28

8.2K 613 24
                                    

Siyeon berhasil keluar dari ruangan pria itu dengan rutukan yang selalu ia lontarkan, "Kenapa kamu tidak mendukung Mommy? Mommy kesal dengan Daddy-mu, tapi kenapa kamu membawa Mommy kesini? Oh Tuhan..."

Tadi pagi setelah Jeno berangkat kerja, Siyeon tidak benar-benar senang dengan kepergian pria itu. Dia merasa kesal, tapi anak yang ada dikandungannya sangat manja hingga membuat Siyeon ingin bertemu Jeno. Hanya ingin dipeluk. Sial.

Saat dikoridor, Hwall tersenyum melihat Siyeon berjalan kearahnya. "Apa yang membuat kamu terlihat kesal, Siyeon?"

Siyeon berhenti dan membalas senyuman pria itu, "morning sickness, Hwall. Aku benci ini."

"Anakmu merindukan Ayahnya, ya?" Tanya Hwall dengan senyum yang ia paksakan.

"Well see, aku disini hanya ingin memeluknya." Siyeon tersenyum dan tersadar, "ah, aku akan segera keruangan dan bersiap untuk rapat. Sampai jumpa Hwall."

Hwall mengangkat alisnya dan tersenyum melihat Siyeon yang terburu-buru, "aku tahu aku sedang cemburu, Siyeon."

"That's hurt right?"

Hwall menoleh. Ternyata sudah ada Jams disampingnya. Jams hanya tersenyum melihat tatapan terkejut dari Hwall.

"Yeah, Jams. That's hurt to love someone that will never loves you back." Lanjut Hwall.

"Lupakan dia, kamu harus menjadi pria yang baik untuk mendapatkan wanita baik lainnya." Ucap Jams.

"Tapi dia wanita yang aku inginkan Jams..."

"Kau mungkin tahu itu tidak akan terjadi Hwall."

.

"Apa yang salah?"

Jeno Lee menatap Kamila Tanutama saat wanita parubaya itu memasuki ruangannya.

Kamila tersenyum dan duduk disofa terdekat, "Mamah hanya ingin turun tangan untuk Proyek kamu selanjutnya. Apa itu salah?"

"Aku bisa menanganinya sendiri. Mamah tidak perlu khawatir." Ucap Jeno.

"Bisa? Sendiri?" Kamila tertawa remeh. "Kamu lupa apa yang kamu perbuat bulan lalu terhadap Visa Tèam yang mendapat kerugian besar?"

"Aku melakukannya dengan benar."

"Tidak, Mamah tidak akan membiarkan itu terjadi lagi. Qlie Holdings Singapore Stores, akan Mamah kendalikan."

Jeno membuka kacamatanya dengan perlahan. Berbicara dengan Ibu kandungnya sendiri ternyata sangat melelahkan.

"Aku sebagai CEO of Sunac Tanutama & Incorporate, tidak akan menyetujuinya." Ucap Jeno. Dirinya tidak tahu sudah berapa banyak Dosa yang telah Tuhan tulis untuknya karena terlalu sering menentang keputusan sang Ibu akhir-akhir ini. Tapi yang pasti, Proyek Qlie Holdings Singapore Stores tidak akan Jeno biarkan jatuh ditangan Kamila dan membuat Keluarga Tjandrakusuma masuk kedalamnya.

Jeno sudah hafal apa yang Ibunya sangat inginkan.

"Kamu lupa Mamah masih memiliki banyak Saham di perusahaan ini? Mamah bisa saja melakukan---"

"I'm born to be the next Chairman in here, Mah. Tolong hargai keputusan aku disini sebagai atasan Mamah."

Kamila terdiam saat Jeno sedikit membentaknya. Dirinya tertawa sinis, sinis seperti biasanya.

"Pengaruh wanita jalang itu yang sudah membuat kamu seperti ini. Mamah sangat yakin."

Jeno mengeryitkan dahinya.

SINGLE MOM ● Jeno x Siyeon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang