•BAGIAN LIMA BELAS•

65 4 0
                                    

Selamat membaca semuanya❤️
_____________________________________

-Kalau memang kenyataan tidak sesuai harapan, untuk apa diteruskan?-


***
Semua masih sama, rasa itu masih ada hingga saat ini, tidak peduli fakta bahwa Rian tengah dekat dengan gadis lain. Nyatanya rasa itu malah semakin hari semakin bertambah besar.

Katakanlah Renata bodoh, namun itu semua diluar kendalinya, hati dan pikirannya tidak sejalan.

Hari ini Renata sudah kembali masuk sekolah, namun harusnya ia tidak usah masuk saja hari ini, berita bahwa Rian tengah menjalin kedekatan dengan gadis lain telah tersebar seantero sekolah.

Tak sedikit siswi yang tidak terima, terlebih siswi yang dikabarkan tengah dekat dengan Rian ialah Manda Salsabila, siswi terpintar seangkatannya, namun sifatnya yang bossy dan sombong membuat ia tak disukai banyak orang.

Rasanya Renata ingin menghilang saat ini juga, baru kemarin ia memaafkan Rian, tapi kenapa sekarang lagi? kenapa juga Rian tidak cerita jika ia tengah dekat dengan Manda? bukankah selama ini Rian selalu terbuka kepadanya.

Oh ayolah, siapa yang tidak sakit hati jika pujaan hati kalian dekat dengan gadis lain?

"Udahlah Ta, kalo emang Rian jodoh lo pasti dia bakal balik sama lo." ucap Dhita berusaha menghibur

"Lupain manusia satu itu, banyak cowok yang mau sama lo, jangan ngestuck di satu cowok." nasihat Anya

"Susah, kalian ngak akan ngerti." jawabnya.

"Jangan sedih lah, kita ada buat lo." ucap Audry dengan senyum yang jarang ia perlihatkan.

Renata memilih bungkam, sebenarnya ia cukup bersyukur karna memiliki ketiga sahabatnya, sungguh demi apapun Renata sangat menyayangi mereka.

"Taa, lo jadi pasangan gue ya?" tiba-tiba Daffa datang, ucapannya cukup membuat keempat gadis itu terkejut.

"Pasangan apa?" tanya Renata

"Astaga Renata, gue lupa kasih tau lo, minggu ini semua kelas XII ujian praktek musik, boleh nyanyi, boleh main musik, boleh sendiri boleh pasangan juga. Dan hari ini jadwalnya kelas kita. " jelas Dhita

"Ohh oke." ucap Renata tenang

"Jadi??" tanya Daffa menunggu jawaban

"hm" singkat namun cukup membuat Daffa senang.

"Oke kalau gitu lo mau nyanyi apa, gue tau lo ngak bisa main musik." ucap Daffa namun tersirat nada mengejek di dalamnya.

"Sialan." desis Renata

"Yaudah cepet lo mau nyanyi apa, biar gue bisa latihan dulu."

"Kekasih Bayangan."

Ketiga sahabatnya hanya menghela napas pelan, mereka tau kondisi Renata saat ini, mungkin dengan bernyanyi bisa sedikit menghilangkan bebannya.

"Sakit ya Ta?" seakan tau kemana arah pembicaraan Daffa, Renata hanya membalasnya dengan senyum kecut.

"Udah ngak usah meloww, mending lo berdua latihan gue sama ini curut dua juga mau latihan, good luck Renata cantik." ucap Dhita lalu dihadiahi toyoran oleh Anya dan Audry.

"Mau latihan sekarang?" tanya Daffa berusaha mencairkan suasana.

"Emm, kalau ngak usah latihan gimana? umm maksudnya gue itu-" belum sempat Renata menyelesaikan ucapannya sudah di potong dahulu oleh Daffa.

"Gapapa." tunggu-tunggu, bukan maksud Renata bagaimana namun lagu ini benar-benar menggambarkan suasana hatinya saat ini, jika ia dan Daffa latihan ia tak yakin jika air matanya tidak akan keluar.

Tak lama semua di panggil untuk segera menuju ruang musik, tempat praktek akan dilaksanakan.

Terlihat jika di luar ruang musik cukup ramai, memang siapa saja di bebaskan menonton, asal jangan membuat rusuh dan mengganggu jalannya praktek.

Saat ini Renata duduk berdua dengan Daffa, katanya biar nanti pas dipanggil ngak ribet nyarinya.

Tepat saat ini giliran Daffa untuk tampil, otomatis Renata juga, salahkan saja nama Daffa yang abjad nya dari awal.

"Selamat siang semua, saya Daffa Galang Abipraya dan patner saya-"

"Renata Ayudya."

"Oke kami akan membawakan lagu yang berjudul Kekasih Bayangan." setelah mengucapkan judul lagu yang akan di bawanya, banyak sekali sorak sorakan, entah itu dari murid kelasnya atau kelas lain.

Petikan gitar mulai terdengar.

Padamu pemilik
Hati yang tak pernah kumiliki
Yang hadir sebagai
Bagian dari kisah hidupku

Renata tau, tak seharusnya ia seperti ini, harus ia ingat jika dia dan Rian hanya seorang sahabat, namun ia juga tidak dapat membohongi perasaannya sendiri,

Engkau aku cinta
Dengan segenap rasa di hati
Selalu 'ku mencoba
Menjadi seperti yang engkau minta

Banyak hal yang telah ia lakukan untuk Rian selama ini,

Aku tahu engkau sebenarnya tahu
Tapi kau memilih seolah engkau tak tahu
Kau sembunyikan rasa cintaku
Di balik topeng persahabatanmu yang palsu

Entahlah, ungkapan sayang Rian dulu hanya sekedar ungkapan atau sungguh-sungguh dari hatinya.

Kau jadikan aku kekasih bayangan
Untuk menemani saat kau merasa sepi
Bertahun lamanya kujalani kisah
Cinta sendiri

Bertahun tahun Renata memendam, inikah akhirnya?

Mungkin memang benar
Cinta itu tak lagi berharga
Semua percuma
Bila engkau tak punyai harta

Apa memang ini takdirnya? harus berpisah dengan Rian bahkan ia belum sempat memiki Rian

Aku tahu engkau sebenarnya tahu
Tapi kau memilih seolah engkau tak tahu
Kau sembunyikan rasa cintaku
Di balik topeng persahabatanmu yang palsu

Kau jadikan aku kekasih bayangan
Untuk menemani saat kau merasa sepi
Bertahun lamanya kujalani kisah
Cinta sendiri
Cinta sendiri
O-ho ...

Aku tahu engkau sebenarnya tahu
Tapi kau memilih seolah engkau tak tahu
Kau sembunyikan rasa cintaku
Di balik topeng persahabatanmu yang palsu

Kau jadikan aku kekasih bayangan
Untuk menemani saat kau merasa sepi
Bertahun lamanya kujalani kisah
Cinta sendiri
Cinta sendiri

Riuh tepuk tangan terdengar meriah, bahkan guru yang menilai pun memberi aplouse kepada Renata dan Daffa,

Renata membawakan lagu itu dengan penuh penghayatan, benar-benar mengenai hati para pendengarnya.

Di saat semua orang kagum dengan penampilan Renata , hanya satu orang yang menatapnya sendu. Ia tau ini salah, tapi ah sudahlah cepat atau lambat kalian akan tau alasannya.

_____________________________________

Jangan pada marah dulu,

tunggu kejutan selanjutnya.

Jangan lupa vote+komen❤️

salam hangat dari author🌼

RENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang