*****
Hari ini, Hanna terpaksa terbang ke Korea untuk menemui Ayahnya yang tiba-tiba mengirim kabar tentang pemindahan JoyAdvert ke Korea. Hanna tahu, cepat atau lambat hal ini akan terjadi, karena rencana pemindahan memang sudah pernah dibicarakan sebelumnya oleh orangtua Hanna.
Hanya saja, semua proses pembangunan gedung baru terjadi tanpa sepengetahuan Hanna. Tiba-tiba saja Ayahnya itu meminta Hanna pulang untuk memantau sendiri proses finishing interiornya. Hanna tentu saja merasa kesal, karena Ayahnya membuat keputusan tanpa bicara dulu dengannya. Meskipun akhirnya JoyAdvert akan pindah, setidaknya Hanna ingin hal itu tidak terjadi sekarang.
Jika biasanya Alex akan mengekori kemanapun ia pergi. Kali ini, Hanna pergi sendiri. Hanna meminta Alex untuk menghandle pekerjaan di London, sekaligus mengurus kabar tentang pemindahan JoyAdvert kepada klien nya.
Selama terbang di udara, pikiran Hanna rasanya berkecamuk. Sebenarnya, dia belum siap kembali menginjakkan kaki di Korea. Terlalu berat menjalani kehidupan baru di tempat yang penuh dengan kenangan akan masa lalunya.
Meski ia memiliki Alex, nyatanya hal itu tak benar-benar membuat ia bisa lepas dari masa lalunya. Dia dan Alex memang cukup dekat, bisa dibilang terlalu dekat untuk ukuran seorang atasan dan asisten nya. Bahkan, ia tak bisa menyebut hubungan macam apa yang ia miliki dengan Alex.
Hanna tak mengerti, 6 bulan ia mencoba dekat dengan Alex, tapi semua terasa goyah hanya karena harus kembali ke Korea. Ada perasaan yang salah yang tiba-tiba bersarang di dalam hatinya.
Hanna berjalan melewati gerbang kedatangan dan mendapati Joon menjemputnya dengan senyum mengembang sempurna.
"Adik manis, akhirnya kau pulang juga," ujarnya seraya merentangkan tangan menyambut Hanna dengan pelukan.
"Oppa.. kau pasti sangat merindukan ku," ujarnya sembari berhambur ke pelukan Joon membuat Joon terkekeh mendengar nya.
Joon mengecup sekilas pucuk kepala Hanna, "kita pulang sekarang, orangtua mu sudah menunggu," ajak Joon yang langsung di angguki oleh Hanna.
"Aku juga sudah tidak sabar untuk protes pada Daddy," kata Hanna saat sudah berada di dalam mobil.
Joon sontak saja tertawa, "Memang apa enak nya kerja jauh dari keluarga? Lagipula kau ini anak perempuan, harusnya kau mulai memberikan banyak waktumu untuk orang tua mu yang semakin tua," ujarnya seraya menasehati Hanna.
Hanna hanya diam tak ingin menjawab.
"Aku tahu kau betah di London karena bisa kabur dari masalah mu, tapi bukan begitu caranya. Ayolah, beri waktu untuk kalian bicara baik-baik," tambah Joon yang membuat hati Hanna terasa ngilu.
Joon memang benar, tapi haruskah Hanna kembali memberikan kesempatan untuk bicara baik-baik dengan pria itu?
"Bagaimana kabar keponakan ku?," tanya Hanna mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Dia sudah mulai banyak aktif bergerak sekarang. Bahkan keponakan mu sudah mulai belajar mengoceh," ujar Joon dengan raut bahagia di wajahnya.
Hanna tentu ikut senang mendengarnya. Dan pembicaraan mereka seketika berubah membahas tentang Lee Joon Woo, putra Joon.
Di tengah obrolan, Joon sempat melirik sekilas ke arah Hanna, Joon tahu adik nya itu belum bisa memaafkan Baekhyun. Meskipun kejadian itu sudah berlalu 5 tahun yang lalu. Ternyata tak mampu membuat Hanna bisa ikhlas dan berdamai dengan masa lalu.
*****
Mereka sampai di rumah keluarga Hanna saat hari sudah mulai malam. Ayah dan Ibu Hanna menyambut putri semata wayang nya dengan penuh kerinduan. Sudah lama mereka tak bertemu putri nya. Meski sering video call dan sempat pulang saat kelahiran anak Joon, tetap saja rasa rindu mereka teramat besar rasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(COMPLETED!) Byun Baekhyun ; an Annoying Man I Love
Fiksi PenggemarBerawal dari kegiatan Magang di salah satu stasiun tv Seoul, gadis berusia 21 tahun bernama Lee Yoon Hanna harus merelakan hidupnya berada di dalam lingkaran menyebalkan bersama pria yang tidak pernah ia bayangkan akan membobol kunci hatinya. Pria i...