3 | Over

514 57 0
                                    

We are getting closer by over and over. Just stay and we can love each other.”

|

|

"Hyeri-ssi, tolong gantikan aku meeting bersama Jungkook nanti. Aku ada pertemuan bersama client dan meeting ini tidak bisa ditunda."

Aku mengerang frustasi setiap kali kata-kata itu terlintas di dalam otak.

Astaga. Kenapa rasanya sajangnim jahat sekali padaku?

Dan kata-kata Jungkook, beberapa waktu setelahnya membuatku nyaris kehilangan harapan.

"Woah, lihat. Bukankah kita ini jodoh? Bertemu di tengah hujan saja sudah terasa romantis. Bahkan sekarang kita akan meeting bersama. Hebat sekali."

Mereka berdua sama saja. Sama-sama menyulitkan lebih tepatnya. Aku juga baru tahu sifat dari Jungkook, dia benar-benar menyebalkan bahkan di hari pertama.

Dia bahkan berani menggodaku seolah kami adalah teman lama. Juga Taehyung, dia bahkan berubah jika ada Jungkook. Maksudku Kim Taehyung itu dikenal sebagai pria dingin di Perusahaan, tapi jika bersama Si Pria Kelinci, entah kemana karismanya menghilang.

"Hyeri-ya, kau sudah menyiapkan bahan presentasinya?"

Yoora tiba-tiba saja duduk di tempat Cheonsa dan menatapku dengan penuh keingintahuan. "Eiy, jangan bilang belum?"

Aku menggeleng acuh. "Bukannya Isajangnim yang menyiapkan bahan presentasinya?"

"Geurae?" Yoora hanya mengangguk dan menyesap kopi yang sebelumnya ia bawa. "Cheonsa, eodiga?"

"Molla." Aku mengangkat bahu tidak tahu. "Kurasa menemui Pacar Fatamorgananya."

Yoora terkekeh. "Maksudmu Sajangnim?"

"Siapa lagi?"

Yoora mengangguk. "Oh ya, sekedar informasi kulihat Isajangnim sudah bersiap ke ruang rapat tadi. Kau tidak kesana?"

Aku mengangkat tangan dan melihat jam yang bertengger rapi disana. "Bisa tidak Cheonsa saja yang menggantikanku?" Aku mendesah berat tapi tetap bersiap pergi.

"Fighting, Hyeri-ya!" Yoora tersenyum lalu melambaikan tangannya.

Yah, kuharap aku bisa.

•••

"Kau bisa menanganinya kan Jung?"

"Tentu saja, serahkan saja padaku."

Kulihat Jungkook dan Taehyung sedang berbincang ketika aku bersiap berbelok ke ruang rapat. Mereka tampak membicarakan sesuatu, tapi menyedihkannya aku tidak dapat mendengarnya dengan jelas.

"Kalau begitu aku pergi dulu. Selesaikan rapatnya dengan baik."

Adegan selanjutnya, kulihat Taehyung tersenyum lalu meninggalkan Jungkook setelah menepuk bahu lelaki itu pelan.

"Hyeri-ya?"

Aku refleks menahan nafas begitu seseorang memegang tanganku. Aku mendongak sedikit kemudian mendesah lega begitu mengetahui siapa yang memergokiku. "Ya! Aish! Kau menakutiku, Chesa-ya!"

Gadis bermarga Min itu tertawa. "Kau pikir aku ini siapa hah? Lagipula untuk apa bersembunyi disini? Ingin menguntit Jungkook ya?"

Three Hassles ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang