05

980 187 7
                                    

hari ini sudah terhitung tiga hari Junho tidak masuk sekolah. Kalau kalian pikir demamnya parah, kalian salah!

Junho hanya demam biasa, yang menyebabkan virus itu betah di dalam tubuhnya karena ia tidak bisa minum obat. Itulah alasan mengapa ia bisa demam dalam jangka waktu yang lama.

Biasanya di kelas Junho, ketika salah satu diantara mereka sakit dalam kurun waktu tiga hari atau lebih, satu atau dua perwakilan kelas akan menjenguk, dan biasanya perwakilan kelas itu adalah teman dekatnya.

Junho tersenyum kecut mengingat ia tidak dekat dengan siapa siapa dikelas, terkecuali Sungjun, teman sebangkunya.

Tapi Junho tak berharap banyak Sungjun menjenguknya, karena bocah yang satu itu sedang sibuk mempersiapkan turnamen futsalnya.

"Jun, ada temenmu ini jenguk." Suara Bunda, yang sedikit berteriak dari bawah membuyarkan pikiran Junho.

Senyum Junho mengembang "Suruh ke kamar aja, bun!" Ujarnya sedikit berteriak. Junho senang, setidaknya ia mempunyai teman bicara untuk menghilangkan rasa bosannya.

Ceklek

"Gua kira loㅡ" perkataan Junho terpotong ketika melihat sosok yang masuk ke kamarnya,

Lee Eunsang.

Mata Junho membola, jantungnya selalu bekerja lebih cepat dari biasanya ketika melihat sosok itu.

Eunsang menaruh tas di meja belajar Junho, ia mendekat kearah Junho "Junho sakit apa?" Tanya Eunsang lembut.

Bukannya tidak mau menjawab, tapi pita suara Junho selalu tidak bisa berfungsi dengan baik Jika ada Eunsang di sampingnya. Junho terlalu gugup.

Karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari Junho, Eunsang berinisiatif untuk mengecek suhu badan Junho.

ia mencondongkan badannya, lalu mengulurkan tangannya untuk menyentuh dahi Junho dengan punggung tangannya.

"Masih sedikit panas, Junho sudah minum obat?" Pertanyaan Eunsang yang hanya dijawab gelengan oleh Junho.

"Eunsang tanyain bunda Junho dulu ya... siapa tau ada obat demam, biar Junho cepet sembuh." Hati Junho menghangat,

ah... jadi begini rasanya diperhatikan oleh Eunsang, padahal saat ini status kita cuma teman bagaimana jika nanti lebih?

Junho menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha mengusir pemikiran mustahilnya.

Junho melihat Eunsang berjalan menuju pintu, entah dapat keberanian darimana tiba tiba "Sangㅡ" Junho memanggil Eunsang.

Eunsang menghentikan langkahnya dan berbalik untuk menatap Junho "eum? ada apa Junho?"

"Sini deh," Junho menepuk-nepuk tempat kosong di sampingnya.

Eunsang menurut, ia mendekat dan duduk ditempat yang Junho maksud.

Junho menengguk ludahnya kasar sebelum berkata

untuk saat ini tolong keluarlah wahai suara

"m- maaf.."

Eunsang menatap Junho bingung, "maaf untuk apa, Junho?"

"Maaf, waktu itu Junho ngga bermaksud bilang masakan mama Eunsang ngga enak," Junho menjeda kalimatnya,

"Masakan mama Eunsang enak kok, enak banget! Maafin Junho ya...?" Junho menggenggam tangan Eunsang dan juga mengelus punggung tangannya tanpa sadar. Seakan meyakinkan Eunsang bahwa ia tidak bermaksud seperti itu dan tulus meminta maaf.

Eunsang terkikik geli, dan mengangguk-angguk lucu. "Iya Junho, Junho suka?"

"Suka," Jawab Junho pelan.

"Kalau begitu, Eunsang bakalan suruh mama biar bawain Eunsang bekal agak banyakan deh, biar bisa makan bareng sama Junho!"

Sial, sepertinya Junho salah bicara. Jika begini, berarti ia akan sering makan bersama Eunsang kan?

Apakabar hati?

insecure #junsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang