5. Airplane✈

2.7K 308 2
                                    

Saat ini, seluruh kru dan para member EXO telah berada di dalam pesawat. Mereka berada di ruang kabin khusus agar tidak tercampur dengan penumpang lain.

Para member EXO yang duduk di bagian depan terlihat sibuk dengan kamera mereka sembari menunggu pesawat take off. Sementara itu, para kru terlihat berbincang-bincang mengenai project kali ini.

Hanna yang kehilangan teman duduknya, terlihat gelisah sedari tadi. Ah Ra, yang seharusnya duduk di sebelahnya terpaksa harus kembali ke Seoul dan tidak bisa ikut berangkat hari ini karena harus mengurus Sehun yang memang di jadwalkan menyusul sebab masih ada jadwal shooting yang belum selesai.

Hanna hanya berharap, semoga ia bisa melewati perjalanan kali ini dengan tenang. Bisa dikatakan, Hanna takut ketinggian. Jadi, jika harus naik pesawat harus ada seseorang yang mendampinginya.

Bisa saja Hanna meminta kru yang lain untuk menemaninya. Hanya saja, Hanna terlalu tidak enak hati meminta kru yang lain menemaninya. Dia terlalu sungkan untuk mengatakannya. Percayalah, meski sudah 1 bulan lebih bekerja bersama para kru, Hanna hanya bisa akrab dengan Ah Ra. Hanna memang bukan tipe orang yang mudah akrab dengan orang lain.

Saat terdengar bahwa pesawat sebentar lagi akan take off. Hanna hanya bisa memejamkan matanya sambil meremas-remas jemarinya demi menghilangkan kegugupannya. Dalam hati berdoa agar tidak terjadi hal yang buruk dalam perjalanan kali ini.

Pesawat pun take off.

Baru 10 menit berjalan, baik para kru maupun member EXO mulai terlelap. Mereka memilih mengistirahatkan diri daripada menikmati keindahan awan di luar sana. Melihat hal itu, Hanna jadi semakin gelisah.

"Kenapa aku tidak bisa tertidur seperti mereka?," gumam Hanna.
"Ayo paksa mata mu tertidur Hanna, kau pasti bisa," gumamnya lagi.

Alhasil Hanna hanya bisa menunduk, seberapa keraspun dia mencoba, ia tetap tidak akan bisa terlelap seperti yang lainnya.

Di sisi lain, Baekhyun yang juga mencoba terlelap pun merasa terusik. Entah mengapa dia terpikirkan seseorang. Seseorang yang berada jauh di Seoul.

"Kenapa dia terus saja mengusik ku?," gumamnya.

Menoleh ke arah kirinya, terlihat Chanyeol teman dekatnya sudah terlelap. Menoleh ke arah lainnya, pun member EXO semuanya seperti Chanyeol.

"Sepertinya aku harus ke kamar mandi," ujarnya.

Ketika hendak ke kamar mandi, langkahnya harus terhenti saat melewati kursi Hanna. Dilihatnya Hanna yang duduk sendiri, menunduk seraya meremas jemarinya. Tanpa pikir panjang, Baekhyun langsung menduduki kursi sebelahnya.

"Kau duduk sendiri?," tanya Baekhyun tiba-tiba membuat Hanna berjengit kaget.

"Yak! Kau mengagetkan ku Baekhyun-ssi," protes Hanna.

"Dimana teman duduk mu?," tanya Baekhyun lagi tanpa menghiraukan protesan Hanna.
"Jangan diremas begitu, tanganmu bisa terluka," ujar Baekhyun lagi seraya melepaskan tautan jemari Hanna.

"Apa yang kau lakukan disini?," tanya Hanna tak berniat menjawab pertanyaan Baekhyun.

"Duduk," jawab Baekhyun singkat.

"Tempat mu bukan disini," saut Hanna.

"Memangnya kenapa? Disini kosong kan?," ucap Baekhyun yang memang benar adanya.

"Tapi-"

"Ssstt. Jangan berisik, kau bisa membangunkan yang lainnya," sela Baekhyun seraya meletakkan telunjuknya di bibir Hanna.

Melihat itu, Hanna langsung saja menggigit jari Baekhyun.

"Yakk!," teriak Baekhyun tertahan karena kesakitan.
"Kenapa kau menggigit jariku? Kau lapar huh?," protesnya.

"Jangan sembarangan menyentuhku!," ujar Hanna seraya bersedekap dada, mencoba memasang wajah galaknya yang mana terlihat menggemaskan di mata Baekhyun.

"Aigoo. Kau sudah banyak berubah ya ternyata, dulu bahkan kita sering melakukan yang lebih dari ini," ujar Baekhyun sambil mengedipkan sebelah matanya bermaksud menggoda Hanna.

"Jangan sembarang bicara ya!," sewot Hanna.

Baekhyun jadi terbahak karena lagi-lagi bisa membuat Hanna kesal seperti ini.

"Berhentilah tertawa, suara mu bisa menyebabkan polusi suara kau tau?," kesal Hanna yang melihat Baekhyun seolah puas sekali menjahilinya.

"Benarkah? Tapi paman mu bilang, suara ku ini bagus sekali," ucap Baekhyun dengan tampang polosnya.

"Terserah kau sajalah. Kembali ke tempat mu sana!," usir Hanna lagi.

"Aku tidak bisa tidur," ucap Baekhyun tanpa mengindahkan usiran Hanna.

"Lalu apa masalahnya dengan ku?," tanya Hanna lagi-lagi dengan sewotnya.

"Kau juga tidak bisa tidur. Aku tau, phobia mu belum sembuh. Biarkan aku disini," ucap Baekhyun sambil menatap ke arah Hanna yang juga sedang menatapnya.

Hanna membuang pandangannya ke arah luar. Tidak ada jawaban dari Hanna. Seolah mengijinkan Baekhyun tetap berada di sampingnya. Hanna tidak mau munafik, dengan adanya Baekhyun di sampingnya, kegelisahannya mulai lenyap. Tapi, sebagian dari dirinya masih menolak adanya Baekhyun di sampingnya.

Daripada bersikeras mengusir Baekhyun, mungkin tidak ada salahnya kali ini membiarkan Baekhyun berdekatan dengannya. Lain kali, tidak lagi.

Baekhyun pun menangkap maksud diamnya Hanna. Tanpa sadar dia tersenyum sekilas sebelum akhirnya menyamankan posisi duduknya.

"Wah. Nyaman sekali duduk disini. Karena tempat duduknya atau teman duduknya?," tanya Baekhyun mencoba mengganggu Hanna lagi.

"Jangan banyak bicara kalau kau mau duduk disini," ucap Hanna dengan nada datarnya tanpa menoleh ke arah Baekhyun dan memilih memejamkan matanya.

Baekhyun yang melihat hal itu pun terkekeh gemas tanpa suara. Takut diusir lagi nanti.

Selama Hanna memejamkan mata, selama itu pula Baekhyun hanya memandangi Hanna tanpa berniat ikut memejamkan matanya. Saat dirasa Hanna benar-benar sudah terlelap, Baekhyun berinisiatif memindahkan kepala Hanna agar bersandar di bahunya.

"Leher mu bisa kaku jika tertidur dengan posisi seperti itu," gumamnya seraya membenarkan posisi kepala Hanna di bahunya.

Selama sekian menit, Baekhyun lagi-lagi hanya mampu memandangi wajah Hanna yang terlelap di bahunya. Tanpa sadar, seulas senyum terbit di wajahnya. Senyuman sendu.

"Yoo, kau masih marah padaku?," tanyanya lirih. Hening. Tidak ada jawaban dari lawan bicaranya.

"Haha bodoh, harusnya aku bertanya saat kau masih terjaga, aku memang pengecut untuk mengakui kesalahanku di depan mu," ujar Baekhyun lagi dengan intonasi yang sama.

Tanpa Baekhyun sadari, Hanna masih terjaga sejak Baekhyun memindahkan kepalanya. Hanna sengaja tidak membuka matanya, menghindari kecanggungan yang akan terjadi. Tapi, tak di duga-duga dia justru mendengar ucapan Baekhyun yang malah membuka kembali kenangan lama.

"Kau memang bodoh Byun Baekhyun!," ujar Hanna dalam hati.

(COMPLETED!) Byun Baekhyun ; an Annoying Man I LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang