Baekhyun duduk diam menatap gadis yang kini terlelap dengan damai di depannya. Tangannya terulur untuk mengelus kening gadis itu dengan sayang.
"Cepat sembuh. Jangan membuat ku khawatir," lirihnya.
Suara pintu terbuka tak mengalihkan atensi Baekhyun dari Hanna. Karena Baekhyun pun sudah tau siapa yang datang, dia sudah mengira bahwa sekarang lah saatnya.
Baekhyun masih mengabaikan sosok disampingnya dan memilih tetap memainkan anak rambut Hanna yang menutupi kening gadis itu.
"Aku tau ini berat. Tapi ini untuk kebaikan kalian berdua, terutama kebaikan keponakan ku," tutur sosok disamping Baekhyun terdengar egois.
Baekhyun hanya terkekeh, orang itu benar, semua ini memang untuk Hanna. Tak ada yang memikirkan bagaimana Baekhyun. Bagaimana pria itu akan menjalani harinya setelah dipisahkan dengan Hanna.
Selama ini, hanya Hanna yang bisa menjadi obat rasa sakit dan sesak dalam diri Baekhyun. Ini rahasia, meski Baekhyun dan Hanna pernah bertengkar hebat lima tahun yang lalu, namun Baekhyun diam-diam masih mencari gadis itu, memperhatikan Hanna dari jauh demi melihat senyum Hanna untuk menghilangkan sesak dalam dirinya.
Ah, mengingat kejadian lima tahun lalu, Baekhyun jadi semakin murung. Dulu mereka berpisah karena kebodohan Baekhyun, dengan alasan menyelamatkan Hanna dari wanita ular itu, Baekhyun justru melukai hati Hanna dan membuat gadis itu pergi. Namun, saat itu Hanna masih berada dalam jangkuannya. Sehingga dia masih bisa memantau keadaan gadis itu dan menjaga kebahagiaannya.
Berbeda dengan sekarang. Lee Soo Man ikut turun tangan sehingga semua terasa sulit untuk Baekhyun. Tapi Baekhyun tak menyalahkan beliau, Baekhyun tau keadaannya memang lebih sulit daripada lima tahun lalu, dan keputusan tuan Lee memang benar.
Hanya saja, kalau Hanna pergi siapa yang akan menguatkan Baekhyun?
"Beri aku waktu lima menit lagi. Aku ingin berbicara dengan Hanna," ujar Baekhyun sambil menatap memohon pada tuan Lee.
"Hanya lima menit," kata tuan Lee seraya meninggalkan ruang inap Hanna.
Sepeninggalan tuan Lee, Baekhyun hanya diam menatap Hanna. Sebenarnya tidak ada yang ingin Baekhyun sampaikan. Baekhyun hanya ingin menunda perpisahan mereka. Dia masih ingin bersama Hanna. Sesak sekali rasanya. Haruskah Hanna kembali ke Kanada?
Tangannya terulur lagi mengelus rambut Hanna, "saat di Kanada nanti, jangan genit kepada pria manapun. Jika aku tau, aku akan menyusul mu dan mengurung mu di kamar," katanya dengan tawa yang seakan dipaksakan diakhir kalimatnya.
"Aku pasti akan sangat merindukan mu"
"Kau tau, sejak pertama kali aku melihatmu"
"Aku sudah merasa takut"
"Takut jika seandainya saat itu hanya pertemuan sesaat antara aku dan dirimu"
"Aku juga tidak tau mengapa harus merasa demikian"
"Tapi kini aku tau sebabnya"
"Kau sudah membuatku jatuh cinta sejak pertama kita bertemu"
"Lucu sekali. Kau kan masih bocah saat itu haha"
"Biar begitu, aku benar-benar mencintaimu Yoo, sangat mencintaimu"
"Jadi, ingat pesan ku baik-baik. Jangan genit, tetap mencintaiku, selalu rindukan aku, kau hanya boleh memikirkan aku, abaikan jika ada bocah ingusan yang ingin berkenalan dengan mu"
"Tunggu aku, aku akan menyelesaikan masalah yang ada disini dan menjemput mu nanti"
Serentetan kalimat itu diakhiri kecupan lembut di bibir Hanna.
KAMU SEDANG MEMBACA
(COMPLETED!) Byun Baekhyun ; an Annoying Man I Love
FanfictionBerawal dari kegiatan Magang di salah satu stasiun tv Seoul, gadis berusia 21 tahun bernama Lee Yoon Hanna harus merelakan hidupnya berada di dalam lingkaran menyebalkan bersama pria yang tidak pernah ia bayangkan akan membobol kunci hatinya. Pria i...