5. Ancaman bukan segalanya

181 55 13
                                    

[Budayakan vote dan comment sebelum dan sesudah membaca.]

************

Andreas memukul keras meja dikelas nya, semua mata yang ada di kelas itu langsung menoleh pada Andreas yang sudah berapi-api. Semuanya merasa takut dengan lelaki itu, siapa yang tidak kenal dengan nya. Sosok berandalan yang akan keluar sisi keaslian nya setelah apa yang ia anggap telah di ganggu oleh orang lain.

"Yas sabar, liat tuh semuanya pada takut sama lo." Bisik Fatur sambil melirik semua yang ada di kelas.

Andreas menatap sinis Fatur, "lo tau gue kan? Gue ngga akan kayak gini kalau ngga ada yang memulai nya duluan."

"Yas tapi kan lo aja belum siapa orang nya, ayo lah jangan kayak gini." Ujar Ridho.

"Tapi masalah nya ini udah kelewatan, liat aja kalau gue tau siapa orang nya. Habis itu orang detik itu juga."

************

Marsya menarik kursi yang ada di samping nakas uks, gadis itu duduk bersama Fahira yang juga berada disamping nya.

"Sebenernya ada apa sih Ra? Kenapa ini bisa terjadi?" Tanya Marsya.

"Kalau pun gue cerita ngga masuk diakal, gue juga heran kenapa bisa gue yang jadi sasaran nya." Jelas Clara.

"Siapa sih? Apa ada hubungan nya sama Andreas?" Ujar Fahira.

Clara tersenyum kecut, "emang dia yang pembawa masalah, perusak segalanya." Sinis Clara.

Marsya mengerutkan kening nya, melirik Fahira sesaat. "Maksud nya?"

"Gue dituduh kalau gue yang ngejar tuh cowok, kalian bahkan tau kan kalau gue aja selalu jaga jarak sama dia?" Clara terkekeh meremehkan, "Gimana kalau nantinya gue beneran suka bahkan sampai jadian, bisa mati kali gue."

"Siapa Clara?" Tanya mereka lagi.

"Vania."

Marsya dan Fahira menatap heran, nama itu sangat tidak asing ditelinga nya. "Lho kok bisa, bukan nya gue denger dia lagi dekat sama teman sekelas nya dia?" Ujar Marsya.

"Yaelah Sya, cabe mah dimana-mana ada kali. Ngga cuma satu doang, lo bahkan ngga akan percaya sama apa yang didapatkan nya."

"Trus gimana?" Tanya Marsya pada Clara.

"Dia ngancam gue, kalau gue ngga jauhin Andreas dia bakal ngelakuin sesuatu yang lebih dari pada ini." Ujar Clara, "bahkan kalian tau kan kalau gue ngga ada apa-apa sama dia, gimana mau jauhin coba." Lanjutnya.

"Andreas tau?" Tanya Fahira.

Clara menggeleng. "Lo ngga ngasih tau, dia kan harus tau." Ujar Fahira.

Clara mendelik, "what? Siapa dia Fah, kagak ada ya kalau kalian ngomong sama tuh cowok."

"Kenapa sih Ra, lo kok seolah dia yang salah. Dia kan ngga tau apa-apa, bahkan lo aja ngga bilang kenapa sama dia."

"Yaelah Sya, dia bukan siapa-siapa gue. Ngga guna juga kali kalau gue cerita sama dia."

Dari luar sana Andreas mendengar semua pembicaraan ketiga perempuan itu, tangan nya terkepal. Dengan cepat lelaki itu menaiki tangga yang tidak jauh dari UKS, menyusuri koridor kelas 12 dengan sangat emosi.

(It's Bad Boy) ANDREAS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang