-07🌻

108 10 1
                                    

Di ruang kerjanya Hyun Sik segera menerima uluran ponsel dari sekretarisnya. Ia menempelkan benda pipih itu di telinga kiri dan ingin segera berbicara dengan orang di seberang telepon sana.

"Hallo, apa kau masih mengenali suaraku teman lama" sapanya.

"...."

"Ya, tanpa bertele-tele lagi. Aku ingin agensi milikmu membuat konfirmasi tentang putriku yang sudah tidak bersama salah satu artismu. Kau tau kan apa yang kumaksut?" jelas Hyun Sik.

"...."

"Iya anggota Nine. Buat berita itu secepat mungkin. Aku tutup teleponnya"

"...."

Pip

Sambungan telepon itu berakhir dengan tangan Hyun Sik yang sudah meletakkan ponsel itu di atas meja kerjanya. Ia tersenyum kemenangan sembari menatap langit dari balik kaca ruangannya.

🌻🌻🌻

Para anggota Nine baru saja menyelesaikan latihan mereka. Kucuran keringat membasahi pelipis mereka hingga turun ke leher. Segera setelah irama musik berhenti mereka merebahkan tubuh mereka di lantai ruang berkaca panjang itu.

Jeongin yang tadi keluar kini kembali bersama Seungmin dengan 9 botol minuman isotonik. Dua maknae grup itu membagi rata minuman tadi kepada para kakak-kakak mereka.

Hyunjin menghabiskannya dalam satu kali tenggak. Ia terlihat paling lelah, tapi tidak mengurangi kadar ketampanannya. Jika semua larut dengan menikmati minuman mereka. Beda dengan Bang Chan yang duduk di sudut ruangan sana. Ia tampak serius dengan ponsel yang menyala di genggamannya. Tapi sepertinya ia sedang membaca sesuatu yang penting.

Entah karena apa, Bang Chan langsung berlari dan mencari keberadaan Felix. Ia menepuk brutal bahu Felix. Dan Felix segera menoleh.

"Baca ini" titah Bang Chan, sudah menyodorkan ponselnya.

Berita Terkonfirmasi; Felix NINE resmi mengakhiri kencannya.

Felix tampak tak bereaksi apa-apa. Ia memberikan kembali ponsel itu pada Bang Chan. Semua anggota Nine yang penasaran ikut membaca berita heboh itu. Semua mata melotot ketika selesai membaca berita tersebut. Jeongin sampai menutup mulutnya sendiri saking kagetnya.

"Kau serius telah putus dengan Assel si anak CEO NSP itu?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Hyunjin.

Felix tampak tak mau menggubrisnya. Dan tak mereka ketahui Felix mengepalkan kedua tangannya kuat. Ia marah, kecewa dalam satu rasa.

Di malam itu, Felix berdiri menyandar di pagar pembatas balkon dorm. Pikirannya begitu kacau. Penuh kekecewaan dan amarah yang siap membakar ubun-ubun kepalanya. Ia kecewa terhadap Assel dan ia juga marah karena tidak bisa mempertahankan hubungan yang sudah terjalin lama itu.

Ok, ayo coba pikirkan Felix dan Assel sudah berkencan selama satu tahun. Satu tahun bukan waktu yang singkat, walau ada jarak lintas negara yang menyekat hubungan keduanya. Tapi toh mereka tidak pernah ada yang memperselisihkan hal itu. Baik Assel dan Felix sama-sama tidak pernah sekali pun protes dengan keadaan mereka yang berjauhan.

Long distance relationship, tidak masalah untuk keduanya. Mereka sama-sama nyaman dengan itu. Pedomannya adalah bukan ego yang mereka utamakan tapi bisa sama-sama meraih tujuan mereka bersama. Assel dengan kuliahnya dan Felix yang membangun kariernya.

Pikiran tentang Assel mulai menjalar ke otak Felix. Ia merindukan suara gadisnya, senyum cantiknya dan rengekan manjanya. Felix ingin merasakan euforia itu lagi. Sangat.

COMPLICATED [Felix SKZ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang