Last Episode

3.4K 198 14
                                    

"Mes, sebelum aku ke Jakarta aku mau kamu ceritain sejarahnya jam gadang dong."

Andovi terbelalak, "aku nggak tahu, tapi nanti aku cari tahu deh," Andovi menatap jingga sebentar sebelum cowok itu mencubiti pipi Jingga. "kamu makin gendut Ga."

Jingga membulatkan pipinya tak terima dikatakan gendut, gadis itu menghirup minuman hangat yang sengaja Andovi belikan saat mereka berwisata malam ke peninggalan Belanda, Jam Gadang.

"Aku berisi, bukan gendut."

"Tapi kamu tambah cute, aku suka banget."

Tak salah jika wajah Jingga merona, gadis itu menoleh ke arah lain agar tidak ketahuan oleh Andovi.

"Makasih, aku juga suka sama kamu. Hm aku kangen Ginzo Mes."

"Dua hari lagi kita bakalan lihat hasil SNMPTN, Doain aja dapat di universitas yang kita mau, kamu bisa ke Jakarta buat ketemu Bunda, Ayah sama Ginzo."

"Tunggu disini bentar Ga."

Andovi pergi meninggalkan Jingga sendirian, Jingga memilih duduk di bangku yang tersedia di taman Jam Gadang, ia menoleh melihat ramainya orang di kota Bukittinggi ini,  semuanya berbahasa minang kental, selain para wisatawan juga banyak pedagang kaki lima yang sudah kebal dengan satpon PP, mereka menjual harum manis, kerupuk mie, balon lampu dan banyak yang lainnya.

Andovi kembali membawa satu gantungan kunci dan dua gelang, "ini murah banget, gelangnya cuma seribuan satu, dan gantungan kuncinya cuma sepuluh ribu satu, bukan soal harganya, tapi soal kamu mau nerimanya dan menjaganya, kamu mau?"

Jingga mengangguk, "mauu, pasangin."

Andovi terkekeh, ia mengangguk lalu memasangkan di tangan Jingga, gadis itu lucu saat manja, Andovi akan sangat merindukan Jingga nanti.

Dua hari telah berlalu, pengumuman tentang hasil SNMPTN adalah hari ini, mereka semua berkumpul di rumah Andovi, video call dengan sahabat Jingga di Jakarta untuk menunggu bersama-sama hasilnya.

Mereka menunggu dengan sabar karena pengumumannya jam 17.00, sedangkan sekarang baru pukul 16.02.

Tampak riuh di layar ponsel Jingga, Marvin dan Fatiah yang biasanya selalu memberi kehebohan sekarang diam entah kenapa, disini Leo dan Vanilla yang riuh berantem, juga Scorpio dan Angel yang terkekeh sambil memakan mie.

"Fat, lo kenapa sama Marvin?"

Fatiah hanya menggeleng, entah apa masalah mereka Jingga tidak mengerti.

Sudah menunjukkan pukul 17.00, Jingga membuka laman wibsite di laptopnya, bukan hanya Jingga namun semuanya.

Jingga Brovi
Kamu dinyatakan lulus SNMPTN di Universitas Indonesia, silahkan lakukan pendaftaran ulang di laman website www.snmptn-pendaftaran.co.id

Jingga terbelalak, ia menatap teman-temannya, berharap semua lulus SNMPTN, namun yang terperhatikan oleh Jingga adalah Andovi yang murung dengan wajah tidak bisa dijelaskan.

"Guys, vc nya gue matiin dulu ya."

Setelah mematikan video call, gadis itu segera mendekati Andovi, "Mes?"

Andovi mendongak, "aku harus ikut SBMPTN, Ga."

Pantas saja Andovi sedih, cowok itu gagal untuk mengikuti jalur undangan, Jingga mendekat mengusap pelan punggung tangan Andovi.

"Kamu nggak sendiri, aku bakala selalu di sebelah kamu."

Andovi mengangguk, cowok itu menutup layar ponselnya dan berusaha terlihat bahagia dihadapan empat temannya yang lain,

Jingga dan Semesta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang