24

1.2K 63 15
                                    

❤can

Aku turun kebawah tanpa baju, aku  hanya mengenakan celana jeans saja sambil mengejar tin.
Gawat ini gawat,  aku ga mau disaat dalam beberapa minggu lagi mau menikah tapi berantem ama tin..

Aku salah, aku salah karena aku bohong.
Seharusnya aku berkata jujur pada tin.

Aku pun mencoba menelfonnya.

Call : Tin tersayang

Tutttttt....

Tuttt......

Maaf nomor yang anda tujui sedang sibuk cobalah beberapa saat lagi

Thanks tinn kamu nge reject telfon aku.
Ku putuskan menyusul tin ke rumahnya.
Aku pergi menggunakan taxi.

Setelah menunggu 10 menit,  taxi pun datang.

"de apa yakin mau pergi.. Me... " ucap bapak sopir itu yang dipotong pembicaraannya olehku.

"pa berangkat sekarang pa , sesuai lokasi"
Ucapku sambil masuk susah payah karena pakai tongkat.

Aku pun menuju rumah tin.

Selama perjalanan aku nyepam wattsap tin. Namun pesanku hanya dibaca saja olehnya.

"dekkk euhh.. " bapak itu mau bicara

Bntar ya pak aku mau telfon.

Ku coba telfon tin tanpa menyerah.
Namun nihil,  tak satupun telfon yang diangkat.

"Dekkk...."

Huwaaaa aku ingin menangis.
Huwaaaa mamiiiiii can galauuu
Huwaaaa tinnn maafin aku.

Teriakku di dalam mobil.

Kulihat bapak bapak taxinya melihatku dengan heran.
Mungkin aku terlihat aneh.

"kenapa bapa liatin saya?  Berisik ya? Maaf " ucapku

"tidak dekk,  tapi adek serius pergi ga pake baju ?"

Kulihat badanku yang tak memakai baju.
Aku pun kaget sekaligus malu.
Mau balik lagi tapi udah tanggung.
Takut tin ngilang lagi nanti.

"udah pa gapapa saya lupa hehe"

30 menit sampai ke rumah tin.
Kulihat mobil tin yang masih ada terparkir dihalaman.
Aku pun turun dari taxi itu dengan tongkat walau tak dibaju.
Nanti juga ada baju tin.

"tuan cann.... " panggil bi inem yang sedang mengobrol di halaman bersama tukang kebun.

Dengan susah payah aku berjalan dari gerbang. Bi inem menghampiriku.

"tuan tuann kenapa kesini?,  tuan lagi sakit!! Ini kenapa tuan ga pakai baju,  cuaca sedang buruk saat ini tuan". Ucap bi inem sambil menuntunku.

"aku menyusul tin,  aku gak pakai baju karena lupa,  soalnya aku lagi terburu buru bi.  Aku takut tin marah" ucapku gelisah

"yasudah tuan,  bibi siapkan minum . Tuan tin ada di halaman belakang sedang mengobrol dengan kakaknya. Lebih baik tuan can tunggu di kamar tuan tin. Bibi gamau tuan can kenapa napa"

TinCan "love blossomed again" BxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang