Elfelejt (3)

2.5K 372 34
                                    

Kau bisa melupakan aku siapa dalam hidupmu.
Tapi aku harap kau tidak lupa pada cinta yang aku berikan padamu.




Zeline senantiasa memperhatikan Richard yang tengah melatih kembali otot-ototnya. Dia memutuskan untuk memperhatikan suaminya itu dari jauh saja. Takut jika Richard tidak nyaman kalau dia didekat lelaki itu.

"Apa dia masih lama?" Tanya Christian yang kini berdiri disamping Zeline.

"Sepertinya sebentar lagi," sahut Zeline. "Pekerjaanmu sudah selesai?"

"Pekerjaanku tidak akan pernah selesai Zeline," jawab Christian.

"Lalu kenapa kau kesini?"

"Hanya memastikan saja agar kau tidak menangis lagi gara-gara dia."

Zeline menghela nafas, Christian belakangan ini sedikit berlebihan padanya.

"Sudah makan?" Tanya lelaki itu.

Zeline hanya mengangguk dan kembali memperhatikan Richard.

"Kau kenapa datang kesini?" Tau-tau Richard sudah berada didepan mereka berdua.

"Hanya karena rumah sakit ini milikmu, bukan berarti kau bisa melarang ku," jawab Christian.

"Aku permisi sebentar," pamit Zeline lalu pergi meninggalkan dua pria itu.

"Dengar!" Christian menahan lengan Richard yang mulai menggerakkan kursi rodanya. "Kau menyakitinya lagi, aku jamin kau akan sangat menyesal," ujar Christian dengan tekanan disetiap kata-katanya. Menandakan bahwa dia sangat serius.

"Memang apa yang yang sudah terjadi antara aku dan dia? Bisa kau beritahu aku?"

"Dia tidak mengatakannya?"

"Dia sangat asing bagiku, bagaimana mungkin aku mempercayainya?"

"Damn, Richard! Dia itu istrimu! Otakmu saja yang sialan sampai melupakannya. Kalau kau memang ingin tau, kau sudah sering melukainya!" Ujar Christian menggebu-gebu.

Richard menatap lurus kearah depan. Keningnya berkerut, berusaha mengingat kembali. Tapi tidak berhasil, dia tidak ingat apapun tentang wanita itu. Seolah Zeline memang orang yang baru dia temui.

"Kalian kenapa?" Tanya Zeline yang rupanya sudah datang.

"Bukan apa-apa. Kalau aku menjelaskannya kau pasti tidak akan suka," jawab Christian.

Zeline mengangguk paham lalu beralih untuk mendorong kursi roda milik Richard ke kamar lelaki itu.

"Mari aku bantu," ucap perempuan itu.

"Biar aku saja, kau sedang hamil Zeline," Christian mengambil alih posisi Zeline.

"Terimakasih Christian."

Lelaki berkulit eksotis itu hanya mengangguk saja lalu mendorong kursi roda milik Richard.

"Aku akan kembali ke kantor sekarang," ujar Christian begitu mereka bertiga sudah sampai di kamar dan membantu Richard untuk duduk di ranjangnya.

"Lalu untuk apa kau kesini?" Tanya Richard.

"Hanya memastikan jika kau tidak membuat istrimu menangis lagi," jawab Christian dengan tenang namun seolah memberikan pukulan telak bagi Richard.

"Ya sudah, kalau begitu hati-hati dijalan Christian," ucap Zeline menenangkan suasana yang dia rasa sedikit tegang.

"Kau juga harus baik-baik saja Zeline," ujaran Christian terdengar biasa namun memiliki banyak makna. "Aku pergi sekarang," pamitnya lalu keluar dari kamar.

VERHETETLEN (First Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang