“Rasakan ini! Dasar jelek!” Dua gadis itu tertawa dengan kencang mengejek Hana dan Hani yang hanya terdiam kala mereka dilempari tepung.
“Akh!” Hana merasakan sakit yang luar biasa kala jarinya diinjak-injak oleh Kyorin dengan keras, ia hanya bisa menggigit bibir menahan sakit.
Chaerin menjambak rambut Hani kasar, disambut teriakan sakit dari sang, Hana menatap mereka berdua–––Chaerin dan Kyorin–––dengan tatapan marah, kemudian berdiri.
“Jangan berani-beraninya kau menatap kami berdua dengan tatapan seperti itu! Dasar orang miskin! Kau tidak ada apa-apanya dengan kami!” Bentak Kyorin, kemudian tertawa, Chaerin terus menarik rambut Hani.
Dalam hati, Hana tertawa terbahak-bahak, Ya Tuhan, tolonglah Hana agar dia tak tertawa keras, tidak apa-apanya dengan mereka? Miskin? Hana sudah siap tertawa sampai menangis darah sekarang.
Hey, justru mereka yang tidak ada apa-apanya, perusahaan yang orang tuanya miliki adalah perusahaan terbesar keenam di Korea Selatan, jauh sekali jika dibandingkan dengan mereka.
Perusahaan Chaerin adalah perusahaan ketiga puluh terbesar, sedangkan Kyorin ke dua puluh sembilan. Siapa yang sebenarnya ‘miskin’ di sini?
“Ah, jangan-jangan kau tak semiskin yang aku kira, jangan-jangan kau wanita bayaran? Hahaha,” Bodoh sekali, justru mereka yang perempuan bayaran, Hana dan Hani pernah melihatnya beberapa kali, jambak-an Hani sudah dilepaskan.
“Kau dilatih dengan baik oleh orang tuamu menjadi seorang jalang, ya. Hahaha,” Baiklah, Hana sudah tidak bisa tertawa lagi dalam hati.
“Ah apa jangan-jangan semua perempuan di keluargamu adalah jalang? Perempuan bayaran? Haha,” Jangan salahkan jika Hana sudah punya hasrat untuk membunuh mereka, dia akan diam ketika ada yang menghina dirinya, tapi jika ada yang menghina keluarganya, emosinya bisa meningkat begitu cepat.
Hana mengambil semua telur yang ada di tangan Chaerin dengan cepat, lalu melemparkan pada mereka satu-persatu. “Kalian sudah terlalu banyak membuat aku bersabar, sekarang giliran ku.”
Hana tertawa. “Ah, ini telur busuk ya, sepertinya cocok sekali jika terlempar pada wajahmu,”
Plok!
Plok!
Plok!
Plok!
“Sialan kau Kim Hana, keluargamu pasti–, huwek!” Chaerin langsung memuntahkan telur busuk yang dilemparkan Kim Hana pada mulutnya ketika berbicara tadi.
“Kalian boleh menghinaku, kalian boleh menghina harga diriku,”
“Kalian juga boleh saja menghina keluargaku,” Hana menyeringai, kemudian berjalan mendekat.
“Tapi jangan salahkan aku ketika kalian bangun, kalian sudah ada di hadapan Tuhan untuk mempertanggung jawabkan semua dosa kalian di dunia.” Hana mengucapkannya dengan nada rendah.
Saat itu juga, Chaerin dan Kyorin terdiam.
∞∞∞
“Kim Hana-ssi!” Hana sudah menebak siapa pemilik suara berat itu, ia menoleh lalu membungkuk.
“Namjoon sunbaenim,” Hana membungkukkan badannya dengan hormat, lalu tersenyum ramah.
“Ada apa sunbae kesini?” Hana memiringkan kepalanya tanda heran, Namjoon hanya tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not The Real Face | Park Jimin [H I A T U S]
FanfictionSkenario hidup itu, memang tak pernah ditebak. Semuanya terjadi begitu saja tanpa disangka-sangka, perselisihan dan air mata sudah mereka lalui, di mana ada darah yang harus dikorbankan untuk mencapai kebahagiaan. Apakah bahagia harus serumit itu? S...