1

11.6K 245 16
                                    

Sakit !

Iyah sakit..

Ini yang gue rasakan, ketika ngungkapin perasaan dan ditolak.
berbagai macam alasan yang gue dengar dari mulut dia.

.
.
.
.
.

❤Can

" Tin ketika lo nyium gue beberapa kali gue seneng kebangetan, tapi ketika lo nyatain cinta ke gue. Gue bingung setengah mati, 'ya walaupun gue belum pernah mati tapi bener ko rasanya tuh seperti kehilangan peliharaan gue yang ntah kemana'. Gue belum tau apa yang gue rasain Tin, kasih gue waktu untuk mikir, jangan tinggalin gue tin". Batin berbicara dengan terisaknya nangis berdiam di lapang yang ntah berapa lama.

Ketika gue sadar malam semakin larut, gue pulang dengan langkah gontai.

Maaaaa...

Apa benar can jatuh cinta?

Apa benar can suka sama tin?

Apa harus can terima cintanya tin?

Sedangkan Can dan Tin sama sama Cowok, 'eh Pria aja deng'.
Apa harus Maaaa? Sesama Pria Jatuh Cinta?

Ohhh Maaaaa...

Teriak Can depan rumah.

Oyyyyyyyy Cantalope...

"Datang datang bukannya ngucapin salam. Ini malah teriak teriak ga jelas. Kenapa baru pulang hah?" ucap mami

"sawatdii ma, oh yaudah ma can pergi dulu. Malam mi" ucap can sambil beranjak pergi dari rumah.

Lahhhhhh.

Oyyyyyy ya ampun punya anak bener bener.

"cantalopeeeee maasukkkk, mau kemana lagi kau?" tegas mami.

Can berbalik "apa mam ,masuk? Kan Kata mam tadi bilang ama can kenapa baru pulang, yaudah can pergi lagi!"

walaupun hatinya sedang sedih, can masih saja tetap usil.

"Maksud mami nanya gitu bukan berarti kamu harus pergi lagi dan pulang nanti, cepat masuk". Mam nyerocos sambil masuk ke dalam rumah, gue masuk juga ke rumah.
Sebelum mami ngamuk ..

Gue masuk ke kamar, ganti baju dan gue merogoh hp gue.
Gue liat tak ada satu pun notif Tin.
Ya tambah sedih lah gue.
Gue coba chat Tin.

To : Tin gtong
Tin..
Kita masih berteman kan tin?

1 jam yang lalu

Ga dibales...
Gue coba lagi

To : Tin gtong
Tinnnnnnn balasss pesanku!!
Tin besok ketemu ya?

2 jam yang lalu

Huaaaaaaaaaaaaa.......
Tinnn kenapa tin,lirihku

"Woyyyyy Can berisik..
Apakah kamu tidak lihat sekarang pukul 03.59 ?" adik can teriak disebrang kamar

Lagi lagi gue larut dalam kesedihan.
Ouuu can kenapa kamu ini.

Pukul 07.15

Gue nangis tanpa henti dan gak sadar ini sudah pagi.
Gue harus sekolah tapi gue tak sanggup, tak sanggup melihat tin dengan keadaan mata membengkak, dan tak sanggup menerima kenyataan bahwa gue sedang sakit.

Gue ngurung diri dikamar, karena gue ingin tidur ngantuk.
Biarin lah sekolahnya besok aja, gue bener bener udah ga kuat.

Can

Can

Can

"Jadilah pacarku can? Gue mohon." ucap tin dengan perasaan.

"aku mau tin ! tapi apakah bisa?, sedangkan aku pun belum pernah jatuh cinta sebelumnya" jawab can cepat

"can jika kamu ingin selalu bersama ku, jadilah pacarku yang terakhir"tin berseru

"hy kenapa kau bilang aku yang terakhir? Emang sekarang kamu punya pacar berapa?"bentak ku.

"maksudku bukan seperti itu, aku tidak berpacaran sama siapa siapa, aku ingin kamu jadi pacarku yang terakhir sampai maut memisahkan kita" ucap tin sendu

"beri aku waktu tin."

"lahhh kata kamu tadi mau sama gue anj" tin heran

Bukan can namanya kalau dia usil dan plin plan, seperti nama aslinya hahahahha

"jawaban tadi, disuruh sama hatiku bukan fikiranku." ucap polos can.

"ya sudah kalau itu mau mu." tin menutup mata.

Datanglah ae dari belakang tin.

"Hehh tin dengar, can masih bingung, can belum tau perasaannya seperti apa, lagian jangan lo paksa can untuk nerima lo, dia aja belom paham cinta itu apa." ae bicara sambil menghampiri can yang tertunduk.

Ayo..

Can ditarik oleh ae dan dibawa pergi.

Cann..

Terima aku cannn...

Can

Can gue mohon

Gue ga bisa jauh dari lo

Cannnn

Cannn

Cantalopeeeeeeeeeee...






Hahhhhhh? Batin can

Cantalopeeeee

Cannn

Oyyy bangunnnnnn

Kamu ga akan sekolah?
Ini sudah jam 09.30

Akhirnya gue sadar ternyata gue mimpi.
Tidak di dunia nyata, tidak di dunia mimpi sama saja tentang tin yang meminta gue jadi pacarnya.

"Mammm can ga akan sekolah, can sakit mammm" ucap can.

Mami mengecek suhu tubuhku.
Mami langsung khawatir dan pergi untuk mengambil kain dan air untuk mengompres.

"kamu banyak istirahat, mami mau pergi kerja, mami harus ke Indonesia bertemu rekan kerja dan mami pergi sekitar 5 hari. kamu jangan paksain sekolah kalau belum sembuh, ini uang buat kamu 1500 bath, dan kamu jangan lupa makan sama minum obat ya" ucap mami dan mencium dahi gue.

"iyah mam can bakal lakuin, hati hati mam cepet pulang, can ga bisa hidup tanpa mam" seru ku sambil peluk mam.

Mam pun pergi.

Bukan ga mau nganggep adik gue.
Cuman adik gue ga bisa diandelin.
Adik gue bisanya pergi main, kalau ga ngurung dikamar buat bikin cerita yaoi.

Hmmm..

Trus selama 5 hari kedepan gue gimana....????




#Ohh tuhan akhirnya part 1 udah beres walaupun sedikit.
Gue belum nyantumin nama adiknya can, soalnya masih mikir, adik can cocoknya siapa ya?
Harus bertapa dulu nehhh buat nyari peran adiknya can.
Disini aku mu bikin adik can cowo juga.
Hihihi

TinCan "love blossomed again" BxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang