Pada semesta aku ingin lari dan mengadu, bertemu angin dan menghela, bertemu hujan dan mengeluh, bertemu terik dan biarkan ia membakar sendu
Karena hanya saat ini kenangku benar di cela, hingga rasa yang sudah yakin riskan untuk patah dan pada tiap-tiap prasangka yang buat ragu, pikirku hanya butuh satu pelipur, yaitu temu
Karena sungguh rasaku tersela jarak dan waktu, seumpama keduanya yang mengenalkan kata rindu perihal pandangmu, ucapmu, dan tingkahmu yang singgah beribu kali dalam logika sadarku
Sungkan mengaku jika ini prakata menuju rindu, rinduku yang nyatanya masih sungkan.
Kata rindu yang tak kiranya aku akan perlu.
Keluh berkata untuk puan,
rinduku sungguh sudah sebesar buan
-chanisa
