Ini surat untukmu, yang di dalamnya aku di rundung oleh lara, bahagia dan juga penyesalan
Tak usah kusebut nama, cukup resapi dan kamu akan tahu maknanyaTerlampaui sudah masa yang singkat yang seringkali tiap malam kurenungkan
Bukan bermaksud jahat berkata aku di rundung lara, walau di awal aku memang berjuang menahan amarah, karena memang keadaan yang memaksa,
Jujur aku hampir menyerah tapi akhirnya aku bersyukur karena kamu mau sedikit berubah dan menahan ego yang ada.Jujur
Ini bukan hanya soal menulis pengalaman mengenalmu
Ini soal kisah kita, kisah yang walau hanya sekejap mata namun kaya cerita
Kisah yang walau mungkin saja akan terlupa namun sangat berharga
Kisah yang walau mungkin saja di awal terpaksa namun di akhir tak ingin berpisah rasanyaLalu kemudian aku dirundung bahagia
Jangan terlalu perasa jika aku di rundung bahagia
Ya meski kamu tahu aku memang di rundung oleh bahagia karenamu
Bahagia karena lembaran hidupku menjadi penuh akan warna dan pengalaman baru yang terceritaAku berterimakasih
Karena kita bertemu
Karena kita di pertemukanKemudian
Bagian terakhir, aku dirundung oleh penyesalan
Menyesal karena tidak bertemu lebih cepat
Bukan bermaksud menyesali takdir
Hanya menyayangkan karena aku tidak bisa mengupayakan
Mengupayakan masa
Atau barangkali mengupayakan kebetulan di awalnyaDan dalam rundungan lara, bahagia dan penyesalan itu
Jadi kisah yang akan ku banggakan, jadi bukti pengalaman aku dan kamuTeruntuk kamu
Yang selalu ku simpan dalam pikirku
Yang selalu ku simpan dalam kenangku
Kamu yang kupastikan tak terusik oleh lupa dan waktu-chanisa-