31

1.1K 61 55
                                    

❤Can

"paman gunnnnn.... " ced berlari menghampiri gun.

"aaaaaa ced,  kenapa ga bilang bilang kalau mau kesini? Biar paman gun bisa belikan es krim dulu" ucap gun yang memeluk ced.

Aku melihat ced dan gun yang sedang melepaskan kerinduan.

Aku pergi menuju dapur, mencari mamiku.
"mami lagi apa? " tanyaku sambil tersenyum melihat mami yang sedang berdiri saja.

"ehhh can,  engga ini mami baru selesai cuci piring" jawab mami

Kulihat wajah mami yang kalut seperti banyak fikiran.
Ingin sekali aku menanyakan yang mengganggu fikiran mami.

"Ehhh can sejak kapan kamu memakai makeup? " tanya mami tiba tiba

"heheheh udah lama mam,  soalnya can takut terlihat tua,  jadi can perawatan" jawabku nyengir.

Mami memukul lenganku sambil bercanda gurau.
Kami pun menuju ced dan gun.
Aku dan mami duduk menonton tv.
"bagaimana usaha tin? " tanya mami tiba tiba

"ya begitu lah mam,  dibilang lancar engga dibilang bangkrut juga engga" ucapku menerawang.

"mami khawatir dengan kalian.  Setelah 5 tahun yang lalu tau kalau keluarga tin bisa melakukan apapun dengan uang.  Mami takut kehidupan kalian hancur gara gara keluarganya" mami khawatir.

Aku pun menghela nafas dalam dalam tanpa menjawab.
Karena iyah,  kehidupan keluargaku seperti sedang di permainkan sama keluarga tin.
Seolah olah aku dan tin bonekanya mereka.

.

.

.

"dadahhh nenek... Dadah paman gun" ced melambaikan tangannya.

Aku dan ced dijemput tin. Kami bertiga pamit pulang.

❤Tin

Di dalam perjalanan, aku hanya diam saja.  Bahkan di dalam mobil hening tak bersuara.
Kulirik can yang diam juga, ntah apa yang sedang difikirkan dia.
Aku tak mau bertanya sekarang karena aku sangat lelah dan kesal dengan kerjaanku.

Setelah sampai rumahpun kami berdua diam..
Ced yang tertidur sudahku pindahkan.

Udah ma aku Lagi kesal ditambah can yang diam saja ,aku sudah tak kuat kalau can bersikap seperti itu.

"apa yang sedang kau fikirkan can? " tanyaku tak kuat menghadapi sikap diamnya can.

"kenapa kamu ga bikin usaha baru aja?,  bukannya uangmu sudah cukup buat modal ?"

"aku ingin sekali can, inginn.  Tapi aku sedang berfikir strategi apa yang harus aku lakukan agar keluargku tak mengganggu kita dan pesaing tunduk pada ku. " kesalku

Kulihat can menutup matanya.
"sampai kapan tin,  sampai kapan?  Jangan takut akan hal itu,  jika kita ditakdirkan seperti ini ya udah jalani,  tapi kita ga bisa diam tin.  Kita juga harus maju walaupun itu sulit" jelas can menyadarkanku.

Jujur aku ingin sekali menuruti apa yang can mau.  Namun aku takut sekali jika keluargaku menghancurkan keluargaku.

"aku takut,  aku takut ayah mengganggumu dan ced, aku takut ayah akan berbuat jahat pada ced.  Aku sayang kalian" ku ucapkan dengan hati yang tulus sambil meneteskan air mata.

"apa kau ingat can,  bahkan ayah tidak mau menerima ced sebagai cucunya, kamu juga tau kalau kita merahasiakannya dari ced.  Kita selalu bercerita kalau ayah baik"

❤Ced

"kakek?,  apa kakek jahat? " ucapku saat aku ingin pipis namun gagal karena aku mendengar pembicaraan dady dan momy.

TinCan "love blossomed again" BxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang