya tertawa renyah, melihat gadisnya seperti itu membuat Saga merasa lebih baik sekarang,ternyata Nayra bisa menjadi obat untuknya.

"Sini sini aku rapihin." ucap Saga menahan tawa karena tingkah Nayra yang lucu itu.

"Gak, pulang aja." datar Nayra, ia pun menaiki motor Saga. Saga yang melihatnya hanya terkekeh, membuat Nayra semakin kesal.

"Pegangan." Saga pun melajukan motornya cepat.

                                   ****


Holaaaaaa!!!!!
Gimana part ini? seneng ngga? Seneng dong pastinya wkwk:v
Siapa yang kangen Saga hayoo ekekekk
Tetep ikutin cerita Sagaraku❤
Follow juga ya man temannn hehew.
Maaf kalo kurang dapet feel nya:'))))

Vote and comment❤

See u next chapter🤗

SAGARAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang