▪︎Dix-neuf

6.1K 572 221
                                    





Aku terduduk lemas di atas kasur UKS sambil menatap tak percaya pada satu alat berbentuk putih panjang yang ada di tangangku, menerka apa yang sebenarnya terjadi. Aku masih tidak bisa menerima kenyataan bahwa hal ini sungguh terjadi padaku sekarang.


Begitu aku sadar, aku sudah terbaring di kasur UKS dengan dokter Wonpil di sebelahku. Sekolah ini memang punya dokter khusus untuk ruang kesehatannya.

Dokter Wonpil menjelaskan bahwa tadi aku pingsan dan Minhee yang menggendongku sampai ke UKS, Dokter Wonpil menanyaiku beberapa hal lantas menyuruhku untuk cek kehamilan menggunakan testpack.

Iya benar, alat yang sekarang sedang ku pegang adalah testpack dengan dua garis merah, dan itu artinya positif.

Aku hamil.



"Miss Veylee."

"Ya?"

"Saya tinggal dulu ya?"

"Oh iya silahkan, dok."

Dokter Wonpil tersenyum kemudian meninggalkanku di UKS sendirian.


Aku kembali termenung dan memikirkan banyak hal.

Jadi aku hamil bahkan saat statusku belum menikah? Bagaimana respon kak Seungwoo nanti? Bagaimana respon orang tua kak Seungwoo? Dan yang terpenting, bagaimana reaksi orangtuaku? Mereka pasti akan sangat marah jika tau anak perempuan yang mereka pikir bisa menjaga diri, malah seperti ini.


Ku tatap testpack sialan ini sekali lagi lalu melemparnya kasar ke tembok, aku menjambak rambutku frustasi sambil menatap perutku, entah kenapa rasanya aku harus menghilangkan bayi ini sampai akhirnya aku memukul-mukul perutku dengan keras.

Aku sungguh frustasi, sangat frustasi dan tertekan.

Aku tidak boleh hamil dulu, tidak boleh!




"Sayang!"

"Kak Seungwoo?" aku terperajat, kenapa kak Seungwoo bisa ada disini?

"Stop doing that! Kenapa kamu pukulin perut kamu sendiri?!" kak Seungwoo menahan kedua tanganku sambil menatapku penuh tanya.

"A-aku hamil."

"Aku tau, makanya aku tanya kenapa kamu malah pukulin perut kamu?! Disitu ada anak kita!"

"A-aku.. aku.." ku tatap wajah kak Seungwoo yang terlihat khawatir mungkin juga marah, "aku takut."

Air mata yang sudah menumpuk dipelupuk mataku tidak bisa aku tahan lagi, saat itu juga aku menangis sejadi-jadinya.

Nada bicara kak Seungwoo yang tinggi dan membentak juga membuatku semakin takut.


"Sweetie pie," kak Seungwoo mendekap tubuhku erat, membenamkan kepalaku di dada bidangnya, "maaf, aku kaget."

Aku tidak menjawab, isakan tangis ini membuatku sulit bicara.

"Aku kaget bukan karena kamu hamil, tapi karena kamu pukulin perut kamu," ucap kak Seungwoo seraya mengusap punggungku lembut, "jangan sakitin anak kita, please."


Perasaanku semakin kalut ketika mendengar kata 'anak' dari mulut kak Seungwoo. Ya memang bisa dibilang kita sudah punya anak, Dongpyo. Tapi kalau untuk anak dari rahimku sendiri, darah dagingku sendiri, dia akan menjadi tanggung jawabku seumur hidup? Rasanya aku belum sanggup, memikirkannya saja sudah membuatku frustasi.

Dan juga, anak ini hasil dari hubungan diluar nikah. Apa kata keluargaku nanti?

Tidak, aku belum siap untuk menghadapi semua ini.

All His 》 ft. Han Seungwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang