33-CS

2.1K 122 12
                                    

Happy reading gais~~
-
"Jika sudah takdir tidak akan terpisah, percayalah, jika harus berpisah itupun karna maut yang memisahkan."
#apesihgajelas_- wkwk.
-

Sudah satu minggu suho dirawat dirumah sakit, dan syukurlah suho juga sudah mendapatkan donor darah. Jisoo bersyukur banget, dan selama seminggu jisoo harus bolak-balik pulang kerumah dan kembali lagi kerumah sakit. Karna arin sudah mulai masuk sekolah jisoo harus menyiapkan bekal, dan beberapa perlengkapan sekolah arin.

Sekarang jisoo sedang menunggu suho, jisoo harap hari ini suho akan membuka matanya. Jisoo dengan setia menunggu suho membuka matanya sambil terus memandang wajah suho yang sedikit pucat. Dan tak berapa lama akhirnya... Jisoo melihat pergerakan yang terjadi pada suho dengan perlahan suho membuka matanya membuat jisoo tersenyum. Dan sekarang suho sudah sepenuhnya membuka matanya lalu dia langsung tersenyum melihat wanita yang ada disamping ranjangnya. Inilah yang dia mau saat pertama kali membuka matanya, melihat bidadari yang ia sayang i.

"Ahh akhirnya kau sudah sadar, aku panggilkan dokter sebentar." ucap jisoo yang hendak beranjak dari duduknya tapi suho mengulurkan tangannya dan mencekal tangan jisoo, membuat jisoo menatap suho dan suho menggelengkan kepalanya dan mengisyaratkan jisoo untuk kembali duduk ditempatnya, dan akhirnya jisoo kembali duduk.

"Kau mau minum?" tanya jisoo, dan suho hanya mengangguk, lalu jisoo membantu suho untuk duduk setelah itu jisoo menyondorkan segelas air putih untuk suho.

"Apa kau tau, aku sangat senang kau sudah sadar. Apa kau tidak bosan tidur dalam waktu satu minggu? Aku merindukan mu." ucap jisoo dengan cepat.

"Satu minggu?" tanya suho dengan suara seraknya.

"Iya, aish... Em... Oppa, mm-mianhae" ucap jisoo lalu menundukkan kepalanya.

"Wae?" tanya suho

"Kau seperti ini karena aku, aku minta ma'af seandainya saja aku tidak pergi dari rumah pasti kau tidak akan disini." ucap jisoo yang masih menunduk, lalu suho tersenyum simpul dan mengulurkan tangannya yang sedang diinfus dan mengelus rambut jisoo.

"Gwenchana, ini bukan salahmu. Ini salahku aku tidak jujur padamu, ma'af kan aku. Aku mengecewakan mu untuk kedua kalinya." ucap suho, lalu jisoo memberanikan diri mengangkat kepalanya yang tadinya menunduk.

"Kita sama-sama salah, aku mema'afkan mu kau juga harus mema'afkan ku, dan berjanjilah untuk tidak berbohong lagi padaku." ucap jisoo menatap suho.

"Baiklah chagiya~ aku mencintaimu. Aku berjanji tidak akan berbohong ataupun menyembunyikan apapun darimu" ucap suho sambil tersenyum kearah jisoo.

"Jangan mengingkari janjimu" ucap jisoo dan suho menjawab dengan anggukan.

"Kemana gadis kecilku?Dia tidak disini?" tanya suho.

"Ah iya, aku lupa memberitahumu lagipula kau terlihat sangat nyaman dengan tidur mu. Aku sudah memasukkan arin ke sekolah karna aku pikir usianya sudah cukup untuk masuk sekolah." ucap jisoo

"Wah aku jadi cepat ingin bertemu dengannya dan menanyakan bagaimana sekolahnya." ucap suho antusias.

"Cepatlah membaik dan pulang kerumah, kau akan lihat betapa menggemaskannya arin. Dia sudah tidak cadel haha" ucap jisoo sambil sedikit tertawa, suho pun juga ikut tertawa. Tak terasa mereka saling bercanda dan mengobrol sampai jisoo lupa menjemput arin. Jisoo mengalihkan pandangannya kearah jam dinding dan dia langsung menepuk jidatnya.

"Ah! Aku lupa jika harus menjemput arin. Oppa aku tinggal kau sebentar nee, jaga dirimu" tutur jisoo yang dengan tergesa-gesa mengambil tas dan beranjak dari duduknya.

Ceo Songong¦END¦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang