Jangan Pergi

356 26 0
                                    

~Who are you? Demon to some, Angel to others?~
♥♥♥

Hari mulai malam, Raefal menutup mini market dan berlalu ke tempat parkir. Dia menaiki motor kemudian memakai helm. Pria itu melihat Adry yang melajukan mobil kearahnya. Kaca mobilnya turun disusul kepala Adry yang nongol, "Raefal"

Raefal tersenyum ramah pada atasannya di dunia manusia itu, "Bang Adry?"

"Pulangnya kemana?" Tanya Adry sambil memperhatikan motor Raefal. Pria itu ikut memperhatikan motornya sendiri, "Ke tempat kos."

Adry mengangguk, "Ooohh, hati-hati di jalan, ya. Belakangan ini sering terjadi kecelakaan."

Raefal mengangguk mengerti, "Iya Bang, mari." Saat Raefal menghidupkan motornya, Adry memanggilnya lagi.

"Raefal, tunggu."

Pria itu kembali menoleh padanya, "Iya, Bang?"

"Kamu suka sama Natrissya?" Tanya Adry dengan ekspresi penasaran. Raefal diam sejenak tanpa ekspresi. Dia tersenyum, "Trissya cewek yang baik."

Tidak mendapatkan jawaban sesuai harapan, Adry kembali bertanya, "Kamu udah kenal lama sama dia?"

"Emm, iya lumayan." Raefal memasang ekspresi berpikir. Adry mengangguk paham, "Saya suka sama Trissya, saya harap kamu mengerti."

Raefal terkejut dengan pengakuan Adry yang mendadak. Tanpa menunggu respon dari Raefal, mobil Adry melaju pergi.

Adry melihat Trissya sedang berdiri di tepi jalan untuk memberhentikan taksi. Pria itu tersenyum sambil menepikan mobilnya. Trissya menoleh.

"Aku anter pulang, ya."

Trissya tampak berpikir. Pria itu membukakan pintu, "Ini udah malem."

Akhirnya Trissya menurut. Dia memasuki mobil Adry. Sesampainya di rumah, Trissya menyalakan kompor untuk memasak air. Dia merebahkan tubuhnya ke sofa sambil mendesah pelan. Hari yang melelahkan plus menyebalkan karena bertemu dengan Raefal, pria yang harus dia hindari.

Setelah mendengar suara air mendidih, Trissya segera bangkit dan memasak mie instan. Tidak tanggung-tanggung, gadis itu memasak 3 bungkus mie sekaligus.

Gadis itu mengaduk mie sambil mengoceh sendiri, "Apa pun bisa terjadi ketika lapar. Yang sulit itu bukan menurunkan berat badan, tapi menambah tinggi badan."

Kau benar, Trissya. Terbukti dengan ukuran badanmu.

Gadis itu menyajikan mie tersebut ke piring. Ketika berbalik, dia tersentak kaget dengan keberadaan Raefal.

"Aaaa!!! Ngapain kamu!" Teriak Trissya. Raefal menutup kedua telinganya, "Jangan lebay!"

Trissya menengadah ke atas, "Ya Tuhan, apa salah hamba-Mu ini? Kenapa Kau mengirimkan makhluk sejenis dia ke dalam hidupku?"

Trissya menengadah ke atas, "Ya Tuhan, apa salah hamba-Mu ini? Kenapa Kau mengirimkan makhluk sejenis dia ke dalam hidupku?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DRUCLESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang