-03🌻

137 10 0
                                    

"Hallo. Selamat malam. Perkenalkan saya Felix" Felix mengatakan itu sembari dirinya membungkuk sopan kepada Hyun Sik dan Seorina.

Dia menyempatkan datang karena permintaan Assel di tengah jadwal padatnya. Bersama dengan style chic-nya, turtle neck hitam dan cardigan warna milo ia tersenyum canggung ke orangtua Assel.

Segala atribut yang menegaskan dia seorang idol pun ia tanggalkan. Ia tidak memakai anting atau pun kalung rantai seperti biasanya. Cukup sebuah arloji hitam yang melingkar di tangan kirinya.

Di samping Felix, Assel terus tersenyum ke kedua orangtuanya. Tapi beda dengan Hyun Sik, ayahnya. Ia menatap penampilan Felix dari atas kepala hingga ujung kaki. Entah apa yang sedang ia coba temukan. Yang pasti kesan pertama melihat Felix tidak terlalu baik.

"Akh! Kenapa kita masih di sini? Mari semua ke meja makan. Sudah waktunya makan malam" ajak Seorina berusaha membuyarkan ketegangan yang ada.

Assel mengangguk mengerti dan menarik Felix untuk ke meja makan. Begitu juga Hyun Sik juga ditarik oleh Seorina.

Di meja makan Hyun Sik duduk di tengah. Dengan Seorina berada di sisi kanannya. Assel dan Felix duduk berdampingan di sisi kirinya.

Tidak ada obrolan apapun di makan malam kali ini. Mereka membuat suasana terasa hening. Namun, Hyun Sik terus mengamati ponselnya. Yang di sana terpampang jelas profil seorang laki-laki yang tak lain adalah teman kencan putrinya. Felix. Jika kalian menebak Hyun Sik mencari latar belakang kehidupan Felix itu tepat!

Ia baru saja meminta data Felix dari sekretarisnya. Di sini Hyun Sik semakin kesal, marah dan banyak lagi yang ia rasakan. Jelas ia tidak puas dengan pilihan sang putri yang hanya memacari seorang idol.

Bukan masalah gaji idol yang kurang besar. Bukan. Jika kita menilik pekerjaan Hyun Sik. Dia adalah founder sekaligus CEO salah satu agensi nomer satu di Korea. Dia sangat tau seberapa besar gaji idol. Tapi ini bukan masalah gaji, yang jadi masalah di sini ia tidak mau mempunyai menantu dari kalangan pekerja hiburan. Bukan itu yang Hyun Sik cari. Ia mau putrinya bisa dipersunting oleh anak petinggi, orang yang lebih berkelas dari artis.

Setelah makan malam usai mereka santap. Keempatnya duduk bersebrangan di sofa ruang tamu.

"Ok, Felix. Apa kau benar-benar mencintai putriku?" Tanya Hyun Sik.

Felix mengangguk. Ia mencoba setenang mungkin. Dan menoleh Assel yang tersenyum manis padanya.

"Iya" kata Felix.

"Jika kau benar-benar cinta. Aku harap kau menjauhinya sekarang" ujar Hyun Sik.

Membuat ketiga pasang mata di situ melotot dan kaget.

"Maksutmu apa Ayah?" Itu suara Assel.

"Kau tau Assel. Jika dia seorang idol" tanya Hyun Sik ke Assel.

"Lalu kenapa? Apa Ayah tak menyukai pekerjaannya?"

"Aku tidak ingin kau mempunyai hubungan dengan seorang artis. Cari laki-laki lain. Yang sederajat dengan kita. Dari keluarga terpandang, bukan artis seperti yang kau pilih ini" tegas Hyun Sik.

Assel mengepalkan kuat tangannya. Selalu dan selalu apapun yang Assel pilih selalu salah di mata ayahnya. Ini mungkin sudah puluhan kali Assel harus mendengar penolakan dari mulut ayahnya.

"Kenapa Ayah selalu seperti ini pada pilihanku. Apa aku terlalu bodoh untuk memilih, Ayah?" Tanya Assel sudah dengan nada yang meninggi.

"Assel, rendahkan nada suaramu" ujar ibunya.

"Kau berani menentang Ayah, Assel?" Hyun Sik sudah akan naik pitam.

"Assel sudah bosan mengalah Ayah. Kenapa Ayah selalu berambisi sendiri. Apa aku tidak boleh memilih jalan hidupku sendiri" tantangnya.

COMPLICATED [Felix SKZ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang