-04🌻

134 11 14
                                    

Pagi ini di kediaman keluarga Park. Suasana aneh masih menyelimuti. Kepergian Assel membuat semua orang ikut bersedih dan kehilangan. Tapi tidak untuk satu orang. Ayahnya. Park Hyun Sik. Suami dari Seorina itu tampak bersikap seperti biasa. Layaknya tidak ada yang terjadi.

Dia baru saja turun dari lantai atas, lengkap dengan baju kerjanya. Selanjutnya ia pergi untuk menikmati sarapan paginya.

Untuk sang ibu, Seorina. Matanya membengkak akibat terlalu banyak menangis. Bagaimanapun itu wajar ia lakukan. Ibu mana yang tak akan sedih jika putri yang ia besarkan dengan segenap cinta dan kasih sayang pergi karena sebuah ambisi besar ayahnya sendiri.

Hyun Sik melirik sinis Seorina yang hanya diam tanpa mau menyentuh sarapannya. Nafsu makannya tiba-tiba menghilang.

"Apa kau tak bisa untuk tidak menangis lagi?" Sentaknya.

"Kau gila!" Sentak Seorina juga. "Putriku pergi karenamu. Bagaimana aku tidak sedih? Memangnya aku-kau yang sudah tidak waras. Bagaimana seorang ayah tega membiarkan anaknya terlantar di luar sana" sambungnya dengan penekanan.

"Terlantar katamu?" Ulang Hyun Sik juga menekan perkatanya.

Ia menyunggingkan senyum sinisnya.

"Kau tidak lihat kemarin dia pergi dengan siapa? Si bajingan sialan itu!!" Emosi Hyun Sik mulai naik.

Seorina tersentak. Ia mulai menangis lagi.

"Bukankah itu buah hasil didikanmu selama ini? Kau mendidiknya menjadi mau dibawa sembarang pria?" Sambungnya.

"Kau kira aku ini pelacur?!" Ujar Seorina dengan nada sengitnya.

"Aku tidak mengatakannya. Jika kau mendidiknya dengan lebih baik, dia pasti akan lebih patuh padaku"

"Apa sudah terlambat bagiku untuk mengatakan jika sekarang aku menyesal menikah dengan pria sepertimu?" Ujar Seorina dan lalu pergi meninggalkan Hyun Sik di meja makan.

Mungkin benar jika Seorina menyesal menikah dengan Hyun Sik. Karena bukan lagi kebahagian yang ia dapat tapi kehancuran. Kehancuran yang berasal dari ambisi Hyun Sik sendiri.

Hyun Sik dulu bukanlah siapa-siapa. Mereka bertemu di jenjang sekolah atas. Keduanya saling memiliki ketertarikan satu sama lain hingga berada di kampus yang sama. Dengan jurusan yang sama. Bisnis.

Ayah Seorina sangat menyukai Hyun Sik saat itu. Hingga suatu ketika ayah Seorina yang sakit keras menyerahkan hidup putrinya ke Hyun Sik. Seorina sudah tidak punya siapa-siapa lagi karena ibunya sudah meninggal sejak ia kecil dan hanya ayah orangtua satu-satunya. Ayah Seorina juga menyerahkan seluruh aset yang ia miliki kepada Hyun Sik. Di penghujung hidupnya ia masih bisa melihat Seorina menikah dengan Hyun Sik walau tidak lama setelah pernikahan keduanya ia harus menutup usia.

Hyun Sik yang semula hanya pemuda desa, yang merantau ke kota dalam sekejab naik derajat. Hidup yang dulu hanya secukupnya bisa menjadi sepuasnya. Kehidupannya berubah. Dengan segala bakat dan modal dari warisan ayah mertuanya dia sukses membangun bisnis di bidang hiburan. Ia mendirikan agensi yang kini sudah mengakusisi agensi kecil dan bekerja sama dengan sederet agensi besar di belahan dunia.

Dan sangat lumrah jika Seorina merasa menyesal. Saat Hyun Sik berhasil ia lupa darimana ia berasal dulu. Bukan ia merendah dengan segala yang ia punya tapi semakin menjadi berambisi sesuka hatinya. Hingga ia mengorbankan kebahagiaan putrinya.

Dan bila Felix adalah anak petinggi atau sejenisnya dan bukan seorang artis, apa sudi Hyun Sik menerimanya?

Ayah Seorina yang dulu bisa dibilang bangsawan bahkan mau menerima Hyun Sik yang hanya pemuda dari kalangan bawah. Lalu dibanding dengan Felix, seharusnya Hyun Sik sadar dimana dulu ia dilahirkan.

COMPLICATED [Felix SKZ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang