“I trapped in this wide ocean.”
|
•
|
Seperti biasa, aku melangkah gontai menuju mejaku setelah membuat tanda kehadiran pada mesin scanner.
Pagi ini pula aku sama sekali belum melihat Cheonsa yang biasanya selalu terlihat sedang sibuk menata penampilan di mejanya.
Aku menghela nafas, berspekulasi kalau Gadis itu sedang menunggu kedatangan Jungkook di ruangannya.
Saat aku ingin bangkit untuk membuat kopi yang biasa disiapkan Cheonsa, seseorang tiba-tiba saja mengetuk pintu ruangan.
"Sajangnim."
Aku lantas membungkuk saat perawakan Taehyung terlihat di depan pintu.
Ia tersenyum dan memandang sekeliling. "Kau sendiri? Dimana Gadis satunya lagi?"
Maksudnya Cheonsa? Aku tersenyum tipis. Teringat fakta bahwa Taehyung tidak pernah mengingat namanya walaupun dulu Gadis itu sangat menyukainya. "Mungkin sedang di jalan." Ucapku asal.
"Mau minum kopi bersama?" Taehyung tiba-tiba saja mengajakku.
Aku terdiam bingung harus mengatakan apa. "Y-ya?"
"Aku memperhatikan selalu ada kopi di mejamu. Kutebak pasti kau sangat menyukainya." Jelas Taehyung sambil tersenyum.
Aku terkekeh canggung, walau sebenarnya semua kopi itu selalu disiapkan oleh Cheonsa tanpa aku minta.
"Jadi? Mau minum bersama?"
•••
Kantin Perusahaan tampak lenggang pagi ini. Hanya ada beberapa karyawan yang duduk di sudut-sudut kantin dan mengobrol sambil menunggu waktu.
Aku lagi-lagi menghela nafas, teringat beberapa minggu lalu aku selalu menghabiskan waktu bersama Jungkook untuk mengerjakan proyek.
"Oh, itu Jungkook."
Ucapan Taehyung tiba-tiba saja membuatku mendongak, hatiku seketika mencelos saat melihat Jungkook sedang asyik tertawa bersama Cheonsa.
Apa yang mereka bicarakan sehingga bisa tertawa selepas itu?
Aku tersenyum paksa, tidak tahu harus membalas apa. "Sajangnim, biar aku yang memesan kopinya. Sajangnim ingin americano kan?"
Kulihat Taehyung mengeryit saat mendengar pertanyaanku. "Americano? Itu kesukaan Jungkook, apa kau lupa?"
Aku tergagap setelah mengetahui bibirku tanpa sengaja mengucap kata-kata yang sama sekali tidak kusadari.
"Americano."
Aku teringat saat Jungkook datang menemaniku di cafe disaat aku sedang kacau.
"Hyeri-ssi. Gwenchana?"
Melihat keterdiamanku, Taehyung menatapku khawatir. Lekas aku menggeleng dan terkekeh kaku, menyadari aku lebih kacau karena tidak bisa mengendalikan diri.
"K-kalau begitu aku akan memesan terlebih dulu. Sajangnim duduk saja dengan nyaman."
Taehyung mengangguk dan aku segera pergi ke salah satu kedai dan memesan. Kali ini aku tidak salah, "Satu Cappucino dan satu Black Coffee."
•••
Jimin tersenyum tipis.
Ia melihat seluruh interaksi itu.
Melihat saat seketika raut Hyeri berubah kaku melihat Jungkook dan Cheonsa bersama. Bahkan sampai salah menyebut nama kopi. Beruntung Taehyung tidak menyadarinya dan hanya menganggap gadis itu sedang tidak enak badan.
"Apa kau menyukainya Sweety Pie?" Gumam Jimin sambil terus menatap Gadis yang sampai sekarang masih dicintainya itu.
"Daepyonim, Sajangnim sedang duduk disana. Daepyonim ingin menemuinya?" Tanya Yoora yang memang sedari awal mengantar Jimin untuk menemui Taehyung.
"Omo, itu Hyeri. Sedang apa dia disana—bersama Sajangnim? Dan Cheonsa. Woah, daebak. Kenapa dia sedang bersama Isajangnim? Berapa banyak berita yang sudah kulewatkan?" Yoora menatap keempatnya dengan tatapan terkejut.
"Kau mengenal mereka?"
Yoora mengangguk. "Tentu saja, Cheonsa dan Hyeri adalah temanku. Kukira Cheonsa menyukai Sajangnim dan Isajangnim menyukai Hyeri. Kenapa ini menjadi rumit sekali?"
Jimin tersenyum tipis mendengarnya. "Ya, memang semua ini rumit."
"Nde?" Yoora menatap Jimin untuk memastikan kalimatnya barusan.
"Kajja, lebih baik kita menunggu mereka selesai saja."
•••
"Sajangnim, black coffee milikmu." Aku tersenyum sembari meletakkan kopi berwarna hitam itu di atas meja.
Taehyung tersenyum dan berterima kasih sebelum menyesapnya. "Oh ya, Hyeri-ssi. Boleh aku bertanya sesuatu?"
Aku mengangguk sambil ikut menyesap kopi.
"Acara kantor kemarin." Taehyung sengaja menggantungkan kalimatnya. "Apa kau dekat dengan klien baru kita?"
Aku spontan terbatuk mendengar pertanyaan itu. Buru-buru Taehyung mengambil tissue dan memberikannya padaku. "Gwenchana?"
Aku mengangguk susah payah dan membersihkan bajuku yang sedikit terkena kopi. "A-aku hanya terkejut."
Taehyung terkekeh. "Melihat kalian berdua menatap langit sambil membicarakan sesuatu membuatku berpikir kalian memang dekat."
Mataku membulat terkejut. "S-sajangnim melihatnya?"
Ia mengangguk sebelum menyesap kopinya kembali. "Awalnya aku mencarimu untuk memberikan proposal, tapi aku malah menemukanmu sedang mengobrol dengan Jimin."
Aku tertawa canggung, sangat tidak menyangka Taehyung melihatnya. "Anniya, kami hanya sekedar mengobrol untuk mengisi waktu."
Taehyung terkekeh dan tanpa sadar menghela nafas lega. "Baguslah."
"Y-ya?"
Menyadari ucapannya, Taehyung menggeleng. "Anniya."
Aneh.
Sepertinya aku mendengarnya berkata bagus barusan. Apa hanya aku salah dengar?
[]
Aku sengaja bedain panggilan buat Taehyung, Jimin, sama Jungkook supaya gak pusing. Sajangnim sama Daepyonim itu sebenernya sama yaa.
Jangan lupa Voment, kiss bay. ><
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Hassles ✔
Fiksi Penggemar[COMPLETE•Follow first] 'Choose one. The Cold CEO, The 'Bad' Guy, or Ex-boyfriend?' Hidupnya sudah rumit disaat Hyeri harus berurusan dengan atasannya yang kelewat misterius, Kim Taehyung di Perusahaan. Semua kerumitan itu seakan bertambah dikala di...