25

1.2K 67 36
                                    

❤Can

Sudah seminggu dari kejadian waktu itu, aku mempelajari satu hal.
Apapun masalahnya
Walaupun melukai hatinya.
Karena kunci bertahannya hubungan adalah saling terbuka dan percaya..

Jadi yang terbuka itu bukan menganu  bersama tin saja hihi.

Kondisiku sudah membaik,  perutku yang di operasi sudah membaik.
Tanganku sudah tidak sakit,  hanya luka luka saja yang belum hilang.
Kakiku...  Emm aku sudah tidak memakai tongkat,  namun masih berjalan sedikit pincang.

Sebentar lagi kami akan menikah,  kami akan melaksanakan pernikahan di Belanda,  pernikahan kami dilakukan dengan sederhana namun berkualitas. Tamu tamu yang diundang pun hanya kerabat dekat dan teman dekat saja, Karena pernikahanku dan tin tidak mau ter ekspos oleh media, Pernikahan kami dijaga ketat.

Ngomong ngomong keluarga tin belum ada kabar..
Sebagai anaknya keluarga Metthanat, aku menyuruh tin mengundang keluarganya datang,  namun tin berkata Mau datang mau engga juga gapapa yang penting aku sudah mengundangnya. .

"Tinnn..  Saat melempar bunga,  aku ingin bunga yang ini ya?  warna merah ya tinn! ? "

"iyahh can apapun yang kamu mau.. "

Aku tersenyum mendengar jawaban tin saat aku sedang memilih bunga untuk pernikahan kami.

"Tin desain surat undangan pernikahannya kaya gimana? " tanyaku

"ntah can,  katanya sih hari ini.  setelah selesai memilih bunga kita lihat kesana."

Aku hanya memangut mangut atas jawaban tin.

Sebenarnya aku dan tin tidak perlu mengurus pernikahan, karena ada orang suruhan tin.  Namun aku memaksa tin untuk memilih dekor dan bunga bersama.
Kalau undangan sih aku belum tahu kaya gimana...  Tapi sih kata tin warnanya sesuai dengan dekor.

Ku elus perutku sambil tersenyum yang ntah ada bayinya atau engga ada.  Yang jelas waktu itu kami sudah membuatnya hehehe.

"kenapa sayang? Udah ga sabar ya? "

"ishhhh biasa aja ko,  sedikasihnya aja bwle"

"mau anak cewe atau cowo can? " tanya tin rencana

Aku pun berfikir,  mau cewe atau cowo sama aja kan!!  Soalnya aku hanya bisa mempunyai anak satu aja..

"gimana rencana tuhan aja,  mau cewe mau cowo, yang penting mirip sepertiku hehe" jawabku.

"no no no sayang,  nanti anak kita harus mirip denganku"

"ga mau tinn,  pokonya harus mirip denganku"

"engga lah jangan mirip denganmu , kamu sedikit lemod,  aku kan pintar,  jadi nanti miripnya denganku"

Jadi maksud tin aku bodoh??
Jahat amat...

"kamu jahat,  brarti aku bodoh? "

"emangnya ada yang ngomong kamu bodoh yank? Aku cuman bilang lemod"

Ahhh tau gelap,  aku pun pergi meninggalkan tin.
Aku pergi menuju mobil.
Tin itu nyebelin banget, ya aku tau aku bodoh lemod.  Tapi kan tetep aja tin sukanya sama aku .

Tin menghampiriku dan masuk ke dalam mobil.
Aku memalingkan wajahku ke arah samping.

"ayolah can,  aku hanya bercanda"

"..." aku gak jawab tin

"sayang.... Jangan cemberut dehh..  Nanti imutnya ilang" ucap tin sambil mencubit pipiku

"apaan sih " ucapku menyibak tangan tin karena wajahku yang memanas salting.

"iyah deh iyahh,  kamu pintar sayang,  nanti anak kita mirip sama kamu yank..  Yakin deh" tin mencoba menghibur

TinCan "love blossomed again" BxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang