érzés

2.5K 383 17
                                    

Kau dekap aku tanpa menyentuh
Kau tahan aku tanpa rantai

Gravity- Sara Bareilles


Aku bener2 saranin buat dengerin lagu itu guys
Happy reading


***

Udara malam kali ini lebih dingin daripada sebelumnya hingga membuat Zeline semakin merapatkan diri pada selimut yang dia kenakan. Sudah pukul satu pagi tapi matanya belum juga terpejam. Ucapan Richard masih menggema didalam kepalanya dan Zeline tidak bisa menghentikannya. 

Richard langsung keluar dari kamar setelah mendengar semacam teguran dari Zeline tadi.

Terus terang, Zeline sebenarnya tidak ingin memikirkannya, namun tidak bisa dipungkiri bahwa dia merasa sakit saat mendengar nama perempuan lain keluar dari mulut suaminya. Meski dia tau tentunya itu seorang wanita yang pastinya memiliki cerita tersendiri dengan Richard.

Tapi Zeline cukup tau diri untuk sekedar bertanya siapa sebenarnya wanita itu, karena pada dasarnya dia tidak benar-benar menyandang gelar Nyonya Park meski dia begitu dihormati oleh orang-orang di seisi rumah ini.

Wanita itu meraba dada kirinya, tempat dimana jantungnya berdetak lebih cepat belakangan ini. Semua perhatian dan sentuhan Richard adalah penyebabnya. Selama sembilan belas tahun hidupnya, Zeline tak pernah merasakan hal itu pada lelaki manapun.

Dan dia benci mengakui ini. Bahwa jantungnya berdetak lebih kencang karena Richard seorang.

***


Sekarang kita perhatikan baik-baik lelaki yang kali ini menumpukan kepalanya ke meja di ruang kerjanya. Laki-laki yang mengalami perang batin dan perang pikiran, merasa frustasi dia lalu mengacak-acak rambutnya begitu saja.

"Sialan kau Richard!" Makinya pada diri sendiri. Dia lalu menghembuskan nafasnya dengan kasar, kekacauan batin dan pikirannya membuat Richard seperti orang gila saja.

Demi Tuhan, Richard bahkan masih tak mengerti bagaimana bisa mulutnya begitu lancang menyebutkan nama seseorang yang seharusnya telah dia lupakan.

Ya, Richard semestinya sudah mengubur hal itu, dia yakin bahwa ia dan masa lalunya telah berdamai. Tapi sekarang, kepingan masa lalunya justru kembali menghantui Richard entah karena apa.

Pria itu lalu beranjak dari duduknya lalu melangkahkan kakinya menuju sebuah lemari. Dia membuka benda itu dan mengambil sebuah kotak berwarna merah dari dalam sana.

Richard membuka kotak itu, hal pertama yang dia lakukan adalah tersenyum miris melihat benda didalam sana. Dia kembali mengingat itu, mengenang salah satu hal manis di hidupnya.

"Richard, lihatlah ini! Menurutmu apa tangkapan gambar ku sudah bagus?" Tanya seorang gadis yang sedari tadi menjadi satu-satunya objek yang Richard perhatikan.

Richard mengambil kamera dari tangan gadis itu, "hasilnya masih sedikit buram, kau sepertinya kurang mencermati titik fokus dari gambar yang akan kau ambil."

Gadis berwajah manis itu sedikit cemberut, tapi dua detik kemudian bibirnya menyunggingkan senyuman yang lebar.

"Terimakasih atas komentarnya, aku akan ulangi lagi ini," ujarnya.

VERHETETLEN (First Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang