02

1.4K 193 7
                                    

Junho menatap pantulan dirinya di cermin dengan gusar. Sudah lebih setengah jam junho pusing dengan penampilannya.

Mending dibuka apa ngga ya?

sedari tadi, Junho bingung. Kancing baju paling atasnya dia buka lalu dia kaitkan lagi, begitu seterusnya, ia ulang ulang.

Junho mengacak rambutnya frustasi,
kalau tidak dibuka, ia terlihat culun. Tapi, kalau dibuka Junho terlihat seperti bukan dirinya.

Junho mengembuskan nafas berat, setelah dipikir pikir untuk apa Junho begini? Lagipula Eunsang belum tentu melihatnya.

Junho berdecak pelan setelah melihat jam tangannya menunjukkan angka 05.57 yang artinya ia terpaksa harus meninggalkan sarapan.

Ia mengambil tas nya, lalu keluar kamar tanpa memperdulikan penampilannya lagi.

"Bun, Junho berangkat..."

●•●

Seperti biasanya, Junho datang awal namun Eunsang lebih awal, selalu saja begitu. Inilah alasan Junho selalu datang lebih awal, agar ia bisa berduaan di dalam kelas lebih lama dengan Eunsang.

walau tanpa pembicaraan sih...

Eunsang terlihat baru saja datang, buktinya ia baru mengeluarkan kotak bekal dari dalam tasnya. Sepertinya, ia juga meninggalkan sarapan. Eunsang membuka kotak bekalnya, lalu mengerucutkan bibirnya.

ah gemasnya...

Tanpa sadar Junho hanya berdiam diri di depan pintu, Pandangannya terpaku kepada sosok gemas di bangku paling depan.

Hingga suara si gemas ini membuyarkan fokusnya "Eh ... Junho, sudah sarapan belum?"

Junho gelagapan, Apakah Eunsang sadar kalau Junho tadi sedang memperhatikannya?

Junho menelan ludahnya kasar, sebelum akhirnya menjawab "Belum..."

Suaranya terdengar sangat pelan, tapi tetap masih bisa didengar oleh Eunsang.

Junho melangkah kearah bangkunya, berusaha berjalan dengan sesantai mungkin padahal aslinya kaki Junho sudah gemetar sangking gugupnya.

Lee Eunsang, memang tidak bagus untuk kesehatan jantungnya.

Sepertinya, Jawaban Junho tadi menimbulkan malapetaka bagi dirinya.

Eunsang menghampiri Junho dengan membawa bekalnya, lalu mendudukkan bokongnya di bangku sebelah Junho.

Mata Eunsang terlihat sangat berbinar, ia membuka bekalnya memperlihatkan isinya kepada Junho.

"Mama bawain bekal Eunsang banyak bangeeet," curhatnya.

"Padahal cuma sarapan, kan kalau kenyang kenyang engga enak." Eunsang melanjutkan curhatnya sambil mengerucutkan bibirnya lagi.

Eunsang melihat Junho hanya diam, membuat Eunsang tersenyum kikuk. Sepertinya Junho bingung akan maksudnya.

"Jadi junho, mau makan bersama Eunsang kan? Please~" Eunsang memohon.

Junho menahan nafasnya sebentar, matanya sedikit terbelalak tadi karena terkejut, namun Junho segera mengatur ekspresinya.

Sungguh Eunsang yang seperti ini sangat sangat sangat tidak bagus untuk kesehatan jantungnya, membuat Junho ingin menolak.

Tapi ketika ia melihat eunsang menatapnya dengan tatapan memohon, rasanya Junho tidak mampu menolaknya.

Junho pening ....

insecure #junsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang