Jangan lupa vote !
Spam comment juga ya !Skip pagi hari.
"Sasa! Diko! bangun!" teriak Imel geleng-geleng melihat kelakuan dua anaknya tersebut.
"Sasa! Diko!" teriak Imel lagi membuat Sasa terusik.
"5 menit mah." rengek Sasa.
"Gada lima menit lima menit bangun gak, bangun Sasa!" ucap Imel membuat Sasa cemberut lalu duduk dipinggir kasur.
"Iya iya Sasa bangun." gerutu Sasa.
"Diko bangun gak?! gak mama transfer duit jajan nih?" ucap Imel galak.
"Iya ma, Diko bangun nih! mama mah ancaman nya gitu." gerutu Diko bangun lalu berjalan menuju kamarnya.
"Kalo udah selesai langsung turun kebawah sayang!" teriak imel.
"Iya mama!" ucap Sasa dari dalam kamar mandi.
Selesai mandi Sasa langsung turun kebawah menemui keluarga nya.
"Morning!" teriak Sasa.
"Morning sayang!" ucap Fernan dan Imel.
"Morning ndut!" sapa Diko membuat Sasa melotot tak terima sedangkan Diko cengengesan tidak jelas.
"Udah ayo sarapan nanti telat Sasa." ucap mama Sasa mereka sarapan dengan Hening.
"Ayo bang!" ucap Sasa membuat diko menyudahi sarapannya dan beranjak menuju ke arah garasi Sasa menyalami kedua orang tuanya.
"Dadah Mama, papa, Sasa berangkat!" teriak Sasa lalu berlari kearah garasi.
"Hati-hati!" ucap Fernan.
"Siap papa!" ucap Sasa.
"Udah?" tanya Diko.
"Udah!" balas Sasa polos saat sudah duduk di atas motor Diko.
"Turun!" canda Diko membuat Sasa melotot kesal.
"Ish abang!" pekik Sasa kesal membuat Diko tertawa.
Mereka berdua sampai di gerbang tepat bersebelahan dengan motor Reyhan yang memasuki area parkir Sasa turun dari motor lalu menyerahkan helm yg ia pakai kearah Diko.
"Dadah abang!" ucap Sasa lalu berlari ke dalam sekolahnya.
"Dasar." gerutu Diko lalu melesat pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Boy [TERBIT]
Ficção AdolescenteTELAH TERBIT DI SIAO MEDIA PUBLISHER LANJUTAN CERITA MY PRINCE BOY = NoTa Merupakan cerita seorang wanita manja, polos dan cerewet bertemu dengan laki-laki tampan, dingin bagaikan es berjalan? emm tidak juga ⊂((・▽・))⊃ Apakah mereka akan disatukan ol...