Raefal Agler Zeroun

356 28 2
                                    

~Tidak menyukai seseorang adalah wajar. Tapi, mengganggu hidup orang lain itu tidak waras.~
♥♥♥

"Raefal? Kamu dimana? Kamu udah sembuh?" Trissya mencari Raefal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Raefal? Kamu dimana? Kamu udah sembuh?" Trissya mencari Raefal. Dia membuka pintu kamar mandi. Tidak ada Raefal disana. Gadis itu mencari Raefal ke setiap ruangan.

Ketika Trissya memasuki kamarnya, dia terkejut mendapati Raefal sedang duduk di tepi tempat tidurnya dengan kepala tertunduk dalam.

"Kamu ngapain di kamar aku?" Tanya Trissya. Gadis itu tidak mendapatkan jawaban. Trissya menghampiri Raefal dan menyentuh bahu pria itu dengan lembut.

"Ya udah, kalo kamu mau tidur disini, tidur aja. Udah malem."

Trissya berbalik untuk keluar dari kamar tersebut. Ketika dia sampai di pintu, tiba-tiba pintunya tertutup dengan sendirinya. Gadis itu berbalik dan terkejut, karena Raefal sudah berada di depannya bersamaan dengan angin yang berhembus.

Pria itu yang menutup pintu dengan kemampuannya. Raefal menatap Trissya dengan intens. Dia memenjarakan Trissya dalam kungkungannya. Gadis itu sedikit risih. Trissya menahan dada Raefal yang merapat ke tubuhnya. Dia merasa situasi tersebut agak sensitif.

"Trissya, aku membutuhkan dirimu sekarang. Aku kehabisan tenaga. Aku ingin kau membantuku," bisik Raefal terdengar serak di telinga Trissya. Untuk pertama kalinya dia mendengar Raefal bicara 'aku kamu'.

Trissya mendorong dada Raefal. Tapi, pria itu sama sekali tidak goyah dari tempatnya. Raefal mendekatkan wajahnya. Gadis itu semakin tidak nyaman. Raefal menghirup aroma dari leher Trissya membuat gadis itu merinding.

Trissya menahan bahu pria itu, "Raefal, aku harus tidur, minggirlah."

"Aku mohon, aku membutuhkanmu."

Trissya mendongkak menatap Raefal dengan mata bergetar, "Baiklah, kamu perlu apa?"

Raefal masih menatap Trissya dengan intens. Pria itu menyatukan dahi mereka membuat Trissya gugup setengah mati. Kedua mata mereka saling menatap satu sama lain.

Warna mata Raefal berubah jadi biru. Trissya mulai merasa takut dengan perubahan ekspresi Raefal.

"Aku ingin menyentuh tubuhmu. Aku membutuhkannya. Malam ini saja, relakan tubuhmu untukku."

Seketika Trissya mendorong dada Raefal, "Jangan macam-macam!" Gadis itu membuka pintu. Namun dengan cepat, Raefal sudah berada di depannya. Rambut Trissya bergerak seolah mendapat tiupan angin ketika Raefal melewatinya secepat kilat. Trissya terkejut.

Raefal memeluknya dengan erat. Gadis itu mulai merasa takut. Dia berusaha melepaskan diri dari Raefal, "Kamu apa-apaan! Jangan gini, please!"

Raefal tidak berniat melepaskan pelukannya. Dia mengecup leher Trissya dengan agresif. Gadis itu memukul bahu Raefal.

Pria itu menatap Trissya dengan mata biru yang masih menyala, "Sekali ini saja, setelah ini aku bakalan pergi dari hidup kamu."

DRUCLESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang