MPB 15

114K 6.3K 408
                                    

Jangan lupa vote
Spam comment juga ya

Jangan lupa vote Spam comment juga ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reyhan menatap Nita tajam.

"Diem berisik Nita!" rengek Sasa mendusel di dada bidang Reyhan, Reyhan hanya terdiam lalu mengelus rambut Sasa.

"Tuh guyss, jangan lupa ss terus tag mereka ya." Nita tertawa membuat Bagas ikut tertawa lalu menggeleng kan kepalanya.

"Kak siapa tu yang ikut ketawa ketawa?"

"Oh itu kuntilanak berwujud pria."

"Sembarangan lo, ini gue guys kangen gue gak? kangen kan pasti? iyalah Bagas ganteng gitu loh!" ucap Bagas pede membuat Nita menoyor kepala nya.

"Pede lo!" ucap Nita membuat Bagas meringis.

"Woi lagi live ya lo?" tanya Luna dari belakang.

"Yoi, tuh yang belakang juga sama nyender nyender, eaaaa."

"Tau nih, sana Fer elah cape tau lo berat."

"Diem ah berisik lo pada." ucap Fero fokus bermain game di handphone nya.

"Berisik!" ucap Sasa dan Reyhan bersamaan.

"OMG! Bapak negara sama ibu negara udah ngamuk udah dulu yah guys, dadah!" ucap Nita mengakhiri live-nya.

Sesampainya di pantai Reyhan membangun kan Sasa.

"Bangun!" Reyhan menepuk pipi Sasa membuat Sasa menggeliat lalu mengerjap-ngerjapkan matanya lalu terkejut.

"Loh? kok jadi Rey?" tanya Sasa bingung Reyhan mengendikan bahunya acuh lalu turun meninggalkan Sasa yang mendengus.

Sasa turun dari mobil lalu menghirup rakus udara dipantai yang ia paling suka lalu berlari mendekati teman temannya dengan wajah senang.

"Ayo kita berenang!" pekik Sasa heboh lalu berlari kepinggir laut.

"Tungguin woi!" ucap mereka serentak lalu berlari menyusul Sasa.

"Bocah." cibir Reyhan, Reyhan tersenyum melihat Sasa yang duduk bermain pasir dengan senang.

"Woi Rey sini bego ngapa lo bengong disitu!" teriak Bagas membuat Reyhan terkejut lalu mengangguk.

Reyhan berjalan menghampiri mereka yang sedang duduk di tepi pantai dan Reyhan duduk disamping Sasa membuat Sasa menoleh dengan wajah polosnya lalu melanjutkan membuat rumah rumahan dari pasir tanpa memperdulikan Reyhan yang menatapnya, Reyhan menarik tangan Sasa agar ikut bersamanya.

"Ih, apasi diem deh Rey!" ucap Sasa galak.

Reyhan menghela nafas lalu berlari menuju mobil mengambil sesuatu setelah itu Reyhan kembali dan duduk dibelakang Sasa lalu memeluknya.

"Nih, gue minta maaf!" Reyhan lembut lalu menaruh dagunya dipundak Sasa membuat Sasa terkejut.

"Ini apa?"

My Prince Boy [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang