16 | Complicated

295 38 3
                                    

The story that I have maybe more complicated than the others see.

|

|

Hal pertama yang kurasakan pertama kali saat ini adalah rasa pegal yang menjalar ke seluruh tubuhku.

Melihat sekeliling, hanya ada aku disini. Tidur di kantor memang bukan hal cocok dan bagus untukku. Lebih tepatnya aku ketiduran semalaman karena kelelahan.

Drtt.. Drtt..

Handphoneku berdering, menandakan seseorang menelfon. Aku dengan malas mengeceknya dan terkejut saat aku mengetahui siapa yang menelfon.

Aku sempat ragu untuk menjawabnya, namun akhirnya memutuskan untuk menggeser tombol ke arah kanan.

"Y-yeobseyo?"

"Hyeri-ya. Eodigasseo?" Terdengar suara pria yang jelas-jelas ingin kuhindari di sebrang sana.

Aku menggigit bibir bawahku sejenak sebelum menjawabnya. "W-waeyo?"

"Anni, hanya kupikir kemarin kulihat kau tertidur di depan komputer. Apa sekarang kau di rumah?"

Aku spontan mengumpat dalam hati. Kenapa harus Jungkook yang melihatku ketiduran?

"A-ah, ya tentu saja aku di rumah." Tawaku kaku pada akhirnya. Aku masih harus menjaga citraku sebagai karyawan yang bersih. Aku bahkan belum membasuh diri.

"Kalau begitu mau jalan-jalan bersamaku hari ini?"

Aku terbatuk mendengar tawarannya. Berbicara dengan Jeon Jungkook amat sangat tidak baik untukku.

"Anni, kenapa begitu tiba-tiba.."

"Hanya ingin." Kekeh Jungkook. "Aku juga rindu jalan-jalan bersamamu. Ingat beberapa minggu lalu waktu aku ke rumahmu?"

Aku terdiam. Apa-apaan ini? Aku benar-benar bingung dengan Jungkook. Dia benar-benar sesuatu. Bagaimana mungkin Jungkook dengan tenangnya berkata seperti itu tanpa tahu perasaanku akan seperti apa? Apa dia lupa ada Cheonsa yang sekarang disisinya?

"Hyeri-ya? Kau masih disana?" Suara Jungkook terdengar lagi.

Aku mengangguk pelan meski dia tidak bisa melihatnya. "Kenapa tidak dengan Cheonsa saja?"

Terdengar helaan nafas disana. "Aku.. Entahlah, tiba-tiba saja diriku ingin pergi bersamamu."

Aku tersenyum tipis. Apa aku harus merasa senang karena Jungkook menginginkanku pergi bersamanya dan bukan dengan Cheonsa?

"Arasseo, kalau begitu datanglah ke Namsan Tower. Aku menunggumu disana." Ucapku pada akhirnya sebelum mengakhiri sambungan.

•••

Aku menatap cermin untuk yang kesekian kalinya. Aku amat sangat bersyukur karena menemukan pakaianku di dalam loker meja dan beberapa peralatan kosmetik yang Cheonsa tinggalkan.

Namun kemudian aku terdiam setelah beberapa saat. Sejak kapan aku begitu peduli dengan penampilanku sendiri?

Aku menghela nafas, hanya karena laki-laki yang bernama Jeon Jungkook itu syaraf otakku tiba-tiba saja tidak terkontrol.

Sadarlah Hye, dia sudah punya Cheonsa—sahabatmu sendiri. Jangan terlalu berharap lebih.

Drtt.. Drtt..

Three Hassles ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang