-08🌻

111 8 3
                                    

Tidak ada hal yang perlu Assel lakukan untuk sekarang. Kesehariannya ia hanya berada di rumah dan berdiam diri di kamarnya. Hanya waktu makan ia keluar. Segala aktivitasnya sehari-hari ada di kamar pribadinya.

Jika bertanya apa tidak bosan, jelas bosan. Sangat. Amat membosankan. Sejujurnya Assel ingin pergi jalan-jalan. Tapi ia begitu malas untuk keluar. Ia tidak ada niat berbelanja atau apapun.

Sejenak Assel berpikir bahwa hidup menganggur itu sangat tidak enak. Membosankan saat tidak ada yang harus ia kerjakan.

Saat ia tengah asik bersantai di sofa kamarnya, decitan pintu terbuka membuat Assel menoleh ke si pembuka pintu. Seorina yang datang.

"Mau ikut Ibu ke butik?" Tawar Seorina mulai menghampiri Assel.

"Untuk apa, Bu?" Tanya Assel.

"Ibu ingin mengunjungi teman Ibu yang punya butik langganan Ibu itu loh" jelas Seorina.

"Baiklah. Aku ganti baju dulu" kata Assel yang sepertinya setuju.

Seorina tersenyum, lantas ia berlalu keluar dari kamar Assel.

🌻🌻🌻

Sopir yang mengantar ibu dan anak itu berhenti di sebuah bangunan yang cukup besar. Seperti yang Seorina katakan tadi itu butik milik temannya. Sudah lama ia tak berkunjung, ini sudah lewat satu tahun sejak kedatangannya dulu.

Assel ikut turun setelah sebelumnya ibunya juga turun. Lantas mereka sama-sama masuk ke butik.

"Kau sudah datangg" pekik seseorang setelah Seorina dan Assel masuk.

Kedua wanita itu lantas berpelukan dan membagi ciuman di pipi. Assel canggung di sana. Ia hanya berdiri dengan mata yang melirik suasana di butik itu.

"Aku dengar putrimu baru saja wisuda" tanya wanita yang bisa Assel tebak teman dari ibunya.

Ia melirik Assel dan tersenyum ramah. Assel juga membalasnya dengan senyum ramah dan manisnya.

"Kau benar. Dia baru wisuda 2 minggu yang lalu, dan kembali ke Korea" jawab Seorina.

"Putrimu mewarisi kecantikanmu Seorina" pujinya.

"Tentu saja. Dia kan putriku" gelak Seorina dan kedua wanita itu tertawa bersama.

Seorina kemudian memilih gaun yang ada di butik temannya itu. Dengan si teman ibunya itu ikut memilihkan model yang cocok dengan selera Seorina.

Assel hanya bermain ponselnya dan duduk di kursi yang disediakan di butik tersebut. Ia tak berminat untuk sekadar melihat-lihat baju.

"Assel" panggil Seorina.

Sejenak Assel menginterupsi panggilan dari ibunya. Ia lantas berjalan mendekati Seorina di sana.

"Pakai ini. Ibu ingin tau pas atau tidak dipakai olehmu" suruhnya dengan sudah menyodorkan sebuah gaun berwarna velvet.

"Tapi Bu.."

"Sudah cepat" Seorina tidak mau menerima penolakan langsung mendorong Assel ke ruang ganti.

Lalu tersenyum simpul dengan temannya tadi juga ikut tersenyum.

Beberapa menit menunggu Assel berganti baju. Gadis itu muncul sudah bersama gaun yang Seorina berikan tadi. Seorina tampak tersenyum puas. Sedangkan Assel masih tak mengerti kenapa ia dipaksa untuk menjajal gaun yang sekarang tersemat indah di tubuhnya.

COMPLICATED [Felix SKZ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang