[Budayakan vote dan comment sebelum dan sesudah membaca]
**********
Adreas memainkan kepalanya diikuti siulan yang terus mengalun di bibir manis nya itu, matanya sesekali melirik keseliling nya baik kiri atau pun kanan.
Matanya membulat saat tangan nya langsung di tarik oleh seorang perempuan yang membuat Andreas langsung melepaskan nya. "Eh maap gue ngga tau lo." Ketus Andreas.
Perempuan itu menekuk wajah nya, "ih Andreas jangan gitu dong, aku sayang kamu lho Andreas. Kamu mau ngga jadi pacar aku?" Ujar nya.
Andreas bergidik ngeri, matanya melirik perempuan itu dari bawah hingga atas. "Eh serius ya gue ngga kenal sama lo." Ujar Andreas lagi.
"Aku Vania Yas, ih kamu mah. Kamu ngga kenal sama aku? Aku kakak kelas kamu lho Yas."
Andreas ber'o' ria menanggapi apa yang dikatakan oleh Vania. Andreas mengangguk, lalu ia tersenyum pasi menatap Vania. "Maaf ya kak Vania, gue ngga suka sama lo. Jadi jangan ganggu gue, maaf." Andreas melepaskan cekalangan tangan Vania dari tangan nya, menjauh dan meninggalkan Vania yang semakin kesal dengan dirinya.
"Aku bakal kasih apa pun yang kamu mau Yas kalau kamu mau jadi pacar aku. Aku janji Yas." Teriak Vania dengan keras.
Andreas menyeringit kaget, perempuan aneh, batin nya. Memang Vania memang memiliki body yang oke, bahkan tidak lah seperti remaja seusia nya. Namun saat ini Andreas hanya tidak ingin mengisi hatinya dengan orang seperti itu.
***********
Clara memperhatikan ponsel nya dengan terlihat bahagia, senyum nya tidak berhenti saat dari kelas hingga kini gadis itu sudah berada di kantin bersama dengan Marsya dan juga Fahira. Keduanya malah hanya menatap Clara dengan bertanya-tanya, sangat jarang gadis itu senyum sendiri hanya melihat layar ponsel nya.
"Lo ngga sakit kan Ra?" Tanya Fahira saat melihat Clara semakin menjadi dengan dunia nya sendiri.
"Hah?" Celetuk Clara tanpa menoleh kepada kedua teman nya, matanya masih saja memperhatikan sesuatu yang ia anggap sebagai sumber bahagia dari ponsel nya.
"Lagi deket sama cowok ya lo? Kasi tau ke kita dong." Ujar Marsya.
Clara mengangkat kepalanya, pandangan nya berhenti pada Marsya lalu tersenyum. "Tau dari mana?" Tanya nya.
Marsya terkekeh, "seriusan? Siapa?"
Clara diam, ia masih berkutik dengan ponsel nya. Mencari sesuatu untuk memperlihat kan nya pada Fahira dan Marsya. "Nih, gimana?" Ujar Clara saat memperlihat kan sebuah foto lelaki yang terlihat tampan, Marsya tersenyum diikuti oleh Fahira.
"Ngga ngerti lagi gue Ra, lo mah kalau nyari cowok ngga mungkin jelek dong. Iya kan Fah?" Ujar Marsya, melirik Fahira yang tersenyum melihat Clara.
"Kalau Clara dapat yang jelek mah mustahil deh Sya, ngga level kali ya. Orang cakep begini, mana mau sama yang jelek." Tambah Fahira yang membuat Clara hanya tersenyum.
"Kalian apaan astaga, perasaan gue deket sama cowok baru beberapa kali."
"Iya baru beberapa kali Ra, si Dino ganteng, Frans ganteng, sekarang yang itu. Besok siapa? Atau jangan-jangan Andreas? Dia ganteng juga loh Ra, blasteran gimana gitu." Ujar Marsya memainkan alisnya saat menyebutkan nama Andreas, seketika wajah Clara berubah. Senyum nya pun berubah menjadi kusut.
KAMU SEDANG MEMBACA
(It's Bad Boy) ANDREAS
Novela Juvenil"Gue ngga mau Andreas! lo lelaki tergila yang pernah gue temui, karena sampai kapan pun gue ngga bakal mau sama cowok brengsek kayak lo!" Andreas menyeringai, menatap tajam pada Clara. lelaki itu mendekatkan bibir nya dan mengecup lembut bibir gadi...