07

964 166 8
                                    

Junho benar benar menuruti saran dari Dongyun kemarin. Lihat saja dari penampilannya hari ini ke sekolah, poni yang biasanya ia biarkan terjatuh menutupi dahinya kini telah ia rubah.

 Lihat saja dari penampilannya hari ini ke sekolah, poni yang biasanya ia biarkan terjatuh menutupi dahinya kini telah ia rubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kancing baju seragam yang biasanya ia kaitkan semua hingga leher, kini dua kancing atasnya ia biarkan terbuka.

Dan juga lengan panjang almamater yang biasanya ia biarkan memanjang atau bahkan kadang ia mengaitkan kancing di ujung tangan, hari sudah tidak lagi. Junho menggulung sedikit lengan panjangnya, sehingga ia terkesan lebih manly.

Tidak sampai disitu, Junho juga memakai aksesoris gelang di samping jam tangannya. Benar-benar tidak seperti Junho biasanya.

Junho terkejut ketika seseorang merangkulnya dari belakang "Gila ini beneran Cha Junho Sahabat gue?!" Tanya Minseo, sedikit tidak percaya.

Junho mengangguk "Emang lo gk apal muka gue? padahal kita temenan udah dari orok." Kata Junho dengan nada ia buat seperti kecewa dengan Minseo.

"Gak nyangka aja gue, lu jadi berubah drastis gini anjir." Minseo histeris.

Junho merotasikan matanya malas, "Cuma gini doang padahal, gausah lebay." Minseo tertawa melihat respon Junho.

"Tumbenan telat?" Pertanyaan Minseo membuat Junho segera mengecek jam tangannya 06.47 "Telat apaan woy?"

"Ya biasanya kan lo berangkatnya pagi-pagi." Sambung Minseo

"Pengen aja." Jawab Junho enteng.

Minseo dan Junho terpaksa terpisah karena memang kelas mereka berbeda, Junho sudah masuk ke kelasnya sedang Minseo masih terus berjalan karena memang kelasnya berada di ujung.

Ketika Junho masuk kedalam kelas, semua sorot pandang mata terfokus kepadanya, tak terkecuali Eunsang.

Eunsang juga ikut memperhatikan Junho. Ketika pandangan mata mereka bertemu. Bukannya mengalihkan seperti biasanya, Junho malah tersenyum yang dibalas juga dengan senyuman manis oleh Eunsang.

dirasa cukup, ia memutuskan kontak mata dengan Eunsang dan mencoba berjalan se-natural mungkin menuju bangkunya.

Jujur saja, hati Junho rasanya sudah berdebar tak karuan, pagi-pagi sudah disuguhi senyuman manis oleh Eunsang.

"Widih, ini beneran Cha Junho temen gue?" Kata Sungjun dengan nada mengejek

"gak lo, gak Minseo, sama aja, emang kayaknya temen gua cuma Dongyun doang" Perkataan Junho sukses membuat Sungjun tertawa.

Hari ini Junho tidak se kaku dan se serius biasanya, Junho sering mengobrol dan bercanda dalam pembelajaran. Padahal biasanya dia hanya akan diam saja sesekali memperhatikan guru tapi lebih sering melamunnya, dan membiarkan Sungjun berbicara sendiri. Ketika sudah terlalu bosan, Sungjun akan tertidur.

Jam istirahat telah tiba, Junho benar benar lapar. Ia ingin ke kantin untuk mengisi perutnya, tapi ia tidak bisa. Sungjun dispen, karena ia harus menyiapkan turnamen futsalnya. Sedangkan Junho tidak berani untuk ke kantin sendirian.

Untuk berkata "Gabung dong," kepada teman sekelasnya yang hendak ke kantin. Junho masih sungkan, ia enggan bersuara.

Sampai akhirnya Eunsang duduk di bangku sungjun di samping Junho. Eunsang mebawa bekalnya, lalu membukanya "Hari ini Mama bawain Eunsang bekal agak banyakan lagi, Junho mau bareng Eunsang kan?"

Ah... Eunsang memang penyelamat :)

insecure #junsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang