•BAGIAN DUA•

171 21 4
                                    

Selamat membaca semuanya❤️
__________________________________

~Jatuh cinta lah ketika kamu siap,
bukan ketika kamu kesepian~

***
Renata menatap heran dinding yang menjulang tinggi di depannya.
Tadi setelah Rian menyuruh Renata menaiki motornya, Rian langsung membawa Renata ke tempat ini.
Renata mengira bahwa ini adalah dinding belakang sekolah yang di gunakan oleh anak-anak ketika hendak membolos.

"Iann kita ngapain di sini? Ini dinding belakang sekolah kan?" tanya Renata sambil menatap Rian dengan satu alis terangkat.

Rian tersenyum kecil seraya menjawab dengan singkat "Iya." Renata semakin bingung di buatnya.
Sepersekian detik mata Renata membulat

"Jangan bilang kita masuk lewat sini?" beo Renata dengan ekspresi berharapnya. 'jangan bilang iya Iann' batin Renata, jangan terlalu berharap neng,ntar sakit hati wkwk:v (author)

"Iya." jawan Rian singkat. Seketika itu juga mata Renata membulat dengan sempurna

"Hah apa? lo serius? ini tinggi banget mana bisa?" tanya Renata yang masih tidak habis pikir dengan jalan pikirannya Rian.

"Bisa ajaa." jawab Rian seraya mengambil ancang-ancang untuk memanjat.

Dann,, yapp setelah mengambil ancang-ancang Rian sekarang telah berhasil berdiri di atas dinding.

Renata yang masih memandang Rian dengan cengo itupun hanya mampu membulatkan mulutnya dan membatin 'itu tadi Rian apa jin jadi-jadian?'

Rian yang melihat Renata masih mematung dengan wajah cengo itupun hanya tertawa.

"Ini beneran gue Adrian Pramata." kata Rian seolah tau apa yang di pikirkan oleh Renata.

Renata yang baru tersadar dari keterkejutannya itupun menatap Rian kesal, bagaimana bisa? Oh God pasti Rian punya kekuatan Spiderman

"Ian lo punya kekuatan spiderman ya? kok lo bisa manjat dinding itu sih?" Rian yang mendengar pertanyaan dari Renata hanya menatap Renata datar.

"Ini beneran gue Renata Ayudya, bukan jin jadi-jadian atau spiderman." jawab Rian yang sudah jengah dengan ketidakpercayaan Renata.

Tanpa mempedulikan ekspresi Renata, Rian menyuruh Renata segera menyusulnya sebelum ada guru guru BK yang melihatnya

"Ren ayo cepetan lo naik sebelum ketawan BunCis."

perlu kalian ketahui BunCis itu sebenarya singkatan dari Bu Cissa, guru BK yang teramat killer, dan bukan hanya karena itu BunCis juga suka sekali berselfie ria ketika ada acara apapun bahkan ketika sedang mengajar.
Woww! narsis bukan? hehe becanda lo BunCis,, piss:v (author)

"Ian lo gila ya?, gimana caranya gue naik ke situ? ini tinggi banget setres lo! lagian gue juga pake rok Ian." protes Renata ketika Rian menyuruh Renata menyusulnya,

"ckk,, ribet banget dasar cewek." gerutu Rian yang samar-samar di dengar oleh Renata

"Apa lo bilang?" tanya Renata galak.

"Ehh ngak,ngak gue ngak bilang apa-apa." elak Rian yang utungnya saja Renata mempercayainya kalau tidak bisa berabe urusannya.

"Emm yaudah lo ambil tangga yang ada di sebelah sana biar bisa bantu lo buat naik ke sini." tunjuk Rian ke arah tangga yang berada tidak jauh dari Renata.

Renata yang mengertipun segera mengambil tangga tersebut. Lalu Renata mulai menaiki satu persatu anak tangga tersebut.

Setelah berada di atas Rian merangkul bahu Renata, Renata hanya menatap wajah Rian yang bergitu dekat dengannya, jantungya pun berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya untung saja Renata pintar menyembunyikannya lewat ekspresi.

Ketika Renata masih dalam mode menenangkan jantungnya tiba-tiba Rian membawa Renata loncat dari atas dinding dengan posisi tangan rian yang masih merangkul pundak Renata.
Renata yang terkejut itupun hanya berteriak

"Aaaaa BUNDAA MAAFIN RENATA KALO RENATA ADA SALAH, AYAHH MAAFIN RENATA YANG MASIH BANDEL KALO DI BILANGIN AYAH, HUWAA KAK DIRA MAAFIN RENATA KALO RENATA SUKA KURANG AJAR SAMA KAKAK. DOAIN RENATA BIAR MASUK SURGA YAA." begitulah teriakan Renata yang membuat gelak tawa Rian pecah saat itu juga

"HAHAHAHA SUMPAH MUKA LO KOCAK BANGET RENN. HAHAHA GILAA CEWEK JUDES,GALAK KAYA LO BISA NGELUCU JUGAA HAHAHA!" melihat Rian yang tertawa seperti itu membuat Renata naik pitam.

"Iann bisa diem ngak lo? gausah ketawa!!" kata Renata dengan kesalnya.

Melihat Renata yang merajuk Rian pun menghentikan tawanya

"Iya-iya ini ngak ketawa lagi." jawab Rian dengan mengankat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk peace,

"Yaudah sekarang lo bangun ayo ke kelas," ajak Rian seraya mengulurkan tangannya untuk membatu Renata berdiri.

Tetapi bukannya berdiri Renata malah meringis kesakitan

"Ashhh awww."

"Eh Ren lo kenapa? apa yang sakit?" tanya Rian yang tampak khawatir melihat Renata kesakitan

"Kaki gue Ian, sakit banget." jawab Renata sambil melirik kaki kanannya.

Lantas Rian pun juga ikut melirik kaki kanan Renata yang tampak memerah dan sedikit membiru

"Sakit ngak?" tanya Rian sambil sedikit menekan kaki kanan Renata,

"Awww sakit Iann." ringis Renata dengan mengeluarkan air mata.

Rian yang melihat Renata menangis tanpa pikir panjang langsung mengendong Renata ala bridal style , dan tentu itu membuat Renata terkejut.

"Iann nanti kalo ada yang lihat gimana?"

"Biarin." jawab Rian singkat dan segera membawa Renata pergi ke UKS untuk mengobati lukanya.

__________________________________

Jangan lupa vote+komen❤️

RENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang