•BAGIAN SATU•

234 24 5
                                    

Selamat membaca semuanya❤️

___________________________________

~Jangan datang hanya untuk pergi,
Jangan pergi hanya untuk kembali~

*06.45*
Seorang gadis masih meringkuk di bawah selimut tebal bermotif doraemon. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 06.45. Renata Ayudya, yaa,, gadis itu bernama Renata Ayudya kerap di sapa Renata. Gadis cantik,imut, namun tomboy, dan jangan lupakan sifat judes dan galaknya. Renata mempunyai wajah imut,pipi tembem,kulit putih, hidung yang tidak terlalu mancung, dan ia juga memiliki tubuh yang tidak terlalu tinggi. Namun meski ia memiliki wajah cantik dan imut tidak dapat menutupi sifat judes dan galaknya. Renata termasuk gadis yang pelit senyum dan ia juga cerewet.

"RENATA BANGUNNNNN, Dasar kebo ini udah siang woyyyyy,bangun lo Renaaa!" teriakan itu berasal dari kakak Renata, Adira Arnovea atau panggil saja Dira. Seorang mahasiswi berumur 20th yang bersekolah di fakultas kedokteran yang ada di Indonesia.
Dira mempunyai paras yang tak jauh beda dari Renata. Berwajah cantik, kulit putih bersih, hidung mancung, tubuh yang tinggi, dan memiliki tubuh yang ideal.
Pujaan para pria bukan? namun jangan salah, meskipun sama-sama cantik Dira dan Renata memiliki sifat yang berbeda.
Renata yang sifatnya tomboy,galak, judes, dan cerewet, berbeda dengan Dira yang sifatnya lembut, murah senyum,dan Dira termasuk gadis yang pendiam bila bertemu dengan orang asing, namun bisa menjadi cerewet jika sedang bersama dengan orang terdekatnya.
Renata yang merasa tidurnya diganggu pun berdecak kesal,

"Ckk, apaan sih lo kak, brisik tau ngak."

"Heh lo tu liat gak sih sekarang udah jam berapa?"

"emang jam berapa sih? ini tu masih pagi bego!"

"otak lo bego, ini udah jam 7 kurang 15 menit woyyy"

"ohh. HAHH APAA ASTAGA MAMPUS TELAT GUEE, LO KENAPA NGAK BANGUNIN GUE DARI TADII HAH???GUA BISA TELAT OGEBB!"

Renata yang bangun kesiangan itu pun langsung berlari menuju kamar mandi tanpa peduli dengan kakaknya yang memandangnya cengo.

Dira yang masih cengo itupun langsung tersadar jika tadi adiknya itu menyalahkan dan mengatai dirinya

"WOY RENA KAMPRETTT LOO, KENAPA LO NYALAHIN GUEE, GUE UDAH BANGUNIN LO DARI TADI TAPI LO AJA YANG KEBOO"

"GUE BUKAN KEBOO DIRAAA!!"

"PANGGIL GUE KAKAK RENAAA!!"

"GUE LAGI MARAH SAMA LO, JADI GUE MALES MANGGIL LO PAKE EMBEL-EMBEL KAK."

Kamar Renata pun sekarang diisi dengan teriakan-teriakan Renata dan Dira.

Eva, bunda dari Renata dan Dira yang mendengar keributan dari kamar putri bungsunya itupun langsung bergegas menuju kamar Renata.

"Ada apa ini Diraaa? astagaa kenapa pagi-pagi udah teriak-teriak? ada apa?" tanya Eva.

"Anak bunda itu, di bangunin susah banget, pas udah bangun malah marah-marah terus ngatain Dira, kan Dira kesel bun." adu Dira yang masih sangat jengkel dengan sifat adiknya.

Eva memijat kepalanya yang terasa berdenyut nyeri, ia sudah menduga kalau kakak dan adik itu pasti tengah bertengkar.

"Sudah-sudah sekarang kamu berangkat kuliah sana, kamu ada jadwal pagi kan?."

Dira yang masih dongkol itupun keluar dari kamar Renata dengan bibir mengerucut dan kaki yang di hentak-hentakkan.
Eva sendiri hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah anak sulungnya yang masih kekanak-kanakan.

*06.55*
Renata sudah siap dengan sragam putih abu-abunya dengan penampilan yang acak-acakan. Rambut hitamnya ia cepol asal, sragam yang kurang rapi, dan jangan lupakan tas yang ada di gendongannya.

Karena buru-buru ia sampai berlari menuruni anak tangga menuju pintu rumahnya.

Eva yang melihat anak bungsunya berlari tanpa pamitan pun meneriaki Renata,

"RENAA SAYANGGG KENAPA NGAK SALIM SAMA BUNDAA?" Renata yang mendengar teriakan tersebut hanya menepuk dahinya,

"MAAF BUNDA RENATA LUPAA, YAUDAH ASSALAMUALIKUM BUNDAA EVA YANG CANTIKK KAYA LISA BLACKPINK RENATA BERANGKAT SEKOLAH DULUU." balas Renata berteriak.

Eva yang melihat kelakuan Renata hanya bergumam "Bukan anak guee." terus anak siapa dong bunnn?? (author)

*07.35*
Renata berdiri di depan gerbang sekolahnya dengan napas yang tersenggal-senggal. Pasalnya Renata berlari dari halte dekat sekolahnya yang jaraknya sekitar 5 meter dari sekolah.

Renata menatap dongkol gerbang sekolah yang ada di depannya sembari berfikir bagaimana dirinya masuk tanpa ketahuan guru piket yang ia yakinni pasti sekarang tengah berkeliling sekolah untuk mengecek apakan ada anak yang terlambat atau hendak membolos.

"Gimana caranya gue masuk cobaa? gerbangnya aja udah di kuncii. Ahhh sebel gueee kenapa gue mesti telat sihhh?????" monolog Renata dengan kesal.

Tinnn,, tinn,
Renata menatap motor hitam yang berhenti di samping kanannya, sepertinya ia hafal dengan motor ituu.

"Renata lo ngapain berdiri di sini?" Sudah Renata duga orang yang mengendarai motor hitam tersebut adalah sahabatnya,sekaligus orang yang di cintainya.

"Iaannn,, huwaa Iaann gue telat masa, gue kesiangan lagi Iann!!" Adrian Pramata, atau kerap di sapa Rian itu pria tinggi dengan sejuta pesonanya.

Kapten tim futsal di SMA nya, berwajah tampan, kulit putih,rahang kokoh, hidung mancung, alis tebal, lengan yang kekar, jangan lupakan perut roti sobek yang menambah nilai plus di mata kaum hawa.

Rian juga termasuk cowok yang sedikit dingin, namun akan menjadi hangat bila bersama orang terdekatnya, termasuk bila bersama Renata.

Jika kalian bertanya kenapa Renata memangil Rian dengan sebutan 'Ian' karena Renata suka memangil Rian dengan sebutan itu. Menurut Renata sebutan 'Ian' lebih simple dari pada 'Rian' apalagi 'Adrian' .

Rian sendiri juga tidak mempermasalahkannya, toh ia juga suka jika Renata memanggilnya begitu. modus lu bambankkk!! (author)

Rian tersenyum kecil melihat tingah Renata. "Kayaknya lo sering deh telat dengan alasan KESIANGAN." balas Rian dengan menekankan kata 'Kesiangan'.

Renata yang mendengar itu hanya mengerucutkan bibirnya kesal.
"Ian lo tu ngeselin ya,gue itu pengennya ngak kesiangan, tapi takdir berkata lain hahaha." balas Renata diiringi tawanya.

"Itu lo nya aja yang males, ckk dasar." ejek Rian dengan menyentil dahi Renata

"Apa bedanya sama lo hah? Lo sendiri sekarang ngapain disini?" sewot Renata sambil mengelus dahinya.

Rian yang di tanya itupun hanya nyengir kuda, "Kesiangan juga hehe," Renata hanya memutar bola matanya malas.

"Sekarang gimana caranya kita bisa masuk cobaa?" tanya Renata yang sudah lelah menghadapi tingah laku sahabatnya.

Meskipun Renata gadis yang tomboy namun dia bukan badgirl!.

"Udah tenangg, sekarang lo ikut gue." kata Rian yang langsung menarik tangan Renata untuk naik di atas motornya.

__________________________________

Jangan lupa vote+komen❤️

see you next part 💕

RENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang