34. Kesempatan?

1.7K 174 55
                                    

*****

Saat ini, Hanna sedang berada di ruang kerjanya. Pembangunan kantor ini telah selesai. Hanna sedang mengurus beberapa dokumen pemindahan lokasi JoyAdvert yang dikirim Alex kemarin. Minggu depan pembukaan kantor ini harus segera dilaksanakan.

Hanna berfikiran untuk menelfon Alex, menanyakan kapan pria itu kemari. Beberapa pegawai inti JoyAdvert dari London pun sudah mulai pindah ke Korea. Hari ini juga mereka sudah mulai disibukkan dengan jobdesk masing-masing.

Untuk kantor yang di London, nantinya akan tetap berjalan dan di ambil alih oleh saudara Ibunya yang juga ikut menanam saham disana. Sedangkan, untuk karyawan JoyAdvert Korea, sudah diatasi oleh Ayahnya. Ayahnya itu diam-diam membuka perekrutan untuk karyawan baru JoyAdvert melalui tangan kanan Ayahnya. Bahkan mereka sudah mulai mengikuti masa training sejak 1 bulan yang lalu.

"Hallo Alex.." sapa Hanna saat Alex menerima telfonnya.

"Hallo Hanna.. bagaimana kabar mu?"

"Aku baik, bagaimana pekerjaan disana? Kapan kau bisa kemari? Minggu depan aku harap kantor Seoul bisa segera beroperasi," kata Hanna yang langsung to the point.

"Aku mengerti. Sekarang aku sedang mengurus beberapa dokumen penting untuk pengalihan jabatan mu kepada Tuan Hoo Suk. Sebenarnya, dokumen ini perlu tanda tangan mu, aku akan mengirim dokumennya hari ini," jelas Alex suaranya kentara sekali bahwa ia sangat sibuk sekarang.

"Apa aku mengganggu mu?," tanya Hanna yang merasa bersalah kepada Alex, seharusnya pekerjaan Alex bisa lebih mudah jika Hanna berada di London sekarang.

"Tidak. Aku senang kau mengabari ku, kemana saja beberapa hari ini?," tanya Alex dengan suara yang mulai terdengar tenang. Sepertinya dia menghentikan dulu pekerjaannya.

"Aku terlalu sibuk dengan persiapan disini, ada beberapa hal yang harus diselesaikan sebagai syarat perijinan agar JoyAdvert bisa segera beroperasi," jelas Hanna.

"Aku akan ke Korea sebelum peresmian JoyAdvert. Apa kau sudah merindukan ku?," tanya Alex membuat Hanna tersenyum di tempatnya.

"Cepat selesaikan pekerjaan mu. Nona ini sudah merindukan asisten nya"

Terdengar suara tawa Alex di seberang sana.

"I miss you more, Nona Lee."

"Baiklah, aku tutup telfonnya. Aku harus kembali menyelesaikan pekerjaan ku," kata Hanna.

"Oke Nona.."

Sambungan mereka pun terputus. Dan Hanna kembali berkelana dengan pikirannya sendiri, mengabaikan dokumen-dokumen yang seharusnya ia pelajari.

Setelah drama di hotel 1 minggu yang lalu, Hanna belum pernah mendapati Baekhyun muncul di depannya lagi. Ada perasaan lega juga tak rela yang dengan lancang menyelinap masuk ke hati nya.

Lega karena Baekhyun benar-benar mengikuti mau nya. Tak rela nya, karena Hanna merasa lagi-lagi Baekhyun hanya mempermainkan nya. Baekhyun tidak mau memperjuangkan dirinya lebih dari kemarin. Ucapan pria itu hanya seperti bualan semata.

Hanna jadi meragukan arti dirinya untuk Baekhyun selama ini.

"Huh. Apa yang ku fikirkan?," gumamnya.

Tiba-tiba pintu ruangan kerja nya diketuk.

Sekretaris baru Hanna masuk dan membawa kabar bahwa ada tamu yang ingin bertemu.

"Siapa?," tanya Hanna.

"Beliau bilang, perwakilan dari X-one," jawab sekretarisnya.

Hanna ingat bahwa ia memang memiliki janji dengan X-one hari ini. Ada beberapa poin kontrak kerja yang harus mereka bahas ulang terkait tarif untuk setiap project mereka. Karena bagaimana pun, kontrak kerja X-one adalah dengan JoyAdvert yang berada di bawah pimpinan Hanna. Sehingga tentunya ada perbedaan tarif antara Korea dan London.

(COMPLETED!) Byun Baekhyun ; an Annoying Man I LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang