"Kak Seungwoo~" panggilku pelan saat aku kembali dari jalan-jalan singkatku di luar.
Tadi kak Seungwoo bilang ada kerjaan mendadak yang harus dia urus, jadi aku memutuskan untuk keluar dan melihat-lihat sekitar agar tidak mengganggu konsentrasi kak Seungwoo, tentu atas seijinnya.
Setelah kurang lebih lima belas menit aku berjalan dan melihat sekeliling, aku memutuskan untuk kembali ke penginapan, aku merasa agak tidak nyaman karena pantainya sangat sepi, membosankan berjalan sendiri.
Aku yakin kak Seungwoo belum selesai dengan pekerjaannya. Tentu saja, pekerjaan macam apa yang selesai hanya dalam lima belas menit? Aku tidak ingin mengganggu kak Seungwoo, jadi sebisa mungkin aku mengatur diriku agar tetap tenang, bahkan langkahku kubuat pelan.
Aku menghampiri posisi kak Seungwoo sebelum aku pergi keluar, terakhir kulihat dia ada di kamar kami, sedang duduk di sofa sambil membaca beberapa dokumen.
Tapi saat aku sampai di kamar, kak Seungwoo tidak ada disana. Kemana dia? Apa kupanggil saja dengan suara yang lebih keras? Atau lebih baik aku diam saja di kamar?
Ah sudahlah, aku sangat ingin melihat wajah suamiku hehe.
"Kak Seungwoooo~"
Beberapa detik kemudian aku bisa mendengar jawaban dari kak Seungwoo, "here, sweetie."
Tersenyum, aku langsung mengikuti arah suara kak Seungwoo dan ternyata ia sedang ada di dapur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oh, apa yang baru saja kulihat? Bukannya dia bilang ada pekerjaan yang harus diurus? Kenapa malah memasak?
Aku terkekeh melihat wajah seriusnya, dan itu membuat kak Seungwoo menoleh kearahku yang sudah berdiri di ambang pintu, "hei sweetie, kenapa cepet banget?"
Aku menaikkan bahuku, "gak enak jalan sendirian," jawabku sambil menghampiri kak Seungwoo, "katanya ada kerjaan, kok malah masak?"
"Ya ini kerjaan, masak," kak Seungwoo tersenyum manis, "aku mau masakin kamu."
"Kenapa mesti bilang kerjaan siiih?" aku tertawa pelan, gemas dengan tingkah suamiku.
"Kan tadinya mau surprise gitu, dan kebetulan kamu mau liat-liat keluar, jadi rencananya pas kamu balik lagi ini makanan udah selesai aku masak."
"Duh aku keluar lagi aja apa?" candaku.
Kak Seungwoo terkekeh lalu menggeleng, "gak usah lah, sini." ia menarik tangan kananku agar lebih mendekat padanya.
"Mau aku bantu?"
"Enggak, cuma mau ini," kak Seungwoo mengecup bibirku, "dah sana duduk, kamu liatin aku masak aja."
Aku mengangguk, "kalo gitu, semangat masaknya." ku cium pipi kak Seungwoo sebentar lalu langsung berjalan cepat ke arah meja makan.
