Hansung berusaha bergerak semampunya, dengan keadaan tangan dan kaki diikat seperti ini, ia tak bisa melakukan apapun.
Dia tak ingat apapun, saat terbangun Hansung sudah mendapati dirinya dalam keadaan kaki, pinggang, dan tangan yang terikat seperti sekarang.
Maniknya tak berhenti menyapu pemandangan ruangan menyesakkan ini, dengan segala kekesalan dan ketakutan yang ada, ia harus berwaspada.
“Sudah puas memandangi gudang SMA ku juga Yoona sewaktu dulu?” Atensi Hansung tertarik sepenuhnya pada suara berat yang ia kenal. Di hadapannya kini terdapat seorang lelaki bertubuh jangkung—, sebaya dengannya.
Lengkungan tipis namun sinis itu terukir di wajah Hansung. “Jadi kau, Choi Jiwon yang merencanakan ini semua?”
“Aku tak menyangka aksimu akan sebesar ini,” Sarkas Hansung, matanya memicing, ditangkapnya dalam pengelihatan, Choi Jiwon tetap tenang, bahkan terkekeh.
“Aku akan melakukan apapun untuk mendapatkan cintaku kembali,” Hansung menoleh sembari terkekeh, terdengar sinis dan sarkas.
“Kau yang membuatnya pergi dan datang ke pelukanku,” Balas Hansung mengingatkan masalalu mereka. Tetap bertahan dengan nada sinis pun menusuk, membuat ketenangan Jiwon terkuras sedikit-demi sedikit.
“Dan karena itulah aku ingin membuatnya kembali dalam pelukanku,” Balas Jiwon, Hansung menatapnya, seolah menantang bertarung dengan tatapan.
“Lalu mengkhianatinya lagi dengan melakukan hal tidak pantas bersama perempuan lain?” Tanya Hansung sarkas, tangan Jiwon kian mengepal mengikuti tingkat emosinya yang semakin naik—, Hampir mencapai puncaknya.
“Sekedar mengingatkan, kau juga pernah mengkhianatinya,” Balas Jiwon, berusaha menelak Hansung dengan lisannya, namun tak kunjung mendapat apa yang diinginkan.
“Ya, memang, aku pernah mengkhianatinya—, dan itu sudah lalu, aku tak akan pernah mengulanginya kembali,” Hansung memandang Jiwon dengan sorot ejekan.
“Dan nyatanya, dia memaafkan ku, dia memutuskan melupakan semuanya, dia tetap bersamaku sampai sekarang,” Hansung mengejek, Jiwon yang sudah emosi langsung mengeluarkan pisaunya.
“Ey, apa ini, bro? Kau ingin membunuhku?” Tanya Hansung sembari tertawa renyah, tersirat maksud mengejek. Percayalah bahwa tawa yang terlihat manis itu sama sekali tidak tulus, dan hanya Choi Jiwon yang bisa menyadarinya.
Kim Hansung memanglah manusia licik, sedari awal.
Tidak, tidak, mereka berdua picik. Dapat melakukan kejahatan yang cerdas untuk kebaikan. Kebaikan diri sendiri.
“Kau yang menjebakku bersama wanita saat itu, sialan!” Jiwon berujar sembari mengepalkan tangannya.
“Bukannya kau memang selingkuh dengannya? Kau tak perlu beralasan aku menjebakmu dengannya, karena dari awal kalian memanglah pasangan, pasangan selingkuh,” Jawab Hansung telak. Jiwon tak bisa menjawabnya, karena semua yang terucap dari bibir itu benar adanya.
Tapi itu tak membuat Jiwon kehabisan akal, dengan sisa segala kekuasaan yang ia punya di sini, dirinya menyibakkan rambut.
“Asal kau tahu Kim Hansung, tujuanku tak semata hanya untuk merebut Kim Yoona kembali,” Jiwon tersenyum sinis.
“Tapi juga merebut derajatmu yang seharusnya adalah milikku, Yoona hanyalah nomor kesekian dari segala tujuanku untuk ini semua,”
“Tujuan utamaku adalah membuat kalian semua menderita, dengan caraku sendiri,”
“Dan akan kupastikan tujuanku terealisasikan.”
∞∞∞
KAMU SEDANG MEMBACA
Not The Real Face | Park Jimin [H I A T U S]
Hayran KurguSkenario hidup itu, memang tak pernah ditebak. Semuanya terjadi begitu saja tanpa disangka-sangka, perselisihan dan air mata sudah mereka lalui, di mana ada darah yang harus dikorbankan untuk mencapai kebahagiaan. Apakah bahagia harus serumit itu? S...