36

1.9K 67 32
                                    

Tin ❤ Can

Hari ini dimana ced dipulangkan karena kondisinya yang sudah membaik.
Can melingkarkan tangannya pada ced, fikir can , takut ced mendadak pingsan atau pusing.
Mereka berjalan menuju ruangan mark,  tin yang dibelakang memandang punggung can dan ced.
"sebenarnya suaminya siapa disini? " ucap tin pelan.

agar menyamai langkah can dan ced, tin mempercepat jalannya. Setelah jalan mereka berbarengan berjajar 3, tin melingkarkan tangannya pada tangan can.
Can yang melihatnya "kau menghalangi jalan orang lain sayang"
Ced yang mengerti fikiran konyol dadynya.

"kalian duluan,  aku mau ke kamar mandi" ucap ced melepas tangan momynya dan meninggalkan tin dan can
"HEYYY ced, diruangan mark juga ada kamar mandi!!" teriak can yang dibalas ced " i know but .. aku kebeletnya sekarang" ced melambaikan tangannya tanpa berbalik.

.

.

Cklekkkk...

Terlihat ibunya mark yang sedang menemani mark.
"apa kabar kalian?" tanya ibu mark pada mereka.
"kami baik" jawab can tersenyum dan menghampiri ibunya mark.  Can Memegang tangan ibunya mark. tin yang melihat bukan cemburu seperti pada ced namun ia berfikir dan berkata dalam hati "sepertinya can jadi ke ibu ibuan".

Tin menghiraukan mereka dan langsung menghampiri mark yang sudah melakukan operasi ke dua tadi pagi.
Tin duduk disamping mark dan menatapnya "kau udah seperti anakku mark"

Cklekkkkkk....

"permisi" ucap ced yang membuat can, tin dan ibunya mark melihat ke arah suara.
Can mengangguk agar ced masuk ke dalam.
Ibunya mark melihat ced tersenyum, "dia sudah besar ya can! ,  tampan seperti ayahnya" ucap ibunya mark yang membuat ced membungkuk seperti terimakasih.

Ced melihat mark dari jauh dan berfikir apa mark masih bisa hidup lama?
"ibu,  dia kapan sadar? " tanya ced sambil menunjuk mark, can bingung apa ced sedang berbicara padanya atau ibu mark.

Hening.
Ibu mark yang mengerti,  karena tatapan mata ced berbicara padanya.
"ibu tidak tau ced, tapi kata dokter sebentar lagi mungkin" jawab ibu mark.
"ohh brarti sadarya kapan kapan" ucap ced yang membuat tin berbicara "Hehhh kamu gak boleh ngomong gitu didepan ibunya mark ced"

"oh brarti ngomong dibelakang ibu mark boleh?" tanya ced pada tin yang dijawab oleh can "boleh sayang" ucap can yang membuat tin melotot.
Ced pun berpindah ke belakang ibunya mark dan berbicara "oh brarti sadarnya kapan kapan"

Yaakk momm...

Can mencubit lengan ced "maksudku bukan dibelakangnya kek gini"
Ibu mark seketika tertawa merasa terhibur.
Ced yang melihat pun ikut tersenyum,
Sebenarnya ced mengatakan itu semua hanya untuk menghibur ibunya mark dengan memanfaatkan mom and dad nya,  karena mereka berdua terlalu absrud dan ke absrutan mereka berguna untuk saat ini.

Ced memanggil ibunya mark dengan sebutan ibu karena Ibu mark adalah orang yang sudah menyusuiku saat bayi,  jadi aku menganggap dia ibuku.

Can yang mengingat sesuatu langsung bertanya "sejak kapan mark panic attack? dan pakai jantung buatan? "  ced yang mendengarnya mulai membalikkan badan dan fokus untuk mendengarkan, tin yang melihat sikap anaknya membuat tin berfikir, antusias sekali ni anak.

"sejak umur 6 tahun " ucap ibu mark yang membuat tin dan can membulatkan matanya. Ced yang mendengar belum mengerti, karena ced tidak tau alasannya.

"ko bisa? " tanya tin antusias bergabung untuk mengobrol.
"apa kamu ingat can..? "ucap ibu mark pada can sambil menggenggam tangan can

"saat kau masih sekolah dulu,  kamu pernah menginap dirumah tin. Mark ada disana bersamku ketika ibu tin menamparmu... Mark mengalami panic sejak ia melihat itu, namun tidak terlalu parah dan apa kau ingat juga tin saat kau di villa? Ayah menamparmu juga di depan mark.  Dari situ lah mark menjadi punya serangan panic attack yang cukup parah, dia tidak mau orang yang didekatnya terluka. Dari situ lah mark menjadi cucu kesayangan ayah dan ibu, karena mungkin mereka merasa bersalah dan soal jantung buatan,  di umur 15 tahun dia mengalami kelainan jantung " jelas panjang ibu mark yang membuat ced menggepalkan tangannya.  Tin yang melihat tangan ced langsung menegurnya.

TinCan "love blossomed again" BxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang