19. Awal perpecahan

74 5 0
                                    

[Jangan lupa vote dan comment sebelum dan sesudah membaca]

**************

Andreas masih mengisap rokok nya untuk kesekian kali, asap demi asap terus berterbangan di udara. Membuat setiap orang yang menghirup nya akan terbatuk.

Minuman botol dari yang tidak ber alkohol, hingga ber alkohol sekali pun telah menemani Andreas di malam itu. Udara yang dingin pun menjadi latar setia bagi lelaki dengan kaos hitam itu.

"Gak balik, Yas? Nanti nyokap lo nyari lagi." Suara itu berasal dari Fero yang baru saja duduk disebelah Andreas, lelaki itu membakar satu putung rokok dan menghisap nya.

"Udah izin tadi, nyokap lagi diluar juga. Lo kenapa masih disini?" Tanya Andreas.

"Rumah lagi kacau Yas, pusing gue." Ujar Fero dengen kekehan nya.

Andreas hanya mengangguk, memahami bagaimana keadaan keluarga Fero. Setidaknya saat itu Andreas bersyukur masih bisa memiliki keluarga yang mendukung nya.

Keduanya menatap heran pada Reza yang baru saja datang dengan nafas yang amay kacau, lelaki itu mencoba mengatur nafas nya agar bisa berbicara dengan lancar dihadapan Fero dan Andreas.

"Kenapa?" Tanya Fero, seolah mewakili apa yang ingin diucapkan oleh Andreas.

"Bima..bima.. Yas," kening Andreas dan Fero berkerut, kedua saling melemparkan tatapan bingung. Kembali menatap Reza dan meminta penjelasan yang jelas.

"Ngomong yang jelas Za, tarik nafas dulu," ujar Fero.

Reza diam, ia menarik nafas nya dan membuang secara perlahan. Diulangi nya tiga kali dan mencoba untuk menceritakan nya kembali. "Bima gabung ke Antariksa, Yas." Jelas nya.

Andreas terdiam, rahang nya mengeras. Ia menatap Reza tajam, "jangan bohong! Ngomong yang bener!" Bentak nya.

"Gu..gue bener Yas, tadi gue liat Bima gabung sama anak Antariksa di jalanan. Mereka lagi minum juga." Ucap Reza kembali.


Fero melirik Andreas, lelaki itu mengepalkan tangan nya. Emosi nya seolah meluap saat itu, Fero yakin jika Andreas tidak akan tinggal diam dengan apa yang terjadi. Apa lagi selama ini Andreas dan Bima sangat lah amat dekat.

"Kemana Yas?" Tanya Fero melihat Andreas bangkit dari duduk nya.

"Susul Bima, ikut?" Fero mengangguk, ia bangkit dan mengikuti Andreas menuju dimana motor mereka berada.

****************

Bau alkoho menyeruak menajam di penciuman Andreas dan Fero, keduanya melepaskan heln dan mulai menapakkan kaki pada tempat gelap itu.

"Eh ada siapa ini, yang datang?" Seruan seseorang yang tak dikenali itu membuat seluruh anggota Antariksa menoleh, menatap heran kepada Andreas dan Fero yang baru saja datang dengan wajah seperti sudah ingin memakan orang.

"Mana Bima?!" Dua kata itu berhasil membuat sang pemilik nama keluar dari tempat yang disebut bascamp itu, ia menatap Andreas dengan menaiki sebelah alisnya.

Andreas menatap benci Bima, ia menarik kerah baju lelaki itu dengan kasar nya. Melihat perlakuan Andreas, seluruh anggota Antariksa bangkit. Ingin menyelamatkan Bima dari lelaki itu. Namun Bima menahan dengan gerakan tangan nya, seolah mengatakan jika biarkan dirinya yang menyelesaikan nya.

"Maksud lo apa, anjing!" Bentakan keras itu terlontarkan kasar dari mulut Andreas, lelaki itu seperti sudah emosi dibuatnya.

Bima diam, ia melirik Fero yang berada di sebelah Andreas. "Yas, sabar." Bisik Fero, Andreas sempat melirik Fero sebentar. Namun tidak menggubris ucapan lelaki itu.

Andreas mendorong tubuh Bima hingga terjatuh, menyamai tubuh nya dengan lelaki itu. "Gue menyesal udah pernah nyuruh lo gabung sama gue, karena pengkhianat kayak lo gak pantas ada di tempat gue!"

Bima tersenyum menyeringai, "gue jauh lebih menyesal pernah kenal sama lo, orang yang udah gue anggap sebagai sodara. Tapi ternyata..

"Apa!" Potong Andreas dengan cepat nya.

Bima merogoh saku nya, mengambil selembar foto dan melempar mya tepat di wajah Andreas. Lelaki itu meraih dan melihat nya, matanya membulat saat melihat foto itu. Tatapan nya beralih pada Bima yang berada di hadapan nya kini.

"Kenapa, lo kaget? Itu bokap gue! Dan itu bokap lo juga, kan? Gue benci Andreas! Gue benci setelah tau kenyataan itu." Bima meluapkan emosi nya, nafas nya sudah naik turun. "Bahkan lo tau, gara-gara nyokap lo, nyokap gue gila! Bokap gue selingkuh sama nyokap lo, Yas! Dan lo, anak dari selingkuhan nya!" Bima benar-benar meluapkan apa yang dirasakan nya.

Kerapuhan nya selama ini adalah mengetahui jika ibu kandung nya gila, karena Ayah nya sendiri. Dan setalah mengetahui jika Ayah nya selingkuh, Bima semakin terpukul. Hingga kini ia membenci Ayah nya, namun hatinya kembali terobek saat mengetahui jika Ayah nya selingkuh dengan Bunda Andreas. Lelaki yang sudah dianggap nya sebagai saudara sendiri.

"Kenapa, lo bahkan gak percaya kan? Laki-laki yang selalu lo banggakan, itu bokap gue Yas. Bokap gue! Dan karena laki-laki brengsek itu nyokap gue gila, bahkan meninggal. Lo gak bakalan tau gimana rasanya jadi gue.

Lo bahagia sama bokap, nyokap lo. Sedangkan gue, gue gak punya siapapun Yas. Lo paham?! Enggak, Yas. Bertahun-tahun gue berusaha melupakan jahat nya bokap sama gue, tapi ternyata gue tahu kalau lo! Orang yang udah gue anggap sebagai sodara sendiri, ternyata anak dari selingkuhan bokap gue." Bima mengusap air matanya, ia bangkit. Merapikan bajunya.

"Tujuan lo kesini apa?" Ucap Bima dingin.

"Gue gak bisa lagi gabung sama lo, gue jauh lebih nyaman berkhianat dari pada satu lingkup sama anak dari orang yang udah mengakibatkan nyokap gue meninggal. Seharusnya lo sadar Andreas, nyokap lo perebut kebahagiaan orang!"

"Jaga mulut lo!" Andreas mencengkram baju Bima. Menatap tajam pada lelaki yang kini hanya tersenyum sinis pada Andreas.

"Why? Lo masih belain nyokap lo? Terserah, sekarang lo pergi dari sini. Dan jangan pernah menganggap kalau kita pernah terikat dalam pertemanan. Karena gue menyesal pernah kenal sama lo. Selamanya, gue me-nye-sal!" Bima menekankan kata terakhir nya. Lelaki itu mendorong tubuh Andreas hingga terjatuh. Bima melirik Fero sebentar, lalu berlalu meninggalkan kedua lelaki yang kini sudah ditetapkan sebagai musuh di hidup nya.

*************

Waduh gimana nih,
Silakan comment aja deh guys. Bingung akunya.

Tuh aku kasi visual nya Bima, gimana, ada yang jatuh hati gak sama Bima? Wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tuh aku kasi visual nya Bima, gimana, ada yang jatuh hati gak sama Bima? Wkwk. Salam jauh dari Abang Bima yaa <3.

(It's Bad Boy) ANDREAS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang