▪︎Vingt

6.1K 547 84
                                    



"Mamaaa~"

"Ya, sayang?" aku mengusap pelan surai milik Dongpyo yang sekarang ada di pangkuanku, tangan-tangan imutnya pun memeluk tubuhku dengan posesif.

Aku dan Dongpyo sedang duduk di sofa ruang keluarga sambil menonton kartun kesayangan Dongpyo, Tayo.


"Adik bayinya kapan keluar? Kok betah banget di tummy mama?"

Aku terkekeh, entah sudah berapa kali Dongpyo menanyakan hal itu sejak pertama kali aku dan kak Seungwoo memberitaunya bahwa aku tengah hamil.

Tentu awalnya anak menggemaskan ini tidak mengerti, aku dan kak Seungwoo harus memberinya pemahaman secara perlahan sampai akhirnya dia paham kalau kehidupan manusia dimulai dari perut seorang ibu.

Dan yang membuatku terkejut sekaligus sedih adalah Dongpyo menjadi paham kalau dia bukan berasal dari dalam perutku, padahal aku dan kak Seungwoo samasekali tidak membahas soal itu.

Tapi kemudian aku bilang padanya bahwa bagaimanapun juga dia tetap anakku, dia adalah malaikat kecil yang Tuhan kirimkan khusus untukku, dan Dongpyo senang dengan jawabanku.


"Nanti sayang lahirnya sekitar enam bulan lagi, sabar ya?" ku kecup singkat pipi gembil Dongpyo, gemas.

Dongpyo mengangguk kecil, kedua mata bulatnya menatapku, "ma..."

"Hmm?"

"Kalo adik bayi lahir, mama still love Pyo or not?"

Aku segera mempererat pelukanku pada tubuh mungilnya, "ofcourse, because you're my number one treasure. Pyo sayang, mama tetep bakal sayang sama kamu."

"Bener?"

Aku mengangguk yakin sambil tersenyum, "kenapa Dongpyo tanya begitu?"

"Kata temen-temen yang punya adik bayi, pas adiknya lahir dia jadi gak disayang lagi sama papa mamanya," Dongpyo mem-pout-kan bibirnya, "Pyo gak mau gak disayang lagi apalagi sama mama, soalnya pas mama belum ada, yang sayang sama Pyo cuma papa."

Entah kenapa hatiku terasa sakit mendengar perkataan itu keluar dari mulut kecil Dongpyo. Aku bersumpah akan menyayangi dan menganggapnya seperti anak kandungku sendiri seumur hidupku, merawatnya dengan penuh kasih bersamaan dengan anak yang sekarang sedang aku kandung.


"Han Dongpyo." aku mengelus pelan punggung Dongpyo.

"Iya mama?"

"Mama sama papa bakal terus sayang sama Pyo, jangan takut gak disayang ya? Karena itu gak akan terjadi," aku mencium puncak kepala Dongpyo, "inget kata-kata mama barusan."

Senyum diwajah imut Dongpyo langsung merekah saat itu juga, dia kembali memeluk tubuhku erat sambil membanjiri wajahku dengan ciuman kecil.

Lihat, bagaimana orang-orang bisa setega itu membenci anak yang bahkan tidak berdosa seperti Dongpyo?


Ah aku jadi teringat saat aku dan kak Seungwoo memberi tau orang tua kak Seungwoo bahwa aku hamil, respon mereka sangat diluar dugaanku. Aku pikir mereka akan marah dan tidak mau mengakui anak yang ku kandung ini, tapi kenyataannya? Mereka malah sangat senang karena anak ini akan menjadi cucu pertama untuk mereka.

Iya cucu pertama, lalu Dongpyo apa?

Bukannya senang, hatiku malah terasa seperti sedang ditusuk oleh ratusan jarum.

Aku tidak mau nantinya anak keduaku ini diberi perlakuan super spesial oleh kakek neneknya, sementara Dongpyo tidak. Anak-anakku harus mendapat perlakuan yang setara.

All His 》 ft. Han Seungwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang