“Wah, wah, aku mendengar drama romantis picisan,” Dongwoon menyeringai, kedua insan yang dimaksud kini memandangnya tajam—Taehyung dan Hyeri.
“Hey Kim Taehyung, apa kau tahu kalau Hyeri itu tidak normal? Dia dulu——,” Kalimat Dongwoon tiba-tiba terpotong.
“Dia dulu?” Taehyung tersenyum tipis, dalam senyumnya tersirat rasa meremehkan.
“Ya itu dulu, mau bagaimanapun dia, aku tidak peduli,” Lanjut Taehyung, semua atensi tertuju padanya.
Saat semua atensi tertuju pada Taehyung dan Hyeri, Jimin mengendap lewat belakang, berjalan ke arah Hana dengan penuh hati-hati, lalu melepaskan ikatannya.
Hana yang masih terlalu lemah untuk berdiri hanya tersenyum simpul. “Terimakasih,”
“Tak ada gunanya aku ke sini jika tidak menyelamatkanmu bodoh,” Percayalah, ini adalah cara Jimin untuk mengelak, tak sanggup menatap keadaan Hana yang kini begitu mengenaskan.
Hingga akhirnya, Jimin menyadari sesuatu.
“Hana, kepala bagian belakangmu berdarah,” Jimin terlihat begitu khawatir, Hana menahan matanya agar tidak tertutup.
Mereka seolah sibuk dengan dunianya sendiri hingga tak sadar bahwa sekarang, mereka dalam kondisi menegangkan.
Stella menodong Hani dengan pistolnya dari jauh, Jin terlempar ke luar, didorong oleh Hani. “Ini saatnya kau mati, sialan,”
Stella menekan pelatuknya, sebelum peluru itu benar-benar mengenai Hani, Hyeri sudah menghadangnya terlebih dahulu. “JANG——,”
Hana dan Jimin menoleh, mata mereka membola mendapati Hyeri yang kini diam terpaku dengan kondisi darah yang mulai mengalir dari perutnya.
“HYERI!” Teriak Taehyung, tak lama matanya menatap nyalang pada Dongwoon, rahangnya bergetar menahan amarah, lalu dengan segera berlari ke arah pria itu. Meninju wajah pria tunanetra tersebut berkali-kali.
“Sialan! Dasar tidak punya hati! Kau mencelakai adikmu sendiri! LELAKI TIDAK TAHU DIRI!” Teriak Taehyung, Dongwoon tidak berdaya karena nyatanya dia tak dapat membalas, dia merasakan aura dari Taehyung yang begitu ingin membunuhnya saat ini juga, itu membuatnya tanpa sadar hanya bisa menerima tanpa membalas.
Stella yang baru saja ingin menodong Taehyung dari belakang langsung terlempar begitu saja, Hani menendang perutnya dengan lutut.
Sesungguhnya, Stella tidak bisa bela diri.
Tangan Choyeon mendadak bergetar, selama ia sekolah, tak pernah sekalipun kedua seniornya itu menunjukkan aura seperti ini——aura pembunuh yang tidak akan puas sebelum tubuhmu tercincang tak tersisa.
Mereka mengerikan.
Taehyung dan Hani menyeringai, kini, tak ada lagi orang humoris yang akan berteman dengan siapa saja. Hanya ada hasrat menggebu-gebu ingin membuat orang-orang ini menderita pada detik-detik kematiannya.
Hani mengeluarkan pisau dari kantongnya, bersiap menikam Stella sekarang juga, namun niatnya terhenti ketika mendengar sirine polisi terdengar begitu memekakkan telinga.
Hani tersadar begitu saja.
Taehyung pun juga begitu, biarlah Dongwoon yang kini tidak sadarkan diri, dia segera menghela napas kasar lalu menggeleng.
Tidak, sisi gelapnya tidak boleh muncul, itu harus diredam.
Tak lama, polisi datang memegang pistolnya tatapan garang memang sudah menjadi cirikhas polisi saat sedang menjalankan tugas sebagai kewajiban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not The Real Face | Park Jimin [H I A T U S]
FanfictionSkenario hidup itu, memang tak pernah ditebak. Semuanya terjadi begitu saja tanpa disangka-sangka, perselisihan dan air mata sudah mereka lalui, di mana ada darah yang harus dikorbankan untuk mencapai kebahagiaan. Apakah bahagia harus serumit itu? S...