Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku, kak Seungwoo dan Dongpyo sedang makan di restoran yang bisa dibilang cukup mewah, ah bukan hanya cukup tapi sangat mewah. Seumur hidup, aku baru kali ini makan ditempat sebagus ini.
Restoran ini sih sudah levelnya para manusia yang bingung mau menghabiskan uangnya untuk apa lagi, serius. Aku yang pas-pasan ini, hanya membayangkan pun rasanya tidak sanggup.
Aku tidak tau pasti berapa harga setiap makanan dan minuman yang sedang aku makan sekarang, dibuku menu tidak ada tulisan harga. Tidak heran sih, orang kaya mana perlu melihat harga menu? Tidak sepertiku yang harus melihat harga terlebih dulu sebelum memesan, jika harganya tidak dicantumkan, rasanya jantung ini mau copot.
Aku merasakan ponselku bergetar di dalam tas, segera aku meraih ponselku dan melihat siapa yang menelfon.
Incoming call from Yohannie.
Ah ternyata adikku.
"Halo Yohan, kenapa?"
"Kak, transfer uang dong."
"Berapa?"
Aku tersentak mendengar nominal yang Yohan sebutkan, astaga untuk apa uang sebanyak itu?
"Buat apa?"
"Study tour, overseas. Bayar sisa yang kemarin, kak."
Oh iya, aku baru ingat beberapa bulan lagi adikku akan study tour ke Australia, Yohan juga sudah bilang sebelumnya dan aku menyanggupi permintaannya, harusnya aku sudah tidak kaget. Memang dasar aku ini pelupa, untuknya aku punya simpanan uang yang cukup.
"Yaudah, bentar."
"Okaaay, thankyou my beautiful sister."
"Halah."
"Hehe."
Aku menghela napas berat dan refleks memijat keningku, pusing. Dulu kenapa aku mesti bilang ke papa dan mama kalau aku bisa membiayai semua kebutuhan Yohan 'sih? Sombong sekali. Aku tidak tau kalau pengeluaran untuk anak SMA sebanyak ini, belum lagi akhir tahun Yohan akan masuk universitas.
Yah niatku hanya ingin mengurangi beban orang tuaku, mereka cukup membiayai pendidikanku sampai sarjana. Adikku, biar aku yang tanggung semua.
Untungnya, gaji guru bahasa asing di negaraku ini bisa dibilang cukup besar, apalagi sekolah tempatku bekerja adalah sekolah internasional.
Tapi tetap saja rasanya aku butuh tambahan uang, isi tabunganku akan habis dalam waktu beberapa detik dan berpindah ke keuangan sekolah Yohan.
"Kamu kenapa?" ternyata kak Seungwoo menyadari perubahan mood-ku
